Kintamani adalah objek wisata yang terkenal di Bali. Kintamani ini terletak di tengah-tengah Pulau Bali atau tepatnya di Kabupaten Bangli, Bali Selatan.
Kintamani ini berasal dari kata cintia dan asmani. Kata cintia bearti tak terpikirkan yang menggambarkan kewujudan Tuhan. Sedangkan kata asmani bearti pendeta yang merujuk pada pengabdian kepada Tuhan. Sehingga Kintamani menjadi tempat untuk melakukan pertapaan oleh para pendeta Hindu.
Kintamni terkenal karena pemandangan alamnya yang indah yaitu hamparan kaldera yang hitam dengan dua gunung serta satu danau yang terbesar di Pulau Bali. Gunung dan danau tersebut adalah Gunung Batur yang memiliki tinggi 1.717 m dan Gunung Abang dengan tingginya 2.152 m serta Danau Batur. Gunung Batur merupakan gunung berapi yang masih aktif dan pernah meletus dengan dahsyatnya pada tahun 1926. Akibat letusan itu terbentuklah kaldera seluas 13,8 x 10 m. selain itu letusan tersebut juga membentuk Danau Batur seluas 1.607,5 Ha. Semua keindahan akibat peristiwa alam itu menjadikan Kintamani terkenal di mata wisatawan nusantara maupun asing.
Selain memiliki pemandangan alam yang eksotis, Kintamani juga masih menyimpan keunikan lainnya yaitu dipinggiran timur Danau Batur misalnya berdiri sebuah desa yang memiliki adat tradisi yang cukup menarik. Desa tersebut bernama Desa Trunyan. Desa ini memiliki adat tradisi yang berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya yakini dari segi kepengurusan mayat. Jika masyarakat Bali pada umumnya melakukan Ngaben maka masyarakat Desa Trunyan justru tidak. Jika ada masyarakat Desa Trunyan yang meninggal dunia, mayatnya tidak akan dibakar melainkan diletakan di atas batu di samping Pohon Tarumenyan. Pohon tersebut diyakini dapat menyerap bau busuk yang dikeluarkan mayat tersebut. Meskipun begitu, adanya perbedaan adat tersebut karena Desa Trunyan tidak mendapat pengaruh kebudayaan dari Kerjaan Hindu Majapahit.
Kintamani ini sendiri dikelola oleh beberapa desa yaitu Desa Kedisan, Abang, Kintamani, dan Kuahan. Meskipun demikian, pengelolaan tersebut tetap di bawah perhatian Pemerintah Provinsi Bali. Saat ini pemerintah beserta desa adat tersebut sedang memperjuangkan kaldera yang menghampar luas itu agar diakui oleh UNESCO sebagai warisan sejarah dunia.
Fasilitas yang tersedia di Kintamani ini antara lain area parkir yang cukup luas baik itu untuk kendaraan pribadi atau bus, restoran yang menyajikan makanan halal, mushola, toilet, penginapan, serta warung-warung kecil penyedia makanan kecil atau minuman.
.......................................