Mie Ayam, siapa sih yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini. Perpaduan antara mie, sayuran, dan daging ayam ini menghasilkan rasa yang manis, namun kerasa enaknya di lidah. Baso? Wah anda sudah tidak asing lagi dengan makanan Rakyat Indonesia ini, bentuknya yang bulat terbuat dari daging sapi yang hampir setiap hari di konsumsi oleh masyarakat kita diseluruh nusantara. Nah bagaimana jika perpaduan antara mie ayam digabungin dengan baso? Menarik atau biasa saja? Jika dibandingkan antara rasa mie ayam dengan baso, tentu dari kalangan kita semua memiliki citarasa tesendiri, ada yang lebih menyukai Mie Ayam daripada Baso, dan begitu juga sebaliknya. Namun bagi anda yang ingin mencoba perpaduan mie ayam dan baso ini dapatlah pula mencicipinya di Dapur Cihampelas, Jalan Cihampelas Kota Bandung. Dengan harga Rp.15000 ini plus Jus Stoberi seharga Rp.7000 sudah dapat kiranya memenuhi selera perut anda di siang hari. Mengenai rasa dari Mie ayam baso ini, tidak lah terlalu wah, artinya rasa Mie Ayamnya sama dengan mie ayam yang terdapat ditempat lainnya. Sementara basonya, hanya sebagai pelengkap, dengan kata lain, dua biji baso yang dicampur dalam mie ayam ini hanya sebagai latar belakang nama ‘’Mie Ayam Baso’’. Walaupun demikian, jika anda ingin menikmati menu lainnya, dapat pula memesan Mie Kocok yang harga per porsinya Rp. 18000.

Sop, tentu anda semua sudah familiar dengan nama makanan yang satu ini. Ia begitu akrab ditelinga kita, tentu kita semua pernah merasakan makanan tersebut. Pada tulisan kali ini akan dibahas sop kambing yang disajikan di Warung Satu Sidareja Pak Gino, di Jalan Sunda No. 76 Kota Bandung.


Jika anda gemar akan Sop, dapat mencoba sop kambing di warung pak gino ini.  Anda dapat memesan satu porsi atau setengah porsi sesuai selera. Anda dapat memesan sop ini bersama nasi putih atau tanpa nasi. Untuk harga satu porsi ini  sebesar 26 ribu rupiah, sedangkan setengah porsinya 17 ribu rupiah. Harga yang lumayan tinggi karena rata-rata pengunjung Warung Pak Gino adalah kelas menengah ke atas, bahkan pejabat dan artis juga pernah mencicipi makanan di warung ini, satu diantaranya adalah Dede Yusuf.

Jika anda tidak tahan terhadap bau kambing, dianjurkan untuk tidak memesan sop ini karena bau kambingnya cukup untuk membuat perut mual. Namun untuk meredakan rasa mual itu, anda dapat memesan  es jeruk atau anda dapat memesan makanan lainnya yaitu Tongseng Kambing.

Ya Tongseng Kambing ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengisi perut anda. Rasanya enak, sedikit manis, dan pastinya bau kambingnya tidak ada sama sekali. Tongseng Kambing ini berisikan daging kambing yang dipotong kecil, kemudian irisan sawi kol. Kuahnya yang sedikit manis ini sangat pas bila disantap bersama nasi putih.
Sumber Gambar disini

Sama halnya dengan Sop Kambing, Tongseng Kambing ini dapat dipesan bersama nasi putih atau tanpa nasi putih. Yang jelas jika anda pesan Sop Kambing atau Tongseng Kambing beserta nasi putih, dijamin kenyangnya tingkat provinsi Jabar.

Untuk harga tongseng kambing ini satu porsinya 27 ribu rupiah.  Bagi anda yang ingin mengajak teman atau saudara menyantap tongseng ataupun menu lainnya di warung ini kudu persiapkan kantong yang tebal karena harga makanan disini cukup menguras kantong. Namun harga tersebut tidaklah sia-sia karena menu yang disajikan dapat memuaskan selera anda. Disamping itu warung ini juga didekorasi dengan indah dan bersih.

Bandung, siapa yang tidak kenal akan nama tersebut. Nama yang terkenal dengan julukan ‘’Bandung Lautan Api’’ ini tidak hanya kaya akan sejarah heroik para pejuang kemerdekaan Indonesia melainkan juga kaya akan keindahan alam, budaya, dan kulinernya. Bandung terbagi dalam beberapa wilayah yaitu Bandung Kota, Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Tengah dan Bandung Selatan (Maaf kalau salah ). Masing-masing wilayah tersebut memiliki tempat menarik untuk dikunjungi baik itu wisataa budaya, alam, atau kuliner. Satu diantaranya adalah Bandung Barat. Bandung Barat memiliki banyak tempat yang dapat dikunjungi oleh masyarakat Kota Bandung, maupun luar dari kota Bandung atau Jawa Barat. Dari sekian banyak tempat wisata tersebut, satu diantara yang direkomendasikan adalah ‘’Kampung Daun’’. Dari namanya saja sudah cukup menarik dan unik. Apa sih Kampung Daun itu? Kampung Daun adalah resto yang berkonsepkan alam dan budaya. Kampung Daun dahulunya adalah sebuah lembah kecil yang dikelilingi bukit dan hutam bambu yang terletak di antara dua desa yaitu Cihideung dan Cigugur. Pada tahun 1999, pihak pengelola menjadikan Kampung Daun ini menjadi suatu tempat wisata kuliner dan budaya di Bandung Barat. Pada tahun itu pihak pengelola membangun empat buah saung dengan menu yang disajikan adalah Surabi dan poffertjes.
Lokasi Kampung Daun berada di kawasan perumahan Trinity, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jaraknya sekitar 4,7 kilometer dari jalan utama Sersan Bajuri dan sekitar, 12 kilometer dari Kota Bandung yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Jika tidak mengalami kemacetan, dalam waktu sekitar 30 menit, pengunjung sudah dapat menikmati keindahan alam, budaya, dan mencicipi kuliner Kampung Daun.
Kampung Daun ini memiliki luas wilayah sekitar 3 hektare dengan jumlah saung atau pondok sunda sebanyak 57 buah. Sementara karyawan yang dimiliki 185 orang yang berasal dari warga sekitar mampu melayani para pengunjung yang rata-rata perharinya 300-an dan akhir pekan biasanya mencapai 1500 peck. Penungnjung yang datang ke Kampung Daun akan disuguhkan pemandangan alamnya yang menarik. Misalnya bukit yang mengililingi Kampung Daun dihiasi oleh hutan Bambu. Selain itu, sepanjang jalan menuju Saung, tumbuhan jenis pakis berdiri tegak dan rapi menambah keasrian Kampung Daun ini. Sementara itu, Saung yang ditata sedemikian rupa dengan ciri khas budaya sunda, dan alunan musik sunda serta pelayan yang mengenakan busana khas sunda menambah nilai-nilai budaya di Kampung Daun ini. Tidak hanya alam dan budaya yang menjadi tarikan, kuliner yang disajikan juga cukup menarik untuk dinikmati.
Dengan konsep budaya, maka makanan khas daerah Jawa Barat dan daerah lainnya di Indonesia juga turut disajikan. Misalnya Karedok, Soto Betawi, Soto Kudus, Nasi Liwet Solo, Nasi Liwet Parahyangan, Nasi Campur Sunda dan lain-lain. Selain makanan lokal, juga disajikan makanan dari luar Indonesia seperti Cream of Chicken Soap, Cream of Corn Soap, Grilled of Australian Beef Ribs, Black Pepper Beef, Deep Fried Calamary,Lasagna, Spagety/Fettucine w/smoked beef. Sedangkan untuk minuman yang disajikan diantaranya Bandrek, Bajigur, Wedang Ronde, Sekoteng, Es Cendol, Es Cingcau dan lain sebagainya. Tentunya harga dari tiap-tiap makan tersebut berbeda-beda, namun yang pasti sasaran pengunjungnya adalah kelas menengah keatas.

.......................................