Salam Blogger!
Beras Ketan biasanya digunakan untuk membuat isi ketupat. Beras ketan itu sendiri bila dimasak rasanya agak lembut dan berbeda dengan beras biasa yang dimasak untuk nasi. Beras ketan itu sendiri juga bisa dibuat bubur dengan warna ungu. Seperti apakah bubur ketan tersebut yang bewarna ungu? Sile lirik dibawah ini :
Bubur yang satu ini rasanya amat manis, warnanya yang ungu membuat lidah kepengen cepat-cepat mencicipi sementara warna hijau berkombinasi dengan warna ungu menambah keunikan bubur tersebut. Nah tidak saja unik akan tetapi rasanya juga enak. Rasa manis bubur ketan itu sendiri yang berbaur dengan rasa enaknya kacang hijau cukup untuk menjadi sumber energi didalam tubuh si penyantap bubur tersebut.
Mengenai harga bubur ini lumayan terjangkau, untuk satu mangkuknya dapat dicicipi dengan merogeh kantong Rp. 3500 saja. Bubur ini dinikmati dipinggir jalan lho tepatnya disekitar kantor Walikota Pontianak. Dan waktu untuk menikmati bubur ketan ini pada waktu sore menjelang malam, karena waktu begitu lah pedagang nya menjual bubur ketan ini.
Nah ada yang tertarik untuk mencicipi? silakan mampir ke kota Pontianak aja dan ajak saya mencicipinya yah :)
Salam Blogger!
Antar Ajong adalah adalah suatu adat upacara ritual yaitu upacara ritual adat untuk menanam padi yang dilaksanakan setiap tahun pada masa bercocok tanam. Masyarakat setempat mempercayai, aktivitas tersebut dapat membuat tanaman padinya terhindar dari serangan hama dan penyakit. Sehingga demikian, hasil panen berlimpah untuk kemakmuran masyarakat sekampung. Sementara waktu pelaksanaan Antar Ajong ini biasanya setiap pertenggahan tahun, sekitar Juni atau Juli di kecamatan Paloh terutama di Tanah Hitam atau Arung Parak.
Sumber foto dari Disporabudpar Sambas |
Nah pada saat acara pelepasan, beberapa orang yang di tunjuk memegang perahu tersebut dan membawanya ke laut dan menghanyutkan nya. Ritual adat ini berlansung setiap satu tahun sekali. Biasanya ritual adat ini banyak menarik pengunjung dari berbagai tempat dan Antar Ajong ini merupakan ajang menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten Sambas.
Mungkin ada yang tertarik untuk menyaksikan ritual adat ini bisa datang ke Sambas, kecamatan paloh pada khususnya. Dan hanya bisa melalui kendaraan darat bukan udara.
Salam Blogger!
Bedande’ merupakan bentuk teater tradisional tertua setelah Mendu, sebelum ma’yong. Isi ceritany menyangkut Puteri Sultan Brunai Dayangku Dande’ yang menjalin hubungan dengan orang kayangan yang bernama Mambang Kuning yang kemudian melahirkan Raja Alam ( Segantar Alam ). Versi ini terdapat di Selakau sementara versi lain nya terdapat di Santalek, kecmatan Sejangkung. Penutur dari Sentalek bernama Syar’ie yang lebih di akrab di panggil Tam Ri’ie menurut beliau gurunya bernama bujang asal serunai. Cerita yang dituturkan sebanyak 7 episode yang merupakan cerita bersambung. Apa bila pak Itam bedande’ menceritakan kisahnya bisa menghabiskan waktu lebih kurang 15 malam (dimulai jam 7 malam sampai jam 12 malam ), namun kini pak Itam telah tiada dan tiada pula penerusnya.
Artikel di atas semuanya di ambil dari brosur “ Pesona Budaya Kabupaten Sambas “ yang saya ambil sendiri ketika Pameran Expo beberapa waktu yang lalu. Bedande’ itu sepertinya lebih ke bercerita atau berdongeng, seringkali saya mendengar kata bedande’ dari pada orang – orang tua tapi masih belum tau arti yang sebenarnya.
Salam Blogger!
Adat istiadat " Bepallam ", "Betangas " di lakukan sebelum hari H acara pernikahan. Kedua adat istiadat tersebut di lakukan secara berurutan yang di mulai dari " Bepallam ". Selain "Bepallam " dan " Betangas " ada tradisi yang di lakukan sebelum hari H nya acara pernikahan yaitu " Molah Tarup ". Tradisi tersebut lebih banyak di lakukan oleh pihak keluarga calon pengantin perempuan. Sementara " Antar Uang " ini di lakukan oleh pihak keluarga calon pengantin laki - laki.
Antar Uang adalah adat istiadat yang dilakukan sebelum acara pernikahan berlansung, sekitar dua hari atau tiga hari. Antar Uang ini hampir sama dengan acara pernikahan atau acara tepung tawar, yang mana ada hari Buat Bumbu, hari Motong dan hari Pupus (Baca Tepung Tawar ). Sudah menjadi adat istiadat nya masyarakat melayu Sambas bahwa ketika ada acara seperti ini, tamu yang di undang untuk hadir haruslah membawa Pakatan. Biasanya setelah acara selesai, pihak keluarga beserta tetangga atau tokoh - tokoh masyarakat seperti pak Kades, ketua RW, ketua RT, berkumpul bersama keluarga dari pihak laki - laki di rumah calon pengantin laki - laki. Saat itu lah seperti diskusi di lakukan karena pada hari tersebut barang - barang antaran ( pinangan ) akan di bawa lansung kerumah calon pengantin perempuan.
Sementara di belah pihak calon pengantin perempuan, mereka sudah menyajikan beberapa hidangan untuk menyambut kedatangan rombongan pihak keluarga calon pengantin laki - laki yang rombongan tersebut adalah Kepala Desa, pak RT, Lurah serta keluarga calon pengantin laki - laki. Sekadar catatan bahwa sebelum menjalankan adat istiadat Antar Uang kedua calon pengantin itu sudah di ijab kabul kan atau sudah di nikahkan secara sah menurut agama Islam.
Pihak calon pengantin laki - laki yang mendatangi rumah calon pengantin perempuan ini membawa seperangkat alat shalat, perlengkapan diri seperti pakaian, sabun dan sebagainya, serta cincin.
Jika pihak keluarga calon pengantin laki - laki sudah memasuki rumah calon pengantin perempuan maka mereka di persilakan duduk. Sebelum nya pihak keluarga calon pengantin laki - laki melontarkan pantun yang kemudian pantun tersebut harus di jawab oleh pihak keluarga pengantin perempuan. Setelah selesai berpantun, baru lah pihak keluarga calon pengantin laki - laki menjelaskan perihal kedatangan mereka serta barang - barang yang mereka bawa untuk di berikan ke pada calon pengantin perempuan. Pembacaan nama - nama barang itu menggunakan Speaker sehingga tetangga bisa mendengar nya juga. Biasanya rumah calon pengantin perempuan penuh dengan warga yang berdatangan untuk menyambut pihak keluarga calon pengantin laki laki.
Setelah acara selesai, selang dua hari akan di lansungkan adat istiadat yaitu " nurunkan pengantin " yang di lakukan pas hari H nya acara pernikahan. Yang melakukan adat "Nurunkan pengantin " ini adalah dari pihak laki - laki yang lansung membawa barang - barang yang pada saat antar uang, barang tersebut sengaja tidak d bawa. Biasanya beras 20 Kg, beserta Koper nya yang berisi pakaian pengantin laki - laki. Sebelum keluar dari rumah tidak lupa membaca Shalawat serta di taburkan nya beras kuning.
Setelah beberapa waktu yang lalu Kalimantan Barat mengadakan Festival Budaya Bumi Khatulistiwa Serta Pameran Expo Kalimantan Barat, Pada tanggal 2 Oktober 2011 Kalimantan Barat mengadakan Borneo Orchid Show yang berlokasi di Jalan Daya Nasional tepatnya di depan Auditorium Untan Pontianak.
Stan nya Kota Pontianak |
Sementara itu stan yang berasal dari kota Pontianak, lebih banyak menampilkan anggrek - anggrek yang beraneka rupa, ada anggrek yang bewarna putih, warna merah jambu serta tanaman hias lain nya, sebut saja kaktus yang berbagai spesies tersedia di stan nya kota Pontianak di Borneo Orchid Show ini.
Stan nya Kota Pontianak |
Adapun tujuan dari Borneo Orchid Show ini adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat luas terutama masyarakat Kalimantan Barat, bahwa ini lah anggrek yang terdapat di Kalimantan Barat. Anggrek yang tersedia di alam Kalimantan Barat yang mempunyai pontensi ekonomi yang cukup cerah untuk masa depan, artinya dari segi jual beli memiliki nilai yang cukup bagus untuk dikembangkan yang kemudian bisa di perjual belikan.
Stan nya Kota Pontianak |
Mengenai Respon pengunjung, salah satu narasumber dari stan kabupaten Sanggau mengatakan bahwa antusias pengunjung cukup bagus, di mulai hari pertama sampai kemarin. Ia mengatakan jika tidak ada halangan, tepatnya pada tanggal 9 Oktober nanti Borneo Orchid Show akan secara resmi di tutup. Harapan dengan adanya Borneo Orchid Show ini adalah mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa Kalimantan Barat punya potensi alam yang sangat indah dan berharap anggrek Kalimantan Barat ini bisa Go Internasional.
Salam Blogger!
Adat istiadat yang ada di masyarakat melayu kabupaten Sambas mempunyai keunikan tersendiri, adat, tradisi serta budaya itu masih berkembang sampai sekarang ini. Salah satu adat istiadat yang masih dilaksanakan itu adalah adat istiadat sebelum pernikahan yang di sebut " Bepallam ". Selain itu ada juga adat istiadat yang di lakukan setelah "Bepallam ". Adat istiadat itu akan di urai kan di bawah ini :
Setelah melaksanakan " Bepallam " maka calon pengantin akan melaksanakan ritual " Betangas ". Adat ini di lakukan di hari ketiga " Bepallam ".
"Betangas " adalah adat istiadat yaitu membersihkan tubuh dengan air hangat yang di sertai dengan wewangian. Air itu di rebus bersama daun serai yang kemudian air itu di campur dengan air dingin baru kemudian di siramkan ke seluruh tubuh. Ketika membersihkan tubuh dengan air hangat beserta daun serai tersebut, daun serai tersebut di gosok - gosokan ke bagian tangan atau kulit tubuh agar kotoran yang menempel hilang dari tubuh. Setelah selesai menyiramkan air hangat keseluruh tubuh,maka calon pengantin tersebut di minta untuk berjongkok yang kemudian di tutup dengan tikar yang di bentuk menjadi gulungan yang kemudian tikar tersebut di atas nya di tutup dengan kain sehingga sehabis mandi. Fungsinya adalah agar kulit tersebut menguapkan bau tubuh yang kurang sedap sehingga tubuh sang calon pengantin menjadi harum.
Adapun adat istiadat ini khasiat nya atau hikmah nya hampir sama dengan bepallam yaitu menjaga kulit sang calon pengantin agar tidak terlihat kusam, menambah aura agar ketika di hari persandingan kulit dan wajah calon pengantin ini terlihat berseri seri. Mungkin di jaman modern ini terutama untuk masyarakat di kota - kota besar mereka lebih memilih kesalon untuk perawatan. Namun untuk beberapa daerah adat istiadat yang di lakukan secara tidak lansung menjadi "salon " buat perawatan kulit sebelum melansungkan acara pernikahan.
Selain betangas ada juga adat istiadat lain nya yang di lakukan yaitu antar pinang atau antar uang yang di lakukan dua hari atau lebih sebelum acara pernikahan di lansungkan. Dan adat istiadat ini akan di bahas pada postingan selanjut nya.
Salam Blogger!
Beberapa daerah memiliki adat istiadat yang unik, masing - masing daerah itu memiliki adat istiadat nya tersendiri, adat istiadat itu biasanya sudah ada sejak dahulu. Adat istiadat itu biasanya adat ketika menyambut kelahiran anak, pernikahan, panen padi dan sebagai nya.
Di kabupaten Sambas memiliki adat istiadat yang unik, yaitu adat istiadat yang di lakukan sebelum acara pernikahan. Adat istiadat ini di Sebut " Bepallam ".
Kata " Bepallam " memiliki kata dasar " Pallam " yang artinya di simpan atau di taruh pada suatu tempat yang orang lain tidak tau kebaradaan nya dalam waktu yang cukup lama.
Adat istiadat " Bepallam " ini adalah adat yang di lakukan oleh orang yang akan melaksanakan acara pernikahan, baik oleh calon pengantin pria maupun wanita. Adat " Bepallam " ini di lakukan tiga hari atau lebih sebelum hari H nya acara pernikahan, biasanya calon pengantin ini di larang keluar dari rumah atau bepergian. Selain di larang keluar rumah selama 3 hari atau lebih, calon pengantin itu baik pria mau pun wanita di beri "Kasai ". Kasai adalah sejenis lulur yang terbuat dari beras yang kemudian di haluskan dan di beri " Gambir " ( sejenis rempah ), kasai tersebut di lulurkan keseluruh tubuh si calon pengantin tersebut selama 3 hari. Selama "bepallam " calon harus berpantang yaitu keluar dari rumah. Adapun inti dari " Bepallam " tersebut di kaitkan dengan hal - hal yang magis, misalkan agar nantinya pernikahan itu langgeng tapi secara ilmiah "Bepallam " suatu adat yang bertujuan agar kulit sang calon pengantin menjadi bersih, mulus dan tidak terkena matahari dan salah satu nya agar kulit calon pengantin itu mulus adalah dengan ber "kasai " atau luluran.
Setelah be"pallam " biasanya calon pengantin itu juga akan menjalani ritual "Betangas " yang akan di bahas pada postingan selanjutnya.
Bepallam ini merupakan adat istiadat yang dijalan kan oleh masyarakat melayu Sambas,sementara "Bepallam " biasanya ada yang mengurus atau membantu calon pengantin itu untuk luluran, biasanya orang yang di pilih adalah kerabat atau teman dekat yang juga di pilih sebagai "pengasuh " atau pagar ayu nya calon pengantin saat acara pernikahan nya nanti.
Salam Blogger!
Salam Blogger!
Pulau Kalimantan adalah salah satu pulau yang di lewati oleh garis khatulistiwa dan kota yang di lalui garis khatulistiwa adalah kota Pontianak. Di kota Pontianak ini juga terdapat Tugu Khatulistitwa yang di bangun pada tahun 1928.
Tugu Khatulistiwa ini berada di jalan Khatulistiwa kecamatan Pontianak Utara. Letak nya berada di pinggir jalan raya sehingga bila pengunjung ingin berkunjung Tugu Khatulistiwa ini tidak sulit untuk mencari lokasinya. Saat yang tepat untuk mengunjungi Tugu Khatulistiwa adalah saat dimana terjadi nya titik Kuliminasi yaitu pada bulan Maret dan September.
Tugu Khatulistiwa |
Seperti tanggal 22 September 2011 adalah perayaan titik kulminasi yang di rayakan serentak dengan Festival Budaya Bumi Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa ini berada tidak jauh dari sungai sehingga bila di kunjungi pada waktu sore memberikan suasana yang berbeda terutama suasana senja di pinggiran sungai sembari memandangi Tugu Khatulistiwa. Selain itu di sekitar Tugu Khatulistiwa ini juga halaman nya tertata rapi serta bersih. Rumputnya yang hijau serta tumbuhan - tumbuhan yang hijau beserta tanaman hias yang sangat indah.
Tanaman hias di sekitar Tugu Khatulistiwa |
Sementara tersedia jalan yang menuju ke arah sungai dengan setiap jarak nya ada tempat duduk yang di belakang tempat duduk tersebut tanaman hias dengan bunga nya berdiri kokoh dengan penyangga nya yang sudah disediakan sedemikian rupa. Tempat duduk yang terbuat dari semen ini sangat kokoh sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan sore hari dengan duduk bersantai bersama rekan - rekan atau keluarga, sahabat dekat dan kerabat lain nya.
Tempat duduk untuk bersantai |
Untuk memasuki area atau ke Tugu Khatulistiwa ini tidak di pungut biaya alias gratis, sehingga para pengunjung yang datang ke Tugu Khatulistiwa bisa berleha - leha atau menikmati sepuasnya suasana di Tugu Khatulistiwa. Bila yang ingin bersantai di pinggiran sungai bisa lansung menuju jalan yang bersemen dengan warna hijau.
Jalan menuju pinggiran sungai |
Nah bagi yang tertarik ingin mengunjungi Tugu Khatulistiwa ini silakan kunjungi pada hari Minggu, karena pada hari Minggu biasanya pagar nya untuk memasuki area Tugu Khatulistiwa di buka.
Semoga apa yang di sajikan kali ini bisa menjadi referensi buat teman - teman untuk segera mengunjungi Kalimantan Barat :)
Maaf bila ada kata - kata yang salah, bila ada kata yang tidak berkenan, mohon di maafkan, oke cuy?
Sekian dan Terima Kasih.
Wassalam
Tertanda Eel Pecidasase
Salam Blogger
Kabupaten Sambas memiliki banyak adat istiadat yang unik mulai dari sebelum pernikahan,acara pernikahan, mengandung, melahirkan dan sebagainya. Saat acara pernikahan, Buang Minyak ( Mengandung , Tepung Tawar ( acara sesudah melahirkan ), dan acara - acara lain nya termasuk Sya'ban tak lepas dari yang namanya " Antar Pakatan ". Antar Pakatan berasal dari kata Antar : yang artinya ''membawa atau menghantarkan'', sementara Pakatan itu artinya Sepakat, setuju atau mufakat. Antar Pakatan adalah suatu adat istiadat dimana seorang atau satu keluarga yang di undang kerumah yang empunya acara harus membawa beras, uang, dan seekor ayam. Tamu yang di undang tersebut membawa beras sekitar satu kilo yang di masukan kedalam baskom atau ember kecil yang ada penutupnya. Kemudian ketika akan bersalaman dengan yang empunya acara, beras tersebut diberikan kepada yang punya acara, saat salaman biasanya uang sekitar dua ribu atau lebih diberikan saat tangan bersalaman itu. Beras serta uang itu biasanya dibawa tamu ketika menghadiri acara - acara yang berskala kecil artinya acaranya tidak terlalu meriah seperti acara sya'banan atau syukuran. Sementara acara Antar Uang atau Antar Pinang, Pernikahan, Buang Minyak, serta Tepung Tawar dan Sunatan biasanya selain beras dan uang, para tamu itu membawa seekor Ayam, nah itulah yang di sebut Antar Pakatan. Biasanya yang membawa Pakatan itu adalah tamu yang diundang atau di minta hadir pada sang empunya acara itu. Sebagai contoh Si A akan mengadakan acara pernikahan anaknya, maka ia mengundang atau mengajak si B untuk hadir besok atau beberapa hari yang akan datang untuk menghadiri acara pernikhanan anaknya, ia mengundang Si B beserta keluarganya yang berada di rumah tersebut, maka si B yang akan menghadiri acara pernikahan anak Si A, harus membawa satu ekor ayam yang masih hidup beserta beras, itulah yang namanya Antar Pakatan. Jika Si A mengajak atau mengundang Si C pada hari besar atau hari terakhir pesta pernikahan dan si C cuma di undang sendirian saja atau pihak laki - laki dari keluarga si C ( Suami atau Ketua Keluarga ) maka si C yang hadir ke pesta pernikahan si A tidak membawa apa - apa seperti layak nya si B. Acara pernikahan, Tepung Tawar, Sunatan, Antar Pinang, itu biasanya selama tiga hari, yaitu hari buat bumbu, hari motong, dan terakhir hari pupus. Nah untuk antar pakatan sendiri dilakukan pada hari kedua, yaitu yang disebut 'Hari Motong'' karena pada saat itulah terjadi penyembelihan ayam hasil antar pakatan yang akan digunakan untuk menjamu para tamu pada hari ketiga. Adat istiadat antar pakatan ini sudah berlansung lama dan sampai sekarang masih tetap tumbuh dan berlaku terus menerus di kabupaten Sambas.
Permainan tradisional ini terdapat di kabupaten Sambas yang nama permainan ini di ambil dari beberapa nama suatu alat, tumbuhan bahkan nama hewan. Permainan yang sedikit aneh dan berhubungan dengan hal - hal mistis ini masih bisa di jumpai di salah satu kecamatan di kabupaten Sambas.
Permainan tradisional ini namanya " Timang Bubu ". Timang dalam bahasa Sambas bearti menimang atau memanjakan. Sementara kata " Bubu " adalah suatu alat yang di gunakan untuk menangkap ikan yang terbuat dari anyaman bambu yang di masukan kedalam parit untuk menangkap ikan. Dan " Mayang " itu adalah bentuk bunga yang masih terbungkus pada tandanan nya contoh nya pada sebuah pohon pinang yang terdapat bunga yang masih belum mekar atau pada kelapa yang akan berbunga. Sementara " Karra' " adalah sebutan untuk monyet.
Timang - timang tersebut adalah merupakan permainan tradisional yang selalu di katikan dengan hal - hal yang bersifat mistis karena selalu menggunakan mantra - mantra dan di sertai dengan nyanyian. Menurut fungsinya biasa di gunakan untuk mencari barang - barang yang hilang atau untuk pengobatan. Mencari barang yang hilang biasanya juga bisa menggunakan daun Nipah yang di bikin sebagai rokok. Sementara mencari barang - barang yang hilang itu di sebut " Betanong ". Sekarang permainan timang - timang ini dapat di jumpai di Kecamatan Tangaran (Sumber : Brosur Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata Kab. Sambas )
Semoga dengan artikel ini dapat lah kiranya mengenalkan kebudayaan yang terdapat di kabupaten Sambas.
Maaf bila ada kata - kata yang salah, bila ada kata yang tidak berkenan, mohon di maafkan, oke cuy?
Sekian dan Terima Kasih.
Wassalam
Tertanda Eel Pecidasase
Salam Blogger
Kabupaten Sambas memiliki banyak kebudayaan, adat istiadat, tradisi nya yang menarik serta unik. Sebut saja adat istiadat Tepung Tawar, Antar Ajung, Antar Pakatan, Dan sebagai nya. Salah satu budaya yang terdapat di Kabupaten Sambas adalah Makan Besaprah yang biasanya di lakukan pada acara - acara tertentu, seperti : acara pernikahan, acara tepung tawar, sunatan, antar pinang, dan sebagai nya.
Makan Besaprah ini adalah acara makan bersama yang di lakukan oleh masyarakat melayu Sambas pada acara - acara jamuan makan, seperti pada acara pernikahan. Tamu yang hadir pada acara pernikahan biasanya di jamu dengan hidangan - hidangan khas melayu Sambas dan ketika akan menjamu hidangan tersebut mereka membentuk suatu kelompok atau " Paduan " yang terdiri dari 5 atau 6 orang dengan duduk bersila/lesehan untuk menikmati menu yang sudah di hidangkan. Menikmati menu yang di hidangkan dengan duduk bersila bersama 6 orang dimaksudkan sebagi salah satu perwujudan kebersamaan dan silaturahmi antara masyarakat Sambas.
makan besaprahan ketika Sya'banan |
Makan Besaprah ini menggunakan lima jari artinya ketika memasukan makanan kedalam mulut tidak menggunakan sendok dan garpu, di acara Makan Besaprah ini lah kebersamaan benar - benar di terapkan. Sementara untuk membentuk kelompok atau " paduan " ini biasanya kita bisa mengajak teman dekat atau ada juga bersama orang - orang yang kita tidak akrab sebelum nya. Untuk hidangan Makan Besaprah ini sudah tersaji lengkap bersama air minum nya, piring serta air untuk basuh tangan serta lap tangan. Untuk Makan Besaprah ini setelah menikmati hidangan biasanya bisa lansung meninggalkan tempat karena untuk hidangan yang sudah di santap sudah ada yang menangani nya untuk membersihkan nya. Karena " Tamu adalah Raja " maka tamu yang hadir benar - benar di layani seperti raja.
Semoga apa yang di sajikan kali ini bisa menambah wawasan dan mengenal budaya masyarakat Kabupaten Sambas.
Maaf bila ada kata - kata yang salah, bila ada kata yang tidak berkenan, mohon di maafkan, oke cuy?
Sekian dan Terima Kasih.
Wassalam
Tertanda Eel Pecidasase
Salam Blogger