Salam Blogger!
Kali ini hanya sedikit berbagi pengalaman ketika pulang kedesa tercinta. Yang mana perjalanan pulang dari Pontianak Menuju Semayong kala itu sekitar 10 jam, ya mengendarai motor dengan kecepatan 50Km saja, jadi perjalanan yang di tempuh juga lumayan lama.
Mulai meninggalkan Kost pada jam setengah delapan yang mana seperti biasa sebelum pulang, harus mengganti oli dulu, setelah itu baru isi bensin. Dengan suasana jalanan yang lumayan sepi di karenakan masih pagi dan hari itu adalah hari libur, maka tidak mengalami yang nama nya kemacetan. Perjalanan melewati beberapa kota di Kalimantan Barat, seperti Mempawah, Singkawang, Pemangakat dan kota - kota lain nya. Nah perjalanan panjang ini juga memerlukan waktu istirahat dan mengisi perut pastinya. Nah untuk istirahat saya memilih Rumah makan di pasir panjang sebagai tempat istirahat, namun tidak menyantap suatu apa pun di sana, sementara untuk mengisi perut saya lebih meilih di Pemangkat, tepatnya di Atik Bakso. Dan yang saya nikmati kala itu di Atik Bakso adalah Nasi Goreng beserta Es Tahu.
Setelah Selesai mengisi perut, perjalanan pun di lanjutkan menuju desa tercinta, dan sekitar jam 4 sore, telah sampai di Tanjung katat, yang artinya harus menyeberang lagi supaya bisa sampai ke Pasar Sekura, dan jasa penyebarangan yang ku pilih adalah menggunakan sampan atau perahu bermotor.
Sembari menyebrang menggunakan sampan, dapat juga menikmati pemandangan di pinggiran sungai Sekura. masih berdiri kokoh rumah - rumah burung walet, masih dapat juga menyaksikan matahari yang mulai terbenam. Dan sekitar 10 menit akhirnya telah sampai juga di Pasar Sekura dan Biaya yang harus di keluarkan untuk jasa penyeberangan menggunakan sampan ini adalah seperti biasa yaitu 7 ribu rupiah saja.
Setelah sampai di pasar sekura, perjalanan di teruskan menuju desa tercinta yaitu desa semayong, sementara matahari pun mulai beranjak untuk beradu, dan jalan yang di pilih untuk menuju desa tercinta adalah melalui jalan Bogam yang mana agak jauh kalau di bandingkan lewat sekura barat. Namun karna jalan bogam kondisi jalan nya lebih bagus makanya di menjadi alternatif sebagai jalan menuju desa tercinta.
Sesampai di rumah sekitar jam lima lewat, dan seperti biasa, bersih - bersih kamar, dan mandi. Perjalanan yang jauh tidak terlalu melelahkan, mungkin karna sudah sampai di desa tercinta, ketemu keluarga dan rasa lelah pun hilang.
Jum'at 3 Juni 2011
pagi nya lumayan cerah, melirik kesamping rumah terdapat beberapa pohon rambutan yang sudah berbunga yang artinya sebentar lagi akan musim buah rambutan. Sementara di belakang rumah terdapat pohon sirsak yang sudah berbuah, namun buah nya masih belum matang dan masih hijau.
Buah Sirsak atau Buah Nangka Belanda ( bahasa sambas ) |
Sementara di belakang rumah lagi nya terdapat Kebun Semangka yang sedang berbuah, semangka ini terlihat subur dan baru saja berbunga dan beberapa di antaranya juga sudah berbuah, namun buah nya masih kecil.
Kebun Semangka |
Buah semangka yang masih kecil |
Siang nya Jumat, seperti biasa mampir ketempat mama' yang mana tempat mama' ini berada dekat pematang sawah, dan lagi - lagi kali ini menikmati Manisnya Jambu merah, sekaligus menikmati Kerabu Jambu Merah yang di masak oleh mama' sendiri :)
Jambu Merah |
Kerabu Jambu |
Selesai Menikmati Jambu Merah dan Kerabu Jambu, siang nya pun saya harus menikmati Buah semangka manis yang merah merona. Daging nya yang merah dengan rasa nya yang manis serta kandungan air nya yang lumayan banyak menghilangkan rasa haus sekaligus mengenyangkan.
Sepotong Semangka |
Setelah selesai makan semangka, aku mencoba lagi melihat kebun yang berada di belakang rumah kakak yang mana selain kebun semangka, terdapat juga kebun mentimun.
Buah Mentimun yang masih Kecil |
Mentimun |
Semangka belang - belang |
semangka putih |
Setelah puas melihat - lihat kebun semangka dan mentimun, sebelum magrib saya pun pulang kerumah bapak yang mana sekitar 20 menit sudah sampe kerumah.
Maaf bila ada kata - kata yang salah, bila ada kata yang tidak berkenan, mohon di maafkan, oke cuy?
Sekian dan Terima Kasih.
Wassalam
Tertanda Eel Eliyanto Kaudan
Salam Blogger!
lengkap banget sepertinya acara makan siangnya.. mantap :)
heheheh.....yang paling mantaf bisa menikmati Buah Semangka
Jadi kangen nenek,
:)
tapi di desanya Putri ndak ada buah-buhan se ramai itu.
pengen pengen pengen (ngiler: mode on)
wah... kalo kepengen berkunjung ke Desa saya, dengan senang hati bisa menerima nya.. hehhe..ntar di kasih dah buah2an :)
wah nasi gorengnya bener-bener menggoda iman......
hahahhaha... awas iman nya tergadai.....wkwkkwkwkwkkw,,,
Kok rasanya postingan yg ini bikin air liur jatuh ya?? Pas lihat foto-fotonya, mulai dari nasi goreng sampe semangka...... Jadi ngiler.. Hehehe
Keep Spirit from Fahri's Articles
wkwkkwkwkkwkw.. jangan sampe jatuh lah sob..... Kalo mau datang aja kesini..masih banyak lho stok nya... hahhahahahhahaa
Musem ape cuy di Semayong ? Nyaman bah makan teros critenye ! Nyamnyam..!
Di Semayong agek Musim Buah Semangke.. habis ye musim rambutan... nyamaaaaaaaaaaaaan..hahhahahhahahhaa
Rambutan ye nyaman ye cuy ! buah salak si'an k idek ?
buah salak ade lah.. tapi masih kacik wak..... mun maok nanti tunggu udah bassar maing lah ke semayong :)
kalau mau pulang kampung, …..
MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia.
NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) hingga sekarang.
Produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an. Capaian produksi padi saat itu bisa 6 — 8 ton/hektar.
Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin rusak, semakin keras dan menjadi tidak subur lagi. Sawah-sawah kita sejak 1990 hingga sekarang telah mengalami penurunan produksi yang sangat luar biasa dan hasil akhir yang tercatat rata-rata nasional hanya tinggal 3, 8 ton/hektar (statistik nasional 2010).
Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.
System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) beberapa tahun yang lalu adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik.
SRI sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.
Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini.
Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.
Kami tawarkan solusi yang lebih praktis yang perlu dipertimbangkan dan sangat mungkin untuk dapat diterima oleh masyarakat petani kita untuk dicoba, yaitu:
“BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB (SO/AVRON/NASA) + EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS (EM16+), DENGAN SISTEM JAJAR GOROWO”,
Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 100% — 400% dibanding pola tanam konvensional seperti sekarang.
Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html
kalau mau pulang kampung, …..
MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA (lanjutan)
• PUPUK ORGANIK AJAIB (SO/AVRON/NASA) merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
• sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
• sementara itu yang dimaksud sistem jajar gorowo adalah sistem penanaman padi yang diselang gorowo/alur/selokan/parit, bisa 2 padi selang 1 gorowo atau 4 padi selang 1 gorowo, dan
• yang paling penting dalam bertani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.
CATATAN:
1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/ mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk agro bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib
Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
* Cabe Organik bisa mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
* Padi Organik bisa mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
* Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24–36 ton / hektar
* Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 %, dan bebas ulat !
* Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
* Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
* Sawit sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif,
Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
* Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal
* Bebek afkir biasanya telurnya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
* Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari pakannya hanya rumput.
* Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
* Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
* Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat 500 gram/ ekor
* Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari
Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.
AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?
Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia?
Ditunggu komentarnya di omyosa@gmail.com, atau di 02137878827, 081310104072, atau bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html