Salam Blogger!
Rumah Adat Melayu Kalimantan Barat ini terletak dijalan Sutan Syahrir,kota Pontianak. Tiang pertama rumah adat ini ditancapkan pada tanggal 17 Mei 2003. Rumah Adat Melayu Kalbar diresmikan secara langsung oleh Wakil Presiden Jussuf Kalla pada tanggal 9 November 2005. Rumah adat melayu ini merupakan pusat dari kebudayaan melayu yang ada di Kalimantan Barat. Sejak diresmikannya rumah adat melayu tersebut,menjadi satu diantara tempat yang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Diambil menggunakan Kamera Ponsel |
Bangunan Rumah Adat Melayu Kalbar ini berdiri diatas lahan seluas 1,4 hektar. Bangunan ini terdiri dari Balai Kerja yang berfungsi sebagai Seketariat Pertemuan,Balai Rakyat yang berfungsi sebagai taman bermain dan kios penjualan,ada juga Balai Pustaka yang berfungsi sebagai tempat kajian budaya dan perpustakaan, Balai Budaya yaitu ruang pertemuan sanggar tertutup dan ruang pengelola, Panggung Terbuka yang berfungsi sebagai ruang persidangan dan gudang, serta Pesanggarahan yang terdiri dari penginapan,pertemuan, klinik kesehatan dan tempat pelatihan.
Rumah adat melayu ini juga berfungsi sebagai tempat musyawarah Majelis Adat Budaya Melayu. Majelis Adat Budaya Melayu,berperan dalam menyelenggarakan even budaya melayu di Kalbar, satu diantaranya adalah Festival Seni Budaya Melayu yang telah berlangsung lama. Untuk tahun 2011, Festival Seni Budaya Melayu ke-7 digelar di kota Sintang pada tanggal 19 Desember 2011, yang mengambil tema "kembangkan seni,menjunjung tinggi adat dan budaya".
Seni arsitektur dari bangunan rumah adat melayu Kalbar ini dengan atapnya yang diduga mendapat pengaruh dari bentuk atap bangunan jawa. Model atap segitiga dengan tinggi 30 derajat yang berfungsi agar udara panas tidak terperangkap dalam ruangan rumah tersebut. Sementara itu terdapat kolong tinggi dibagian bawah rumah yang digunakan untuk tempat memarkir kendaraan.
Taman yang tersedia didepan bangunan ini dengan bunga yang tertata rapi serta air mancur kebersihannya terjaga. Sedangkan untuk mengunjungi rumah adat melayu ini, pengunjung TIDAK dikenakan bayaran.
Bangunan rumah adat melayu ini diharapkan dapat menjadi tumpuan para wisatawan yang ingin mengetahui adat,budaya, seni melayu yang ada di Kalimantan Barat. Bangunan ini biasanya juga disewa untuk acara resepsi pernikahan.
Salam Blogger!
Salam Blogger!
Pantai Pasir Panjang dengan jarak pantai yang cukup panjang sangatlah cocok untuk menghabiskan liburan bersama keluarga. Ombaknya yang besar serta air yang jernih pas untuk mandi bareng dilaut. Di Pesisir pantai juga berdiri pohon-pohon yang bisa dijadikan tempat untuk berteduh. Pohon-pohon tersebut juga dijadikan tempat pelatihan dan outbound.
Pohon-pohon yang berdiri kokoh dengan jarak yang berdekatan,dijadikan sebagai arena halang rintang. Selain itu tersedia juga tempat bermain "Pin Ball" yang dapat menyegarkan pikiran setelah sibuk beraktivitas. Selain itu bagi yang ingin menikmati luasnya laut dan merasakan deburan ombak dari lautan menuju pantai boleh bermain Banana Boat,yang pastinya memberikan pengalaman tak terlupakan. Bagi yang tidak bisa berenang jangan kuatir, ada baju pengamannya agar tidak tenggelam.
Bagi yang ingin menikmati makanan atau minuman sambil menghadap laut, sambil ditemani sapaan angin sore yang menyapa lembut sembari menyaksikan matahari terbenam, disini tersedia pondok dan juga meja dan kursi yang pastinya aman dari terik matahari atau hujan.
Sedangkan dimalam harinya,bagi pecinta dunia gemerlap alias Dugem, Diskotik juga tersedia disini. Sementara bagi yang suka nyanyi,bisa karaoke bareng teman-teman sambil disaksikan oleh pengunjung lainya. Karena layar menghadap ke arah pantai. Lampu-lampu tertata rapi disetiap pohon sehingga dari kejauhan dapat melihat siapa yang sedang nyanyi. Bagi yang teringin mengadakan api unggun beserta bakar jagung atau main gitar, pasir dengan pohon yang dekat dengan bibir pantai, menjadi solusi yang tepat.
Jika ada yang tertarik langsung saja datang ke Singkawang, tersedia hotel dengan fasilitas yang lumayan, restoran, taxi serta kolam renang mungkin menjadi daya tarik tambahan saja.
Salam Blogger!
Salam Blogger!
Singkawang memiliki tempat wisata yang sangat indah, selain Pantai Simping, Pasir Panjang merupakan tempat wisata yang menjadi tujuan untuk melepas lelah. Pantai Pasir Panjang terletak di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Dari pusat Kota Singkawang, Pantai Pasir Panjang berjarak sekitar 17 kilometer lagi. Pengunjung dapat mengaksesnya dengan menggunakan taksi, bus, atau minibus. Sedangkan perjalanan menuju Pasir Panjang dari Kota Pontianak kurang lebih 3 Jam bila menggunakan mobil atau kendaraan umum.
Nama Pasir Panjang cukup dikenal di Kalimantan Barat, pantainya yang indah, airnya yang jernih, serta pepohonan yang ada disekitar pantai sangat cocok untuk keluarga yang ingin melepas lelah. Di Pantai Pasir Panjang ini tersedia kolam renang, hotel, restoran, speedboat,diskotik,pondok wisata dan lain lain.
Pantai Pasir Panjang |
Tiket masuk ke Pantai Pasir Panjang ini lumayan terjangkau, yaitu Rp.10.000 per orang dihari biasa, sementara di hari libur,tiket masuk bisa mencapai Rp.20.000 per orang.
Salam Blogger!
Salam Blogger
Masjid Jami'/Masjid Agung Kabupaten Sambas didirikan pada 1 Muharram 1303 Hijriyah. Sejarah berdirinya Masjid Jami' tidak dapat dipisahkan dengan nama dan sejarah hidup Sri Sulthan Muhammad Tsafiudin II. Untuk memudahkan pengunjung mengetahu kapan dan siapa pendiri Masjid Jami' ini, secara simbolik dapat pengunjung lihat pada konstruksi bangunanya dan dapat pengunjung hitung bahwa dari jumlah tiang tengah dalam ruangan masjid itu berjumlah 8 batang, yang melambangkan pendirinya yaitu Muhammad Tsafiudin II, sultan yang ke-8 dari Rechtelyn raja-raja Kerajaan Sambas (Islam). Atap masjid terdiri dari 3 tingkat atau 3 pendopo, serambi masuk yang terletak pada bagian utara dan selatan serta bagian timur masjid memberi isyarat bahwa model pertama bahan bangunan Masjid Jami' / Agung ini berasal dari rumah kediaman atau Keraton Sultan Umar Aqamuddin III (Sumber dari Brosur Pesona Budaya Kabupaten Sambas )
Lokasi Masjid Jami'/Agung ini di area Keraton Alwatzikhoebillah. Sisi samping masjid menghadap sungai Sambas. Modal pertama dari bangunan mesjid berasal dari rumah kediaman keluarga Sultan Umar Akamuddin III di Desa Tanjung Rengas Kini setelah 100 tahun lehih usia Mesjid Jami' Sambas tetap berdiri megah karena adanya panitia pemeliharaan masyarakat.
Mesjid berlantai dua ini, didalamnya merupakan bundaran artistik dari kayu belian. sebuah mimbar Khotbah kecil ini terdapat di bagian depan ruang mesjid. Dahulu terdapat sebuah bedug besar di Mesjid sebagai alat pemberitahuan sholat. Setelah digunakannya pengeras suara untuk azan dan didalam mesjid, maka bedug tidak lagi digunakan. Mimbar antik untuk khatib berkhotbah dari kayu berwarna merah ukiran keemasan kabarnya berasal dari Palembang, dipersembahkan para pelaut dan pedagang kepada Sultan.
Didalam mesjid terdapat pula sebuah bendi atau bejana besar dari keramik, di sudut belakang mesjid. Dahulu dipergunakan untuk menampung air bersih untuk wuduk. Konon Bendi kuno itu adalah hadiah dari Sultan brunei Sultan Muhyiddin kepada Sultan Muhammad Tajuddin I ketika berkunjung ke Brunei dan dilantik sebagai Sultan Anom. Pada Bagian luar atas migrab mesjid tergantung sebuah papan tertulis ayat suci Al-Qur'an yang berbunyi " Innama yagmuru masajidillahu man ammana billah wal yaumil akhir".
Hanya orang-orang yang memakmurkan mesjid Allah adalah orang-orang yang beriman dengan Allah dan hari akhir yang akhir.
Salam Blogger!