Setelah terjadi aksi blokade jalur pengiriman kapal batu bara di Sungai Barito, Kalimantan Selatan, tampaknya pemerintah pusat menjadi gusar. Pasalnya sebagian besar bahan bakar PLN di pulau jawa bersumber dari Kalimantan. Tidak menginginkan aksi blokade terus berlanjut dan ancaman para gubernur Kalimantan untuk tidak mengirim bahan tambang dari Kalimantan, maka setelah dilakukan pertemuan antara pemerintah pusat (Menteri ESDM, Jero Wacik ) dengan para gubernur, akhirnya disepakati untuk menambah kuota BBM ke Kalimantan. #KalimantanMenggugat

Walaupun telah disepakati untuk dilakukan penambahan kuota BBM bersubsidi ke Kalimantan, bukan bearti  Rakyat Kalimantan berhenti untuk terus memperjuangkan keadilan bagi mereka. Rakyat Kalimantan terus menggugat pemerintah pusat untuk memberikan perhatian kepada rakyat Kalimantan. Perhatian bukan hanya sekadar perhatian akan tetapi tindakan nyata. Suara rakyat Kalimantan terus bergema baik itu melalui media massa elektronik maupun media sosial seperti twitter. Rakyat Kalimantan menyuarakan agar pembangunan di Kalimantan diberlakukan sama seperti pembangunan di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Bagaimana tidak menggugat pemerintah pusat jika wilayah penghasil alam yang digunakan untuk pembangunan malah daerahnya dilupakan oleh pemerintah. Hal itu terjadi pada Kalimantan dan Papua. Bagaimana rakyat tidak marah dan bagaimana tidak terjadi gesekan sosial jika antara satu wilayah dengan wilayah lain dibedakan pembangunannya Jika kondisi alam, kondisi geografisnya dianggap kendala untuk melakukan suatu pembangunan pada Kalimantan dan Papua, tentunya pemerintah pusat harus lebih bijak bagaimana untuk melakukan pembangunan pada daerah yang dianggap sulit untuk dijangkau. Kita lihat saja Amerika, Eropa, Jepang, maupun negara-negara yang kondisi geografisnya tidak jauh ekstrem dengan Kalimantan dan Papua, tetapi negara tersebut bisa membangun jalan yang menghubungkan antara satu wilayah dengan wilayah lain. Jika ada kemauan dan usaha keras dari pemerintah sendiri, tentunya tidak ada istilah ''pembedaan pemberlakukan pembangunan''.

Jika kita lihat antara Jakarta dengan Jawa Barat, Jawa Timur,Jawa Tengah dapat saling terhubung menggunakan saranan jalan darat, sementara Kalimantan? antara Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah saja belum bisa dilalui melalui daratan. Ironis bukan, dimana Kalimantan sebagai wilayah kaya dengan alamnya yang hasilnya digunakan untuk pembangunan di Jawa, Sumatera dan Sulawesi, malah terlupakan dan terabaikan.

Sekali lagi rakyat butuh pemberlakukan pembangunan yang sama antara satu wilayah dengan wilayah lain. Hendaknya pemerintah berbuat untuk anak bangsa, berbuat untuk Kalimantan dan Papua yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Kalimantan masih berharap akan perbuatan nyata dari pemerintah pusat. Bukankah Pemimpin yang baik adalah yang mengulurkan harapan bukan menghancurkan harapan. Oleh karena itu penuhilah harapan rakyat Kalimantan dan Papua. Rakyat Kalimantan dan Papua butuh tindakan nyata dari pemerintah bukan wacana, dan juga bukan pencitraan diri. Jika harapan rakyat Kalimantan dan Papua tidak juga dipenuhi, maka antara wilayah dengn negaranya tentu sudah tidak ada keserasian untuk bersama. Ibarat pasangan yang sudah menikah, kalau sudah tidak serasi, sudah tidak sepaham, sudah tidak sekata, keputusannya tentulah berpisah atau bercerai. Begitu juga dengan Negara, jika satu wilayah sudah tidak sehaluan, tida serasi dengan negaranya tentunya jalan keluar adalah berpisah.#KalimantanMenggugat.

Meskipun demikian, Rakyat Kalimantan dan Papua tidak menginginkan hidup sendiri, karena rakyat merasa Bagian Dari NKRI. Walaupun begitu, tentunya cinta saja tidak mencukupi, apatahlagi rasa nasionalisme itu tidak mencukupi untuk perkembangan suatu wilayah. Oleh karena itu segeralah bertindak wahai pemerintah. Buktikan nyali untuk berbuat dan memberlakukan pembangunan yang sama di Kalimantan dan Papua.

"Suara Rakyat : #KalimantanMenggugat "




Udah bace jangan lupa follow twitter kamek ye, @Pecidasase

Share on :

0 Responses to Kalimantan Menggugat II

.......................................