Sudah punya software Coreldraw? Baik itu yang versi 11, X2,X3,X5 atau X7. Yup untuk versi terbaru di tahun 2014 ini adalah X7. Pada software Coreldraw X7 ini, dilengkapi dengan fitur seperti window > docker > join curves. Tentu perbedaan tersebut sangat ketara jika dibandingkan dengan Coreldraw 11 yang mana untuk menggabungkan semua garis menggunakan “join two nodes” (berdasarkan tutorial yang di dapat sih begitu :p).

Sebelumnya sempat menggunakan Coreldraw 11, namun terasa agak sulit untuk digunakan terutama untuk memberi warna pada objek. Kemudian setelah menginstal CoreldrawX7, ternyata sangat mudah dan menyenangkan!

Hampir seminggu belajar Coreldraw, baik itu versi yang 11, atau X7. Bahkan sempat menggunakan yang versi X5, namun tetap saja tidak bisa memberi warna pada objek, namun pada X7, ternyata berhasil sehingga fokus belajar desain menggunakan Coreldraw X7.

Objek yang saya desain adalah kaos dan kupu-kupu. Untuk kaos sendiri itu didesain menggunakan tool Bezier. Sementara untuk kupu-kupu menggunakan gabungan dari berbagai simbol (karakter). Untuk tutorial kaosnya bisa sobat cari di google :D. Sementara untuk kupu-kupu bisa sobat desain sendiri tanpa tutorial :D

Hal menyenangkan dari belajar Coreldraw adalah melihat hasil desain kita sendiri yang ternyata indah. Tentu itu membuat diri kita berpikir bahwa ternyata kita juga bisa mendesain. Hehehe. Baiklah ini loh hasil belajar Coreldraw hampir satu minggu ini. Walaupun gambarnya tidak seindah yang dihasilkan anak desain grafis, tetapi cukup indah bagi anak sastra seperti saya ini…

Voilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!

kaos polos

ada kupu-kupunya

desain kupu-kupu dari gabungan berbagai simbol

Tertarik untuk desain sendiri? Gampang kok, tinggal install saja Coreldraw, lalu cari tutorialnya dan belajar sendiri. Tidak ada kata terlambat untuk belajar kok hehe.

Anda mungkin pernah mengalami kejadian saat akan membeli makanan yang biasanya dibeli dengan harga yang terjangkau, namun tiba-tiba harga makanan tersebut mengalami kenaikan harga 2 hingga 5 kali lipat dari harga biasanya. Tentu kejadian tersebut sangat menyebalkan bukan?

Pada umumnya suatu barang mengalami kenaikan harga karena berbagai faktor diantaranya biaya produksi yang tinggi, biaya pengiriman barang, ketersediaan barang, hari-hari besar, faktor cuaca dan ulah pedagang nakal. Untuk faktor-faktor tersebut ada satu faktor yang tidak bisa ditoleransi yaitu ulah pedagang nakal. Pasalnya ia sangat merugikan para pembeli.

Mungkin “kesempatan itu tidak datang dua kali” menjadi pedoman sebagian pedagang nakal untuk menggaet keuntungan yang sebesar-besarnya. Biasanya pedagang seperti ini marak di hari-hari besar dengan berbagai dalih, dan terdapat juga di kota-kota besar yang banyak kedatangan wisatawan.

Saya pernah mengalami kejadian yang dituliskan di atas. Pada malam Sabtu kemarin, saya sama teman saya teringin menikmati siomay dan batagor. Kebetulan saya asli Kalbar dan berdomisili di Bandung hampir 2 tahun (belum bisa berbahasa sunda). Biasanya membeli siomay atau juga batagor di dekat kosan, karena malam itu yang jualan siomay dekat kosan lagi tidak jualan, kami pun meluncur ke depan (pinggir jalan raya Cihampelas). Nah jalan Cihampelas ini merupakan pusatnya celana jeans di Kota Bandung, maka tak heran banyak wisatawan di daerah sini.

Saat nemu gerobak pedagang siomay dan batagor, teman saya langsung minta bungkusin tanpa menanyakan harga terlebih dahulu. Alhasil saat akan membayarnya, ternyata harganya sangat mahal yaitu Rp. 15.000 per porsinya. Biasanya untuk satu porsi bisa di beli dengan harga Rp. 4.000 atau Rp. 5.000. Dari kejadian itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pedagang tersebut mengambil kesempatan karena mengira kalau kami ini adalah pendatang, sehingga si pedagang menaikan harga berlipat-lipat. Padahal teman saya waktu itu berbahasa sunda ketika berbicara dengan pedagang itu. Kejadian menyebalkan itu tidak cukup sampai di situ, saat akan menikmati siomay dan batagor itu, ternyata porsinya lebih sedikit dari yang harga Rp.5.000. Tidak ada kentang, dan tidak ada kubisnya. Hanya dari segi bumbunya yaitu kacang tanahnya lebih banyak dan kental dari yang harga Rp. 5.000. Kotak dan sendok makannnya yang terbuat dari plastic mungkin juga menjadi faktor mahalnya harga siomay tersebut.

Nah bolehkah kejadian tersebut dikategorikan ulah pedagang nakal atau ketidakberuntungan pembeli seperti kami ini? 

Pedagang biasanya akan menetapkan harga sekian dan akan menaikannya sekian terhadap pembeli. Biasanya harga tersebut tidak terlalu mahal, sebagai contoh untuk pedagang nasi goreng biasanya per bungkusnya Rp. 9.000 untuk pembeli yang menetap di kota tersebut dan Rp. 10.000 atau Rp. 11.000 untuk wisatawan. Tentu perbedaan harga tersebut tidak terlalu mencolok dan masih bisa ditoleransi, berbeda dengan pedagang siomay tadi. Namun itulah yang namanya pedagang, mencari keuntungan sebesar-besarnya. Oleh karena itu pembeli harus hati-hati ketika akan membeli suatu barang atau makanan.

Agar tidak terjebak dengan ulah pedagang yang seenaknya menaikan harga, beberapa hal yang perlu dilakukan diantarnya:
 Cari informasi terkait harga barang yang akan di beli. Informasi tersebut bisa dari internet atau kenalan anda
 Tanyakan harga barang tersebut sebelum membelinya.
 Lakukan tawar menawar dengan pedagang (jika memungkinkan)
 Bayar dengan uang pas, jika ada kembalian mintalah kembaliannya dengan uang yang bagus.

Penerimaan calon mahasiswa/mahasiswipun akan dibuka tidak lama lagi. Hal itu menandakan bahwa tahun ajaran baru siap untuk dimulai. Bagi sobat muda yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan berniat untuk aktif di organisasi atau kegiatan ekstrakulikuler, sebaiknya dari sekarang memikirkan organisasi atau klub apa saja yang akan sobat ikuti sebagai kegiatan ekstrakulikuler sobat di kampus nanti.

Pada setiap perguruan tinggi, terdapat berbagai organisasi kampusnya dan berbagai pula klub-klub yang menarik. Bagi sobat muda yang senang berorganisasi, pilihlah organisasi yang jelas visi dan misinya. Hal itu dipandang perlu, agar keikutsertaan sobat muda pada organisasi tersebut tidak sia-sia. Selain itu juga, organisasi yang sobat ikuti juga hendaknya memiliki kesamaan dengan visi/misi sobat muda. Biasanya ada organisasi yang berdiri, tetapi tidak memiliki visi dan misi yang jelas, sehingga kehadirannya seperti bentuk formalitas saja. Sementara bagi sobat yang menyukai klub sobat bisa bergabung dengan klub yang sesuai minat dan bidang yang sobat gemari. Misalnya klub olahraga basket, klub musik band, angklung, biola atau juga klub kesenian seperti teater.

Baik organisasi atau klub ekskul yang sobat pilih nanti, hendaknya tidak terlalu banyak misalnya tidak lebih dari dua organisasi atau klub. Namun jika sobat muda memiliki kemampuan dalam membagi waktu, silakan pilih lebih dari yang telah disarankan di atas. Ketika sobat aktif di organisasi dan eksul, maka sobat muda harus menyesuaikan waktu antara belajar dengan waktu berorganisasi atau eksul. Jika waktu sobat banyak tersita untuk kegiatan organisasi atau eksul maka tentu sangat mempengaruhi intensitas belajar sobat muda di kampus. Misalnya yang seharusnya empat tahun karena sibuk organisasi atau eksul malah menjadi lima atau enam tahun. Namun meskipun demikian, aktif organisasi dan ekskul bukan penghalang untuk berprestasi loh, oleh sobat harus cerdas dalam membagi waktu antara belajar dan kegiatan organisasi/eskul sobat.

Nah bagaimana untuk memilih organisasi dan klub ekskul yang tidak menganggu jam belajar sobat? Tiap organisasi atau klub ekskul memang menyita waktu yang tidak sedikit. Meskipun demikian, biasanya nih, kegiatan atau latihan klub ekskul dilakukan setelah proses belajar belajar kampus selesai (khusus untuk yang kuliah regular). Misalnya untuk kegiatan organisasi himpunan mahasiswa, biasanya ada pemberitahuan kegiatan yang akan dilakukan seperti rapat, diskusi dan lain-lainnya yang waktu kegiatannya disesuaikan dengan waktu luang para anggotanya. Seperti jam istirahat siang, atau sore hari setelah usai aktivitas perkuliahan. Sementara untuk klub ekskul ini biasanya memiliki kegiatan seperti latihan. Sebagai contoh klub musik, biasanya latihan di mulai pukul lima sore dengan jadwal latihan seling satu hari. Nah biasanya bagi yang ikut dua klub ekskul ini ada insiden yang mana jadwal latihannya bentrok atau bersamaan jadwal latihan antara satu klub dengan klub lainnya. Jika tidak ikut latihan tentu akan sobat akan tertinggal beberapa hal yang seharusnya sobat ketahui atau pelajari. Lalu bagaimana menyikapinya? Jika jadwal bentroknya hanya satu kali atau satu hari maka sobat bisa meminta dispensasi atau izin untuk tidak hadir latihan pada salah satu klub tersebut. Namun jika jadwalnya bentrok terus menerus maka sobat harus pilih salah satu klub yang benar sobat akan ikuti sebagai kegiatan ekskul sobat. Tentunya yang benar-benar sesuai minat sobat.

Organisasi atau klub ekskul, keduanya memiliki banyak manfaat bagi sobat muda. Manfaat yang paling gampang untuk dilihat adalah relasi dan pengalaman. Oleh karena itu jangan takut untuk ikut organisasi atau klub asal sobat mampu mengatur waktu sobat. 

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisinya sendiri yang unik dan sangat menarik untuk diketahui. Satu diantaranya adalah Desa Sungai Kumpai Dusun Semayong yang memiliki tradisi tahunan yang unik. Tradisi tersebut sudah berlangsung lama dan turun menurun dilakukan oleh warganya. Tradisi tersebut adalah “berkebun semangka” yang dilakukan setiap tahun diakhir musim panen padi.

 Masyarakat setempat memiliki tradisi berkebun semangka seusai musim panen padi dan sekaligus menjelang musim panas. Hal itu dilakukan mengingat tanaman semangka sangat rentan terhadap genangan air. Sehingga musim panen padi yang biasa dilakukan menjelang musim panas menjadi awal untuk persiapan berkebun semangka.

Pada sekitar tahun 90an, warga setempat membuka lahan tanah gambut sebagai lahan kebun semangka mereka. Namun sekitar 2002 hingga sekarang, lahan yang dibuka untuk kebun semangka bukan lagi lahan tanah gambut melainkan lahan bekas sawah padi. Peralihan lahan tersebut dikarenakan seusai berkebun semangka, lahan gambut tersebut akan ditanami pohon karet. Oleh karena itu, sekarang ini kebanyakan warga berkebun semangka dengan memanfaatkan lahan sawah padi yang sebelumnya sudah dibersihkan. Memang terdapat perbedaan kualitas buh antara di lahan gambut dengan lahan sawah yaitu pada umumnya semangka yang ditanam di tanah gambut menghasilkan buah yang lebih besar dan lebih manis dibandingkan lahan sawah yang memiliki tekstur tanah yang kering. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk melakukan tradisi tahunan ini. Bahkan hampir semua masyrakatnya yang semula dari lahan gambut bermigrasi ke lahan sawah padi.

Proses berkebun yang dilakukan ini memakan waktu yang lama yaitu sekitar enam bulan. Dalam waktu tersebut berbagai proses dilakukan yaitu pembibitan yang memakan waktu satu minggu, dilanjutkan dengan proses pembuatan “terumbu’’ atau bedengan yang dibentuk bulat, lalu diikuti penanaman, pembesaran terumbu, pemberian abu dan pupuk, dan terakhir penutupan terumbu dan penyemprotan hama. Setelah semua proses selesai dilakukan, tinggal menunggu waktu panen buah. Semua proses tersebut dilakukan secara manual dan menggunakan cara yang masih tradisional loh . Meskipun demikian, kualitas buah yang dihasilkan juga masih sangat bagus. Kualitas buah semangka dari Dusun Semayong ini memang diakui oleh daerah disekitarnya, termasuk Kota Sambas, maka tidak heran jika Semayong ini dikenal sebagai daerah penghasil buah semangka yang manis. Mengingat kualitas buah semangka yang tegolong bagus ini, maka sebaikanya pula diketahui cara tradisional yang dilakukan masyarakatnya dalam berkebun semangka ini.

 1. Pembibitan
Di mulai dari pembibitan yang bibit semangka (biji) dicuci terlebih dahulu, kemudian dibungkus dengan kain (terserah kain apa saja) dengan ukuran selebar 5 jari. Biji semangka yang akan dijadikan bibit tersebut harus dihitung jumlahnya. Hal itu dipandang perlu guna menyesuaikan dengan jumlah “terumbu’’ yang akan dibuat nanti. Biasanya satu “terumbu’’ memuat enam biji atau 10 biji.

2. Membuat terumbu
Proses selanjutnya adalah membuat terumbu. Pada umumnya bentuk terumbu semangka untuk penanaman biji berbentuk persegi. Setelah semangka tumbuh, maka terumbu tersebut yang awalnya persegi akan dibentuk secara perlahan menjadi bulat dan besar. Biasanya jumlah terumbu yang dibuat bervariasi yakni berkisar antara 20-100 terumbu. Semakin banyak terumbu yang dibuat semakain banyak pula nanti buah yang akan dipanen.


 3. Penanaman
Nah pada proses penanaman ini, terumbu yang sudah dibuat biasanya diberi abu. Lalu, abu tersebut dicampurkan dengan tanah (terumbu) tersebut. Selanjutkan bibit dan“paraden’’ (semacam racun hama agar bibit tidak dirusak hama/semut) dimasukan ke dalam tanah/terumbu yang sudah dilubangi (sekitar 3 atau lima lubang dengan asumsi 2 biji semangka per lubang). Setelah itu, ditutupi dengan tanah dan terumbu akan berbentuk persegi yang memiliki cekungan.

4. Pembesaran
terumbu Setelah semangka tumbuh, maka terumbu akan diperlebar sisinya. Saat inilah yang bentuk asalnya persegi diubah menjadi bulat. Di setiap pinggir terumbu akan digali dan dibentuk menjadi lingkaran/bulat. Pembesaran terumbu harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terkena akar tanaman semangka.

 5. Pemberian abu dan pupuk
Setelah pembesaran terumbu selesai dilakukan, tanahnya kembali digali untuk diberi abu dan pupuk. Abu tersebut diperoleh dari hasil membakar rumput, daun, atau kayu sisa pembersihan lahan. Penggalian tanah ini harus hati-hati agar tidak terkena akar semangka, karena saat itu akar semangka sudah mulai menyebar. Pupuk dan abu yang ditaburkan juga berada jauh dari akar semangka. Setelah proses pemberian pupuk dan abu selesai dilakukan, terumbu kembali dirapikan dan kembali ditaburi abu.

 6. Penutupan terumbu
Masyarakat setempat menyebut proses ini sebagai “nembok terumbu’’. Untuk proses ini, terumbu kembali digali dan diberi abu serta pupuk. Setelah itu, dilakukan penutupan terumbu semangka menggunakan lapisan akar pakis (pada lahan gambut) atau jerami padi (lahan sawah). Pada saat ini juga, semangka sudah mulai berbunga, nah agar semangka tetap tumbuh sehat, maka perlu dilakukan pula penyemprotan hama. Setelah semua proses tersebut dilakukan saatnya menunggu semangka berbuah. Pada saat semangka mulai berbuah, dan buahnya sebesar kepalan tangan, biasanya akan dipetik dan dijadikan sayuran. Saat berkebun semangka, diselingi juga dengan kebun lainnya seperti mentimun, dan kacang. Setelah buah semangka besar, maka untuk mengenal buah yang sudah matang adalah melalui tangkainya. Di dekat tangkainya terdapat seperti akar yang keriting (ga tau namanya), jika mengering maka dipastikan buah semangka sudah matang. Kemudian cara kedua adalah dengan memukulkan jari ke buah semangka tersebut. Biasanya buah semangka matang secara bersamaan, jadi tinggal lihat apakah tangkainya sudah mengering atau belum 

Yuk Kita Mengenal Dangau! 
Oleh Eliyanto
Kata ‘‘Dangau’’ mungkin anda jarang mendengar atau mengucapkannya. Dangau merupakan satu di antara kata yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Indonesia. Menurut KBI, ‘‘Dangau’’ (Kata Benda) adalah gubuk (rumah kecil) di sawah atau ladang tempat orang menjaga tanaman.

sumber gambar dari google
Kata ‘‘Dangau’’ saat ini sangat jarang di gunakan oleh orang Indonesia. Namun tidak bagi masyarakat Kab. Sambas, Kalimantan Barat loh. Kata ‘‘Dangau’’ baik itu lafaz, ejaan, atau bunyinya tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia, bahkan artinya juga sama dengan yang terdapat di dalam KBI.

Kata ‘‘Dangau’’ dalam masyarakat melayu Kab. Sambas memiliki makna sebagai sebuah gubuk yang digunakan oleh petani untuk beristirahat. Dangau tersebut biasanya berada di pinggir atau tengah-tengah sawah. Selain sebagai tempat beristirahat, Dangau juga digunakan sebagai tempat sementara penyimpanan hasil panen padi.

Di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Kab. Sambas, terutama kaum petaninya, Dangau merupakan tempat tinggal sementara yang digunakan sepanjang musim bertani baik itu mulai dari pembersihan lahan, pembibitan, penanaman hingga panen. Tidak jarang pula, dangau juga di jadikan tempat menginap bagi para petani yang jaraknya terlalu jauh antara rumah dengan sawahnya.

Ukuran Dangau bermacam-macam, ada yang kecil, sedang dan besar. Dangau yang bentuknya kecil biasanya digunakan untuk menyimpan peralatan bertani, seperti ‘‘parang1‘’, ember, pupuk, ‘‘penugal2’’, ‘‘Baka3’’, ‘‘Ketel4’’, ‘‘Tali Ukuran5’’, ‘‘Capel6’’ dan pakaian bertani. Sementara yang berukuran sedang biasanya bisa di gunakan untuk istirahat siang seperti makan siang, atau tidur siang. Bahkan bisa juga digunakan untuk menyimpan hasil panen padi. Biasanya bisa memuat 3-6 karung padi. Sedangkan Dangau yang ukurannya besar bisa digunakan sebagai tempat menginap yang dilengkapi dengan dapur. Bahkan dilengkapi dengan lampu penerangan listrik (bila dekat dengan rumah warga).

Beda ukuran, beda pula bahan yang digunakan untuk membangun dangau. Untuk dangau kecil biasanya bahan yang digunakan ala kadarnya yaitu dari kayu sebesar pergelangan tangan dengan dindingnya dari bahan plastik atau daun sagu. Sementara atapnya merupakan anyaman daun sagu. Dangau ini tidak memiliki lantai, kadang-kadang juga memiliki lantai yang terbuat dari beberapa papan. Sementara untuk Dangau yang ukurannya sedang, biasanya dindingnya terbuat dari papan, memiliki lantai yang juga dari papan, bentuknya agak tinggi, dan atapnya terbuat dari anyaman daun sagu. Sedangkan dangau dengan ukuran besar, memiliki beranda (meskipun kecil ), lantai dan dinding terbuat dari papan, tiang yang digunakan juga biasanya tiang yang digunakan untuk membangun rumah, atapnya terbuat dari anyaman daun sagu atau seng.

Bagi masyarakat petani Sambas, Dangau digunakan sebagai tempat berteduh (istirahat) kala hujan turun, atau cuaca panas. Oleh karena itu, Dangau sangat memiliki peran penting dalam kehidupan petani masyarakat melayu Sambas.

Catatan:
1. Parang: Seperti golok, namun bentuknya melengkung, memiliki berbagai bentuk sesuai fungsinya. Baik itu untuk pembersihan lahan sebelum penyemaian dan penanaman (Parang Panjang) serta untuk memotong rumput yang tumbuh di sekitar padi (parang pendek)
2. Penugal: Alat yang digunakan untuk membuat lubang dan memudahkan padi ditancapkan ke tanah. Terbuat dari kayu, berbentuk lancip.
3. Baka’: Bentuknya bulat, ukurannya bervariasi, kecil, sedang dan besar. Terbuat dari anyaman bambu yang digunakan untuk mengangkut hasil panen.
4. Ketel: tempat menyiram tanah sebelum ditancapkannya penugal. Alat digunakan agar tanah menjadi lembek dan mudah dilubangi.
5. Tali Ukuran: Terbuat dari tali bekas (tali nilon) yang panjangnya 1 meter-3 meter. Alat ini digunakan agar baris padi yang ditanam menjadi rapi dan beraturan.
6. Capel: Topi yang terbuat dari anyaman bambu. Bentuknya bulat dan membentuk kerucut. Bagian atasnya lancip.

Risma, Sosok Wanita Tangguh Indonesia Masa Kini 
Oleh : Eliyanto 
Tri Rismaharini yang kerap di sapa dengan nama Risma sudah akrab di telinga rakyat Indonesia terutama di Kota Surabaya. Wanita kelahiran Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961 ini merupakan Walikota yang ke-23 di Surabaya. Wanita yang menjabat sebagai Walikota Surabaya sejak 28 September 2010 silam sangat gigih dalam membangun Kota Surabaya. Hal tersebut dapat di lihat dari berbagai prestasi yang Kota Surabaya raih berkat kepemimpinannya seperti Meraih Adipura untuk kategori kota Metropolitan, kota terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik dalam mengelola lingkungan versi Citynet serta meraih Future Government Award 2013 untuk bidang data center dan inklusi digital.

Sosok pemimpin terutama wanita seperti Risma ini sangat jarang dimiliki oleh bangsa Indonesia saat ini. Sehingga dengan demikian, munculnya sosok pemimpin wanita seperti Walikota Surabaya ini menjadi bukti bahwa kiprah wanita Indonesia di masa kini sangat berkontribusi dalam membangun Indonesia.

Sebagai Mayor of the Month atau wali kota terbaik di dunia untuk bulan Februari 2014 lalu versi City Mayors, tentu bukan hal mudah bagi Risma untuk meraih prestai dan predikat tersebut. Pasalnya sejak ia menjabat sebagai walikota, banyak pihak yang tidak senang terhadap cara kepemimpinannya dalam membangun Kota Surabaya. Hal itu dapat di lihat ke belakang yaitu pada pada tanggal 31 Januari 2011 silam, sempat muncul isu menurunkan Risma dari jabatannya melalui hak angket yang kala itu dilakukan oleh Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana. Alasan penurunan angket tersebut karena kebijakan dalam menaikan pajak reklame sebesar 25 persen itu tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Tidak hanya itu, berbagai persoalan pun melanda Risma selama kepemimpinannya. Sebut saja kisruh pembangunan tol tengah kota Surabaya yang di nilai Risma, tidak bermanfaat untuk mengurai kemacetan di Surabaya, kisruh Kebun Binatang Surabaya yang sempat menyita perhatian media massa internasional, hingga ketidak akuran dengan wakil walikota yang diduga sebagai salah satu tokoh dibalik rencana pemakzulan dirinya pada awal tahun 2011 silam. Persoalan-persoalan tersebut sempat membuat wanita ini berniat mengundurkan diri, namun banyak dukungan rakyatnya agar tetap menjabat Walikota Surabaya, membuat Risma membatalkan niat pengunduran diri tersebut.

Berbagai persoalan yang melanda Risma tentu bukanlah hal mudah untuk ditangani. Namun berkat kegigihan dan ketangguhannnya serta demi menjalankan amanah rakyat yang di emban, Risma mampu menghadapi segala persoalan tersebut. Sosok wanita tangguh seperti Risma ini seperti berlian yang berada di dalam pasir. Sangat berharga namun sulit didapatkan. Oleh karena itu tidak heran jika banyak pula yang mengagumi sosok pemimpin wanita seperti Risma ini.

Ketangguhan Risma dalam menghadapi segala persoalan yang melandanya patut menjadi contoh teladan bagi pemimpin lainnya, terutama sosok perempuan. Pasalnya, selama ini banyak pihak yang beranggapan jikalau pemimpin wanita itu lemah, mudah menyerah, dan tidak mampu membangun kota atau juga bangsa. Namun sekali lagi, sosok Risma ini mampu menepis segala keraguan tersebut.

Sosok Risma yang tangguh ini dapat menjadi cerminan bagi pemimpin laki-laki bahwa sosok perempuan Indonesia masa kini tidak kalah hebatnya dengan sosok laki-laki dalam memimpin dan berpolitik. Sehingga dengan demikian, sudah seharusnyalah semua pihak mendukung sosok pemimpin perempuan dalam membangun negara tercinta ini.

Sosok pemimpin seperti Risma ini sudah seharusnya banyak di miliki bangsa Indonesia. Karena dengan sosok pemimpin wanita seperti Risma ini, Indonesia akan mampu bangkit dari ketertinggalan baik itu dibidang pendidikan, pembangunan, ekonomi, atau bidang lainnya. Tentu kalimat diatas bukanlah hal yang terlalu dilebih-lebihkan, mengingat negara Indonesia saat ini kekurangan pemimpin yang tangguh dan mampu mengemban amanat rakyat seperti sosok Risma ini.
#women-empowerment

Refferensi :
http://politik.kompasiana.com/2014/03/05/ibu-risma-prestasi-dan-sensasional-639621.html http://profil.merdeka.com/indonesia/t/tri-rismaharini/ http://regional.kompasiana.com/2014/02/22/terpampang-di-citymayors-21022014-tri-risma-harini-resmi-jadi-walikota-terbaik-dunia-633860.html


Warga Balikpapan-Kalimantan Timur tentu sudah tidak asing lagi dengan Rumah Makan Torani yang menyediakan berbagai aneka menu masakan seafood ini. Ya Rumah Makan Torani yang berlokasi Jl. Jendral Sudirman No. 73 Stall Kuda Balikpapan ini berusia tujuh tahun pada 5 April mendatang. Selama tujuh tahun itu tentu sudah banyak pengunjung yang mencicipi menu masakan seafood Rumah Makan Torani, mungkinkah anda salah satu pengunjung setianya?

Baiklah bagi anda yang pernah berkunjung atau pengunjung setianya Rumah Makan Torani alangkah baiknya jika mengetahui sejarah berdirinya rumah makan ini . Hal tersebut dipandang perlu sebagai bentuk apresiasi terhadap rumah makan ini yang juga setia melayani anda sebagai pengunjungnya.

Seperti dikutip di situsnya, sejarah Rumah Makan Torani ini sebelum berdiri yaitu di awali dengan percobaan menjual ikan bandeng tanpa duri yang dilakukan pada bulan Maret 2006 silam. Saat itu pemasarannya ke seluruh rumah makan yang ada di Balikpapan. Namun sayangnya, pada saat itu tanggapan yang didapatkan kurang memuaskan yang ditandai dengan bentuk penolakan-penolakan dari rumah makan tersebut.

Waktu terus bejalan, sehinggalah pada bulan Nopember 2006, saat itu diadakan sebuah pameran ‘’Food Festival Balikpapan’’di Mall Fantasi Balikpapan. Saat itu Rumah Makan Torani ikut berpartisipasi dalam event kuliner tersebut dengan berdirinya stand ‘’Toranifood’’.
Dalam mengenalkan kulinernya, Stand Rumah Makan Torani saat itu hanya menjual ikan bandeng tanpa duri bakar dan pepes kepiting dalam bentuk kemasan (bungkusan). Hasil dari penjualan tersebut ternyata memberikan tanggapa positif, hal itu dibuktikan pada minggu ke dua event yang mana stand Toranifood akhirnya menyediakan meja dan kursi di lokasi event agar pengunjungnya dapat menikmati menu yang disediakan ditempat tanpa harus di bawa pulang seperti sebelumnya. Tentu penyediaan kursi dan meja tersebut dilakukan berdasarkan permintaan pembelinya.
Selama pameran yang hampir 5 bulan berlansung itu, jumlah pelanggan terus membanjiri stand Rumah Makan Torani. Tercatat pula rata-rata penjualan ikan bandeng tanpa duri berkisar antara 60-90 kg per malamnya. Sungguh luar biasa minat dari para pembelinya ini.

Saat pameran berakhir pada Maret 2007, stand Toranifood akhirnya pindah ke Jalan Jenderal Sudirman, Komplek Lembaga Permasyarakatan No 73, Stall Kuda Balikpapan. Saat itu, momen perubahan nama dari Toranifood menjadi Rumah Makan Torani pun dilakukan. Selanjutnya pada 5 April 2007, secara resmi Rumah Makan Torani beroperasi dengan jumlah karyawannya saat itu baru 12 orang. Sementara fasilitas yang tersedia hanya berupa 6 meja dan 3 lesehan.

Seiring dengan jumlah tamu yang terus bertambah, maka aneka menu masakan seafood pun juga disajikan. Guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Rumah Makan Torani juga menambah yaitu sekitar 80 orang (2013). Selain itu, rumah makan ini juga membuka cabangnya di Banjarbaru, Batulicin dan Sampit loh.

Jadi bagi anda yang berada di Sampit, Batulicin dan Banjarbaru segerlah mengunjungi Rumah Makan Torani dan mentuntaskan rasa penasaran anda terhadap aneka menu seafood yang disajikan oleh rumah makan ini.


 Menu Andalan Rumah Makan Torani 

Sesuai dengan sejarah berdirinya Rumah Makan Torani yang awalnya menjual Ikan Bandeng Tanpa Duri maka tidak heran pula jikalau Ikan Bandeng Tanpa Duri ini juga menjadi menu andalan dari rumah makan ini. Tak berlebihan pula jikalau rumah makan ini menyandang gelar ‘’Spesialis Bandeng Tanpa Duri’’ kuliner Balikpapan.

Berbagai aneka menu ikan bandeng yang bisa dinikmati di rumah makan ini seperti Bandeng Goreng Krispi Kecil, Bandeng Goreng Krispi Sedang, Bandeng Bakar Kecil, Bandeng Bakar Sedang, Bandeng Bakar Besar, Bandeng Bakar Super, Bandeng Goreng Krispi Besar, Bandeng Goreng dan Bandeng Goreng Krispi Super. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp. 23.000 hingga Rp. 47.000.

Jika anda teringin menikmati aneka menu ikan bandeng atau kuliner Balikpapan lainnya, segeralah mengunjungi rumah makan torani baik itu di Balikpapan, Banjarbaru, Batulicin atau juga Sampit. Jika khawatir kehabisan tempat, anda bisa memesan tempat/reservasi melalui telepon : 0542 - 761 250 atau bisa pesan secara online di toranifood.com.

Torani juga hadir di media sosial untuk menyapa pelanggannya yaitu di twitter @RM_Torani dan juga di facebook https://www.facebook.com/toranibpn.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes SEO Kuliner Balikpapan

.......................................