tag:blogger.com,1999:blog-17623101417541131942024-03-20T22:11:59.749+07:00PecidasaseEel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.comBlogger219125tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-60690472781232018752020-04-03T11:18:00.003+07:002020-04-03T11:18:52.491+07:00Jangan Biarkan Rasa Takut Mengikis Nuranimu!<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimbSONDnf1k6GERbbDR_TfLYYeCFODyQrB5X6T5nBsD3GA16frrw7QxptlzdCpU4dE52yqGyLXbzNj0rKLV5lBT7T0Hjtslq91rY5CRdsRj_n6FFU4wgkSEHs8bNkUPUrxKca4OVh1ucpy/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="423" data-original-width="634" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimbSONDnf1k6GERbbDR_TfLYYeCFODyQrB5X6T5nBsD3GA16frrw7QxptlzdCpU4dE52yqGyLXbzNj0rKLV5lBT7T0Hjtslq91rY5CRdsRj_n6FFU4wgkSEHs8bNkUPUrxKca4OVh1ucpy/s400/images.jpeg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Takut itu wajar tetapi jangan sampai tenggelam di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa takut itu manusiawi tapi jangan sampai menghilangkan rasa kemanusiaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Khawatir itu lumrah tapi jangan pula membuat nurani kita jadi ketar-ketir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan Covid-19 saja yg perlu kita lawan melainkan juga rasa takut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini rasa takut telah mengikis secara perlahan rasa kemanusiaan. Kita bisa melihat bagaimana penolakan yang terjadi terhadap beberapa orang. Kita masih ingat bagaimana WNI yang akan pulang mendapat penolakan dari masyarakat setempat yang tidak ingin wilayahnya dijadikan tempat karantina. Kemudian hal serupa terjadi saat TKI yang pulang dari luar negeri yang tertapar virus corona namun mendapat penolakan dari masyarakat kampungnya sehingga ia terpaksa mengisolasi diri di kebun. Lebih miris lagi terjadi kepada ZL yang diusir dari kampung karena statusnya ODP. Tak hanya dia, keluarganya juga ikut diusir oleh warga. Penolakan tidak hanya terjadi kepada mereka yang masih hidup. Korban yang meninggal karena Covid-19 juga ditolak warga untuk dimakamkan di tempat pemakaman mereka. Hal ini sangat menyedihkan bisa terjadi di Indonesia yang kononya adalah orang baik-baik, ramah dan suka menolong. Memang tidak semua, namun jika rasa takut itu menguasai kita, maka pelan-pelan kita juga akan seperti mereka, kehilangan nurani kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Takut? iya. Itu pasti dirasakan semua orang. Apalagi ketika status seseorang telah PDP untuk mengetahui positif atau negatif terkena virus corona juga memerlukan waktu yang cukup lama, terutama untuk daerah luar Jakarta dan luar pulau Jawa. Bisa dibayangkan rasa takut masyarakat seperti apa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baru-baru ini pasien dalam pengawasan di Kalbar meninggal dunia. Sementara hasil lab belum keluar apakah positif atau negatif. Ini menjadi momok mengkhawatirkan bagi masyarakat. Meskipun gejalanya telah banyak dibahas di media massa maupun sosmed, namun perlu diketahui bahwa 86 % pasien yang terinfeksi Covid-19 tidak terdeteksi karena minimnya gejala terinfeksi Corona itu tidak diketahui. Hal ini pernah disampaikan mas Wahyu Nugroho editor kompas dot com melalui surelnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah bagaimana kita menghadapi ini? Menghadapi virus corona sekaligus ketakutan kita?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemerintah saat ini berusaha keras untuk menanggulangi penyebaran virus ini. Berbagai upaya dilakukan diantaranya social distancing, physical distancing dan karantina wilayah. Nah tugas kita masyarakat adalah mengikuti himbauan dan saran dari pemerintah ini agar wabah Covid-19 segera berakhir. Lalu bagaimana dengan korban Covid-19 yang akan dimakamkan? Nah di sinilah peran nurani kita sebagai masyarakat. Kita percaya bahwa pihak terkait dalam hal ini adalah petugas medis telah melakukan tugasnya sesuai prosedur dan standar internasional terkait tata cara penguburan mayat korban Covid-19. Jadi rasa takut itu harus kita kalahkan dengan berpegang teguh kepada prinsip kepercayaan. Percaya kepada petugas medis. Karena mereka adalah garda terdepan dalam situasi wabah ini. Pikiran sehat kita juga harus ikut andil di sini. Apa iya petugas medis akan sembrono melakukan tugasnya padahal ini menyangkut nyawa orang banyak bahkan keluarganya sendiri. Karena virus ini tidak mengenal siapa dan apa status kita. Kita juga melihat beberapa berita viral yang melibatkan petugas medis ini, ada yang hanya melihat keluarganya dari jauh karena tidak ingin mereka tertular. Ingat sudah banyak korban yang berjatuhan dari petugas medis. Apa iya kita tidak percaya mereka bekerja sesuai prosedur?</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana pula dengan ODP apakah harus dibiarkan masuk ke wilayah kita? Di sini peran kita adalah ikut memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ODP belum bisa dipastikan positif atau negatif, oleh karena itu memang diperlukan karantina diri sendiri. Masyarakat juga bisa menyampaikan kepada puskesmas jika ada orang atau warga yang baru pulang dari kota atau luar negeri yang terpapar corona. Nah pihak terkait bisa juga memfasilitasi apakah ODP ini dikarantina di suatu tempat atau seperti apa. Seperti kita ketahui bahwa tingkat disiplin masyarakat kita juga masih rendah terkait karantina diri sendiri. Sehingga diperlukan pengawasan dari pihak terkait dan masyarakat. Mungkin bisa disediakan posko pengaduan atau pelaporan terkait adanya ODP sehingga bisa dilakukan kebijakan tertentu untuk penanganan ODP ini. Karena sekali lagi ODP belum bisa dipastikan positif atau negatif terinfeksi corona. Kemudian dilakukan juga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bukan hanya tentang pencegahannya melainkan apa yang harus dilakukan ketika statusnya ODP, PDP dll. Lalu diberikan juga edukasi kepada masyarakat terkait korban yang meninggal karena Covid-19. Penanganannya seperti apa, pemakamannya dan prosedurnya seperti apa. Edukasi ini harus terus menerus dilakukan agar masyarakat menjadi lebih faham dan tidak tenggelam di dalam ketakutan sehingga tidak lagi mengabaikan hati nuraninya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga ketika kita semua bisa menguasai rasa takut, maka nurani akan bekerja dengan dibantu oleh pikiran sehat kita. Sehingga diharapkan tindakan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini bisa berjalan secara maksimal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-14113484223108610022020-03-23T09:20:00.001+07:002020-03-23T09:20:56.283+07:00Uniknya Pohon Ubah Cengkih<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhROHjgJkBIGEgLsMz_thmJxDUqPuP2AyQcrpldX-W882rxJNpVAnb_fZ79_8jv6D-GR5dlDO7aNqp4Iu0q1aYhubo4CGt2hI_E8ia_SYjr4kwiApMx2iMxcWR6A-MAdfev76lvLsLlTkvR/s1600/IMG20200323085927.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhROHjgJkBIGEgLsMz_thmJxDUqPuP2AyQcrpldX-W882rxJNpVAnb_fZ79_8jv6D-GR5dlDO7aNqp4Iu0q1aYhubo4CGt2hI_E8ia_SYjr4kwiApMx2iMxcWR6A-MAdfev76lvLsLlTkvR/s400/IMG20200323085927.jpg" width="300" /></a></div>
<br />
Indonesia kaya akan beragam floranya yang hidup subur di hutan tropis. Beberapa diantaranya bisa dijadikan obat bahkan pengganti rempah masakan. Nah tahukah kamu bahwa di kabupaten Sambas Kalimantan Barat terdapat tumbuhan yang hidup liar di hutan namun bisa digantikan sebagai rempah masakan loh. Nama tumbuhannya adalah pohon "ubah". Pohon ini tergolong unik dan tidak begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Keunikan tumbuhan ini adalah daun, bunga dan buahnya memiliki aroma seperti rempah. Sebut saja pohon ubah cengkih, serai dan sirih.<br />
<br />
Pohon ubah cengkih misalnya, daun mudanya atau pucuknya ketika dipatahkan akan tercium aroma persis seperti cengkih. Bahkan aroma tersebut masih tercium di jari untuk beberapa waktu. Aroma cengkih akan terasa sekali pada daun mudanya. Nah pada zaman dahulu, orang-orang dahulu menggunakan daun atau bunga pohon ubah cengkih sebagai rempah masakan untuk menggantikan cengkih loh.<br />
<br />
Selain keunikannya, pohon ubah cengkih juga termasuk pohon yang memiliki kualitas terbaik untuk dijadikan bahan bangunan seperti papan maupun tiang. Oleh karena itu, pohon ini sering diburu untuk dijadikan bahan bangunan. Tinggi pohon ini bisa mencapai lebih dari 20 meter. Ia juga memiliki penyebaran yang cukup luas. Biasanya tumbuh subur di tanah gambut.<br />
<br />
Tonton video ulasan Ubah Cengkih di bawah ini<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/CnH6Yeg1hdU/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/CnH6Yeg1hdU?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
<br />Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-36974661246407171332020-03-19T12:01:00.000+07:002020-03-19T12:01:18.627+07:00Yuk Intip Keunikan Tradisi Nyanggar Di Dusun Semayong Desa Sungai KumpaiNyanggar adalah tradisi tahunan masyarakat Dusun Semayong Desa Sungai Kumpai Kalimantan Barat. Tradisi ini merupakan kearifan lokal masyarakat setempat yang hingga saat ini masih dilestarikan. Tradisi Nyanggar adalah ritual pemberian sesajen kepada roh leluhur atau dedemit yang mendiami hutan larangan atau disebut hutan sanggaran.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxfscyXjmnIkO4N8_8XZQ2cb25tCHEoHJVMtlYNUR6dC58xx69xt1sr9V5khNK8yOrhEyOGTFdllfBgzSbSrtnkHxPZwQSdIdvfry5Gyw9pMmJMfpvJsRmF32_ZjrvrL6M5FUyah1-ugBv/s1600/IMG_20200319_093309_451.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="838" data-original-width="1600" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxfscyXjmnIkO4N8_8XZQ2cb25tCHEoHJVMtlYNUR6dC58xx69xt1sr9V5khNK8yOrhEyOGTFdllfBgzSbSrtnkHxPZwQSdIdvfry5Gyw9pMmJMfpvJsRmF32_ZjrvrL6M5FUyah1-ugBv/s320/IMG_20200319_093309_451.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Koleksi pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tujuan dari ritual ini adalah untuk meminta kepada roh leluhur agar memberikan berkat, menjauhkan wabah penyakit dan hama yang dapat menganggu masyarakat dan pertanian mereka.<br />
<br />
Tradisi Nyanggar rutin dilakukan setiap masa panen padi usai atau sebelum masa tanam padi dilakukan. Ritual ini digelar pada pagi hari sekitar pukul 07 WIB hingga pukul 09 pagi.<br />
<br />
Sebelum pemberian sesajen kepada roh leluhur, warga terlebih dahulu berkumpul di rumah sang dukun untuk memberikan sumbangan berupa ketupat yang nantinya akan dijadikan sesajen. Selanjutnya, warga di rumah dukun akan dijamu dengan berbagai aneka kue dan ketupat. Setelah selesai, menikmati hidangan, warga dan dukun akan menuju hutan sanggaran untuk melaksanakan tradisi nyanggar ini.<br />
<br />
Sebelum dilakukan ritual nyanggar, telah diutus sebelumnya beberapa orang untuk membuat tangga tempat diletakannya sesajen. Selanjutnya akan diutus dua orang untuk membawa sesajen utama dan ketupat. Sesajen utama berupa beras kuning, telur ayam, cucur, pisang, jodah, ketupat, nasi lemak, lilin dan lain-lain. Sementara ketupat yang dibawa akan dibagikan kepada masyarakat yang hadir di hutan sanggaran.<br />
<br />
Di dalam ritual ini, akan dilakukan terlebih dahulu pemanggilan roh leluhur oleh sang dukun. Selanjutya peradi atau perantara masyarakat akan menyampaikan keluhan atau permintaan masyarakat kepada roh leluhur agar menjaga masyarakat dari bala, wabah penyakit, hama yang merusak padi maupun gangguan yang dapat menganggu ketentraman masyarakat.<br />
<br />
Setelah roh leluhur menerima permintaan dan keluhan masyarakat, selanjutnya roh leluhur melalui badan sang dukun akan melakukan atraksi sebagai bentuk suka cita atas sesajen yang dipersembahkan. Setelah sang dukun kembali sadar, sang peradi akan menyampaikan pantangan dan larangan yang harus dipatuhi masyarakat. Pantangan tersebut berlaku minimal satu hari. Pantangan tersebut diantaranya; larangan membakar lahan, membuat asap atau api, menyembelih hewan, memasuki hutan dan menebang sagu.<br />
<br />
Setelah larangan dan pantangan disampaikan, selanjutnya ritual ditutup dengan pembacaan doa dan dilanjutkan dengan menyantap ketupat di hutan sanggaran.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-87221513688579490322020-03-18T11:56:00.002+07:002020-03-18T11:56:57.694+07:00Jahe Merah Si Penangkal Corona<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/IdWhB-0sm-Y/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/IdWhB-0sm-Y?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
<div dir="ltr">
Jahe Merah atau <i>Zingiber officinale </i> saat ini ramai diminati masyarakat Indonesia. Pasalnya rempah ini dikabarkan dapat menangkal virus corona. Sebenarnya apa saja sih kandungan jahe merah yang bermanfaat bagi tubuh kita? Yuk simak ulasannya berikut ini.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jahe Merah mengandung air, serat, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral (fosfor, kalsium, dan besi). Selain itu, berbagai kandungan vitamin dan senyawa dalam jahe bisa kita temukan seperti: Shogaol, Gingerol, Zingeron, <i>Capsaicin</i>, <i>Farnesene</i>, <i>Cineole</i>, <i>Caprylic acid</i>, <i>Aspartic</i>, <i>Linolenic acid</i>, <i>Gingerdione</i>, Serat resin, Oleoresin dan Minyak atsiri.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy8eozt-nI5FazwiUw9-thJEgFynYRmo37MNXT5nqTNeVlhlfk6s4GdNQted5x09YbGWAhDBEYMcI686GKT-1Nt6H0jHb7TqgUlKc5BEqcqRfzvpp5G58IFJCuDJs9n9KLzJYBW0NCVEUT/s1600/IMG_20200318_114451_365.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy8eozt-nI5FazwiUw9-thJEgFynYRmo37MNXT5nqTNeVlhlfk6s4GdNQted5x09YbGWAhDBEYMcI686GKT-1Nt6H0jHb7TqgUlKc5BEqcqRfzvpp5G58IFJCuDJs9n9KLzJYBW0NCVEUT/s400/IMG_20200318_114451_365.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Koleksi pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Melihat senyawa yang terkandung di dalamnya, jahe merah ternyata ampuh untuk mengobati berbagai penyakit seperti meredakan batuk, meredakan sakit kepala, mengatasi rematik, menurunkan kadar kolesterol, mengatasi peradangan, sebagai antioksidan dan antibakteri, menghilangkan jerawat dan lain sebagainya.</div>
<div dir="ltr">
Untuk memanfaatkan jahe merah sebagai obat herbal bisa dengan cara menghaluskan jahe merah hingga menjadi bubuk, lalu direbus dan diminum airnya. Selain itu, bisa juga dijadikan bumbu masakan untuk disantap bersama keluarga.</div>
<div dir="ltr">
#jahemerah #viruscorona #indonesiabersatumelawancorona #jahemenangkalcorona #jaheobatcorona #vaneshaangel #viral<br />
</div>
<br />Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-80502940173781844912020-01-13T21:51:00.000+07:002020-01-13T22:11:45.788+07:00Tikar Anyaman, Tikar Tradisional Masyarakat SambasTikar anyaman daun Lingsing atau Sekek adalah tikar tradisional yang dihasilkan dari tangan-tangan perempuan melayu di kabupaten Sambas. Bagi masyarakat melayu Sambas, tikar ini dikenal dengan nama Belungkur (Belungkur merupakan bahasa melayu tertua Sambas).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcyHRWXt-j4VjfI4FE6bKkmhdzra5xecgcFvYSYsPwgKbGlzDJNEDl5sNpqu9Uqm0k7Nyh_24mOxt-nx_8MIP3YvlpykxHt7-gyrHjeVXXlfIkql3zJdj3MndYNfAtH4kVvG4Uze-Y8MI/s1600/IMG_20200113_210544.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="758" data-original-width="1600" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcyHRWXt-j4VjfI4FE6bKkmhdzra5xecgcFvYSYsPwgKbGlzDJNEDl5sNpqu9Uqm0k7Nyh_24mOxt-nx_8MIP3YvlpykxHt7-gyrHjeVXXlfIkql3zJdj3MndYNfAtH4kVvG4Uze-Y8MI/s400/IMG_20200113_210544.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Untuk diketahui Linsing dan Sekek adalah bahan utama pembuatan tikar anyaman ini. Linsing memiliki bentuk daun kecil dan panjang, sisi daunnya tajam dan bisa melukai kulit. Ia hidup berumpun dan tidak berbatang. Sementara sekek, memiliki daun lebar dan panjang serta bediri. Ia memiliki batang yang biasanya menjuntai (tidak tegak).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje4Gy5G5B5VpYy0h3gk4vgM92AvdFFbdjQ5Deht6By0jLFs13E9n1NUgszMTjw4lu34xItVFmGWsYrTq-vyBbaYC4W4xqVr3pLvLz41Non4NLyU_EEF090C0-tnDMBoGXpm8XvzgBtvRWB/s1600/IMG_20200113_210501.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="758" data-original-width="1600" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje4Gy5G5B5VpYy0h3gk4vgM92AvdFFbdjQ5Deht6By0jLFs13E9n1NUgszMTjw4lu34xItVFmGWsYrTq-vyBbaYC4W4xqVr3pLvLz41Non4NLyU_EEF090C0-tnDMBoGXpm8XvzgBtvRWB/s400/IMG_20200113_210501.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Dalam pembuatan tikar anyaman ini memerlukan proses dan waktu yang cukup panjang. Hal pertama yang dilakukan adalah pengambilan daun, kemudian membuang duri atau sisi daun yang tajam. Selanjutnya daun dibelah menjadi dua atau tiga bagian. Setelah itu, daun harus direbus di dalam air hingga mendidih. Kemudian daun bisa dijemur hingga teksturnya lebih lembut dari sebelumnya. Semua proses di atas dilakukan agar memudahkan proses pengayaman.<br />
<br />
Ada beberapa teknik pengayaman tikar tradisional ini, tapi akan dibahas pada postingan berikutnya hehe.<br />
<br />
Kembali ke proses pembuatan tikar, setelah daunnya kering dan lembut , daun dapat dianyam. Untuk penjemuran juga tidak boleh terlalu lama, karena jika terlalu kering maka daun akan mudah rapuh dan putus saat dianyam.<br />
<br />
Proses pengayaman tikar bisa berlangsung sekitar 2 hingga 3 minggu tergantung kecepatan si pengayam. Dan tikar yang dianyam juga memiliki beberapa jenis ukuran yaitu besar dan kecil. Untuk ukuran besar biasanya memiliki panjang 2 meter lebih dengan lebar 1 meter lebih. Sementara tikar ukuran kecil memiliki panjang sekitar 1 meter lebih dan lebar 1 meter.<br />
<br />
Untuk kualitas tikar ini, jika baik perawatannya maka tikar ini bisa tahan lebih dari 5 tahun.<br />
<br />
Untuk perawatannya, tikar ini tidak boleh disikat, jika dicuci sebaiknya disikat menggunakan kain. Jangan terlalu sering dicuci dengan air karena dapat mempengaruhi keawetan daun.<br />
<br />
Dan yang paling penting, tikar ini aman dan nyaman. Cocok untuk dikenakan sebagai alas lantai di rumah, di bawa rekresi maupun dijadikan sajadah.<br />
<br />
Tikar ini juga bisa dilipat, jadi bisa dimasukan di tas saat akan berekreasi.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-49716328114742026552019-12-13T11:10:00.000+07:002019-12-13T11:10:05.286+07:00Kemana Hilangnya Paru-Paru Dunia?Ini adalah kondisi saat hutan di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat beralih menjadi lahan kosong pasca pembukaan lahan dan kebakaran hutan yang terus terjadi hingga saat ini.Simak videonya di bawah ini<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/GpbIDn7JQLI/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/GpbIDn7JQLI?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
<br />
<br />Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-76387269856371870382019-12-12T11:07:00.001+07:002019-12-12T11:07:16.192+07:00Lada Sang Raja Rempah Yang Tak Seperkasa Dahulu<br />
Lada yang biasa disebut juga dengan merica atau sahang adalah tanaman yang kaya akan<br />
kandungan kimia seperti minyak lada, minyak lemak, dan juga pati. Lada bersifat sedikit pahit,<br />
pedas dan hangat. Rasa pedas lada diakibatkan oleh adanya zat piperin, piperanin, dan chavicin<br />
yang merupakan persenyawaan dari piperin dan semacamalkaloid. Chavicin banyak terdapat<br />
dalam daging biji lada dan tidak akan hilang meskipun dijemur hingga kering.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/CUq7SWLctME/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/CUq7SWLctME?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
Lada selain sebagai bumbu dapur juga digunakan sebagai obat tradisional maupun modern. ia<br />
memiliki khasiat sebagai stimulan pengeluaran keringat, pengeluaran angin, peluruhan air seni,<br />
peningkatan nafsu makan, peningkatan aktivitas kelenjer pencernaan, dan percepatan pencernaan<br />
zat lemak. Selain itu, biji lada juga dipakai untuk ramuan obat reumatik.<br />
<br />
Saat ini lada banyak ditanam hampir di seluruh Indonesia termasuk di kabupaten Sambas<br />
Kalimantan Barat.<br />
<br />
Tumbuhan dengan nama ilmiah Piper Nigrum ini memiliki sebutan sebagai<br />
Raja Rempah-Rempah. Meskipun demikian, gelar tersebut tidak membuat harga lada gagah<br />
seperti sebutannya. Pasalnya saat ini harga lada di pasaran di wilayah kabupaten Sambas jauh<br />
menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. yakini untuk lada putih yang pernah mencapai<br />
harga 200ribu rupiah per kilogram, saat ini hanya kisaran 45 hingga 47 ribu rupiah per kilogram.<br />
sementara untuk lada hitam kisaran harga 15 hingga 17 ribu rupiah per kilogram.<br />
<br />
<br />
Saat ini banyak petani di kabupaten Sambas memilih menyimpan lada putih daripada dijual<br />
mengingat harga di pasaran masih rendah. sementara itu banyak pula petani lebih memilih<br />
mengolah lada menjadi lada hitam daripada lada putih. untuk lada hitam dan lada putih berasal<br />
dari lada biasa yang dipetik ketika sudah matang. Namun yang membedakannya adalah dari segi<br />
pengolahannya. untuk lada putih misalnya, ketika lada baru dipetik, ia harus direndam di dalam<br />
air selama kurang lebih 14 hari agar kulit arinya mengelupas. Ketika kulit ari sudah terkelupas,<br />
lada dibersihkan dan dijemur hingga kering. sementara untuk membuat lada hitam, lada yang<br />
baru dipetik langsung dijemur hingga kering tanpa harus direndam terlebih dahulu.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-33609012034748750482019-12-12T11:02:00.001+07:002019-12-12T11:02:38.421+07:00Inilah Buah Paling Asam Di Dunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/iOLeHMyXTn0/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/iOLeHMyXTn0?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
Sekilas buah ini seperti buah salak. Kulitnya bersisik dengan warna merah atau kuning. Buahnya<br />
terbungkus oleh kulit yang keras dan tajam. Sementara rasanya sangat asam mengalahkan rasa<br />
asam pada mangga muda bahkan cuka!<br />
<br />
Buah tersebut dikenal oleh masyarakat kabupaten<br />
Sambas sebagai buah Semaram. Buah ini terkenal karena rasanya yang asam namun tetap<br />
digemari. Keasaman buah ini konon diklaim sebagai buah paling asam di dunia.<br />
<br />
<br />
Semaram bukanlah tanaman yang dibudidayakan. Ia tumbuh subur di hutan pada area yang<br />
memiliki persediaan air tanah yang cukup tinggi. Kadang ia juga tumbuh subur di pinggir kanal<br />
alam. Ia merupakan tumbuhan yang hidup berumpun dengan tinggi lebih dari 5 meter. Daunnya<br />
lebar dan panjang seperti daun salak. Sementara batangnya berduri dan bewarna putih<br />
kekuningan. Sedangkan buahnya bulat bersegi dan bewarna kuning atau merah marun.<br />
<br />
Buah ini memiliki daya tarik tersendiri karena rasanya yang asam ternyata justru menjadi<br />
pemikat untuk orang mencobanya. Hal itu dapat dibuktikan ketika seseorang memakan buah ini<br />
di depan orang lain, maka orang yang melihatnya akan sangat ingin mencoba menyantapnya.<br />
Aneh tapi itulah faktanya buah semaram ini memang mampu membuat anda ngiler!!<br />
<br />
Buah semaram dimanfaatkan untuk manisan atau bahan campuran pada masakan terutama ketika<br />
memasak ikan. Untuk dijadikan manisan, buah semaram terlebih dahulu dikupas, dicuci hingga<br />
bersih dan direbus. Kemudian buah tersebut direndam dengan gula atau pemanis buatan selama<br />
beberapa hari agar rasa asamnya hilang. Selanjutnya manisan semaram bisa dinikmati langsung<br />
atau dijadikan tambahan pada es buah.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-44270567697357553102019-12-12T10:55:00.002+07:002019-12-12T10:55:11.827+07:00Tumbuhan Liar Ini Memiliki Nilai Jual Yang Cukup Tinggi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqS1pxO8BcqrrXdxlElB619KhEbo8-4Jubr2XKfXsHl2h4Fj7SAzocNbixg_V_F6TCCjdPJQ74hqY9z7YVI64TqS1g-ITYWmbrpXK9422IsVQF2w9Oxo5Tphj6Pvz9ScduGk_VYPpyhdPg/s1600/IMG_20191212_105118.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="649" data-original-width="708" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqS1pxO8BcqrrXdxlElB619KhEbo8-4Jubr2XKfXsHl2h4Fj7SAzocNbixg_V_F6TCCjdPJQ74hqY9z7YVI64TqS1g-ITYWmbrpXK9422IsVQF2w9Oxo5Tphj6Pvz9ScduGk_VYPpyhdPg/s400/IMG_20191212_105118.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Cakar Elang atau dikenal oleh masyarakat dengan nama kaik-kaik merupakan tumbuhan liar<br />
yang hidup subur di hutan tropis Indonesia. Tumbuhan ini biasanya dapat ditemukan di daerah<br />
gambut dan berair. Cakar Elang memiliki banyak dahan pada batangnya sehingga membuat<br />
tumbuhan ini terlihat rimbun. Bentuk daunnya lebar dan meruncing pada ujungnya. Pada daun<br />
mudanya akan bewarna merah kecokelatan. Sementara pada batangnya terdapat cakar yang<br />
menggantung seperti cakar pada elang. Cakar inilah yang dimanfaatkan sebagai obat herbal di<br />
Indonesia.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKOa_2i-XhBrgpgGepwMkRF_yUHQo-bO9CcSNz6Jo5OBtsy9R-xGIZN1teSmwdRp4gAQwGjlD_5tLbnDIRm60UzRQovnhEwsD52z5yVJ8wBXOBcjorUl2Bvi0cUZifyLGxBUJUlVyFa14d/s1600/IMG_20191212_105108.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="679" data-original-width="688" height="393" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKOa_2i-XhBrgpgGepwMkRF_yUHQo-bO9CcSNz6Jo5OBtsy9R-xGIZN1teSmwdRp4gAQwGjlD_5tLbnDIRm60UzRQovnhEwsD52z5yVJ8wBXOBcjorUl2Bvi0cUZifyLGxBUJUlVyFa14d/s400/IMG_20191212_105108.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Cakar elang saat ini banyak dicari oleh pembeli untuk dipasarkan kembali. Harga jualnya juga<br />
cukup tinggi yaitu sekitar 40ribu rupiah per kilogram untuk cakar elang yang sudah kering.<br />
Konon cakar elang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh yaitu menurunkan kadar gula dalam<br />
darah. Sehingga penderita diabetes sangat disarankan untuk mengkonsumsi cakar elang ini.<br />
<br />
<br />
Untuk memanfaatkan cakar elang sebagai bahan pengobatan harus melalui beberapa proses yaitu<br />
pemilihan cakar elang dan penjemuran terlebih dahulu. Cakar elang yang dapat dimanfaatkan<br />
adalah yang masih muda dan bewarna kehijauan. Selanjutnya dilakukan penjemuran hingga<br />
kering dan dilanjutkan dengan merebus cakar elang hingga air mendidih. Kemudian air rebusan<br />
cakar elang dapat dinikmati sebagai obat herbal.<br />
<br />
<br />
Melihat manfaat dan nilai ekonomi yang dimiliki cakar elang, maka tumbuhan ini memiliki<br />
potensi sebagai penambah pendapatan masyarakat di daerah. Ditambah lagi untuk mendapatkan<br />
cakar elang sangatlah mudah karena ia tumbuh subur di hutan Indonesia.<br />
<br />
<br />
Simak video liputannya di bawah ya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/JoitNvU3uQQ/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/JoitNvU3uQQ?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-78806023743090089662019-11-24T11:56:00.000+07:002019-11-24T11:59:41.077+07:007 Fakta Menarik Tentang Penemuan Meriam Kuno di Sambas<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2VVtRUg-nAKJxOYcd3yw33HgAJs131fQouPb4qWfrrxnRmI6XSGlPj_8jfsI2_uER8rpmWjYV-nZpKmeGGGbK2yuFgiaHSB-iZj-ZEyG6BRIn3_pS_i1qoAmqjFACOfIGjsusZHIunkw/s1600/IMG-20191123-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="843" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2VVtRUg-nAKJxOYcd3yw33HgAJs131fQouPb4qWfrrxnRmI6XSGlPj_8jfsI2_uER8rpmWjYV-nZpKmeGGGbK2yuFgiaHSB-iZj-ZEyG6BRIn3_pS_i1qoAmqjFACOfIGjsusZHIunkw/s400/IMG-20191123-WA0001.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber foto: pontianakpost</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Warga Sambas dihebohkan dengan penemuan meriam kuno di Tangga Emas Desa Saing</div>
<div style="text-align: justify;">
Rambi kecamatan Sambas Kabupaten Sambas Kalimantan Barat pada 20 November 2019 lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meriam yang diduga milik kerajaan Sambas pada zaman dahulu ini di temukan oleh warga</div>
<div style="text-align: justify;">
setempat. Menariknya penemuan meriam kuno ini dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis</div>
<div style="text-align: justify;">
sehingga dilakukan ritual tertentu agar meriam seberat 3,1 ton ini bisa dinaikan ke daratan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun demikian beberapa fakta menarik patut anda simak terkait penemuan meriam kuno</div>
<div style="text-align: justify;">
yang menghebohkan masyarakat kabupaten Sambas tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta pertama:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Meriam Kuno ini pertama kali ditemukan oleh Herman, Alim dan Misno pada Rabu tanggal 20</div>
<div style="text-align: justify;">
November 2019.</div>
<div style="text-align: justify;">
Herman, Alim dan Misno beserta rombongan sekitar 10 orang mencari kayu di dasar</div>
<div style="text-align: justify;">
sungai Tangga Emas. Herman, Alim dan Misno adalah tiga orang yang melakukan penyelaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat menyelam mereka menemukan meriam tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta Kedua</div>
<div style="text-align: justify;">
-Perlu Waktu dua jam untuk menaikan meriam ke permukaan air</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada pukul 16.00 herman dan kawan-kawan berusaha menaikan meriam ke permukaan air</div>
<div style="text-align: justify;">
namun gagal. kemudian sekitar pukul 18.00 meriam mulai bisa dinaikan ke permukaan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgppu7Kej2DLhE12Db96Z_JvGC5FCIiB3Z_6aSZ5C7_u7QUXpkdTofmGjQ6i_0nuzJ9uZnaO_-mLBdg1f2mSu2V2_NPH4JBHN_GP9FRP7Gd0K_00lg3pdcsYwR9390H8z3PC-_CQNuzAXvp/s1600/IMG-20191123-WA0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="301" data-original-width="400" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgppu7Kej2DLhE12Db96Z_JvGC5FCIiB3Z_6aSZ5C7_u7QUXpkdTofmGjQ6i_0nuzJ9uZnaO_-mLBdg1f2mSu2V2_NPH4JBHN_GP9FRP7Gd0K_00lg3pdcsYwR9390H8z3PC-_CQNuzAXvp/s400/IMG-20191123-WA0003.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber foto :kemdikbud</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta Ketiga</div>
<div style="text-align: justify;">
-Meriam ini memiliki berat sekitar 3,1 ton dengan panjang kurang lebih 2.40 meter</div>
<div style="text-align: justify;">
Meriam yang memiliki berat sekitar 3,1 ton ini merupakan peninggalan di masa kerajaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas saat di serang tentara inggris. beberapa diantaranya telah tersimpan di Istana</div>
<div style="text-align: justify;">
Alwatzikhoebillah Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta ke Empat</div>
<div style="text-align: justify;">
-Peninggalan dari masa Kesultanan Sambas Saat Diserang Tentara Inggris</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Urai Riza Fahmi selaku Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebudayaan Kabupaten Sambas, meriam kuno ini merupakan peninggalan dari masa kerajaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas saat diserang tentara Inggris pada tahun 1812-1813.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta Kelima</div>
<div style="text-align: justify;">
-Meriam ini peninggalan di masa pemerintahan Sultan Abu Bakar Tadjuddin I</div>
<div style="text-align: justify;">
Masih menurut Urai Riza Fahmi yang juga kerabat keraton Sambas, saat diserang oleh</div>
<div style="text-align: justify;">
tentara Inggris pada tahun 1812, pasukan Sultan Sambas yang ke-tujuh, Sultan Abu Bakar</div>
<div style="text-align: justify;">
Tadjudin I mengalami kekalahan total karena tidak mampu menahan kecanggihan senjata tentara</div>
<div style="text-align: justify;">
Inggris ketika menjajah nusantara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta ke Enam</div>
<div style="text-align: justify;">
-Dusun Tangga Emas Merupakan Benteng Pertahanan Kerajaan Sambas</div>
<div style="text-align: justify;">
Sungai yang ada di Dusun Tangga Emas Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas</div>
<div style="text-align: justify;">
merupakan satu diantara benteng pertahanan yang dimiliki kerajaan Islam Sambas pada zaman</div>
<div style="text-align: justify;">
dahulu. Di sepanjang sungai Sambas kecil adalah benteng pasukan perajaan. Tentara Inggris</div>
<div style="text-align: justify;">
pada tahun 1812 tidak bisa melewati benteng itu untuk memasuki keraton Sambas. Seperti</div>
<div style="text-align: justify;">
diketahui bahwa Keraton Sambas dibangun di depan persimpangan tiga sungai yaitu Sungai</div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas Kecil, Sungai Subah dan Teberau</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta ke Tujuh</div>
<div style="text-align: justify;">
-Sudah pernah ditemukan meriam lain sebelumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum penemuan meriam yang menghebohkan pada 20 November 2019 lalu, beberapa</div>
<div style="text-align: justify;">
meriam kuno juga telah didapatkan di Sebawi, di Manggis yang semuanya telah disimpan di</div>
<div style="text-align: justify;">
keraton Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fakta ke Delapan</div>
<div style="text-align: justify;">
-Dilakukan ritual menabur beras kuning saat diantarkan ke keraton Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat melakukan ritual menabur beras kuning saat mengantarkan meriam kuno ini ke </div>
<div style="text-align: justify;">
Keraton Sambas pada kamis tanggal 21 November 2019. Peletakan meriam di halaman keraton </div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas selesai dilakukan tepat saat azan zuhur berkumandang.<br />
<br />
Simak videonya disini<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/JQrH2O2aD6g/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/JQrH2O2aD6g?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-2711784875429828182019-11-23T19:44:00.000+07:002019-11-23T19:44:08.006+07:00Pantai Kuta Bali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMYgl179X8OTOl6UDfKuHPz_V_-22ArkDsrt8DWbDrJtLiikxmXCXbWQH80CdWJyNyw5LRu18eKlp1vuiaGrgmk0PfWKIKrAreLeJdV1cUrEX_4nCeBQ6kCuIWZbfzjSLY70CS91L5e5gg/s1600/Pantai+Kuta.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="857" data-original-width="1142" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMYgl179X8OTOl6UDfKuHPz_V_-22ArkDsrt8DWbDrJtLiikxmXCXbWQH80CdWJyNyw5LRu18eKlp1vuiaGrgmk0PfWKIKrAreLeJdV1cUrEX_4nCeBQ6kCuIWZbfzjSLY70CS91L5e5gg/s400/Pantai+Kuta.JPG" width="400" /></a></div>
<br />
Pantai Kuta merupakan objek wisata yang paling terkenal serta wisata andalan Pulau Bali. Ia<br />
merupakan lokasi yang menjadi tujuan utama para turis asing yang gemar menikmati teriknya<br />
matahari. Pantai Kuta berada di sebelah selatan Denpasar, Ibu Kota Bali yakni di Kecamatan<br />
Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar 12 Km dari Kota Denpasar.<br />
<br />
<br />
Pantai Kuta yang dikenal sebagai pantai matahari terbenam ini memiliki panjang pantai sekitar<br />
1.500 m. Dulunya Pantai Kuta ini merupakan perkampungan nelayan Bali, namun seiring<br />
berkembangnya pariwisata di Bali, Pantai ini pun dijadikan daerah wisata andalan yang pada<br />
akhirnya mengalahkan kepopuleran Pantai Sanur.<br />
<br />
<br />
Pantai Kuta menawarkan berbagai keindahan bagi para wisatawan nusantara maupun asing.<br />
Misalnya keindahan pasirnya, panorama matahari terbenam atau berselancar. Seperti diketahui<br />
bahwa Pantai Kuta merupakan pantai yang didominasi wisatawan asing yang gemar berjemur<br />
dan menikmati matahari terbenam. Selain itu pula, penggila selancar banyak menghabiskan<br />
waktu di sini karena ombak pantainya yang cukup besar.<br />
<br />
<br />
Sebagai wisata andalan Pulau Bali, penyediaan fasilitas bagi para pengunjung sangat<br />
diperhatikan oleh pemerintah setempat maupun swasta. Hal itu dapat dilihat dari penyediaan<br />
tempat hiburan malam, berbelanja, penginapan, spa, restoran, yang semuanya berkelas<br />
internasional. Tidak heran jika berkunjung ke Pantai Kuta dan melihat wisatawan yang<br />
mendominasi lokasi objek wisata ini adalah wisatawan asing.<br />
<br />
<br />
Perkembangan pariwisata Pantai Kuta maupun Bali pernah mengalami masa kesulitan yaitu pada<br />
tahun 2002. Hal itu dikarenakan pada saat itu terjadi Bom Bali I dan II yang mengakibatkan rasa<br />
tidak aman dan ketakutan akan teror yang berdampak pada merosotnya tingkat kunjungan<br />
wisatawan selama hampir 3 tahun. Meskipun demikian, upaya pemerintah Bali yang diikuti<br />
peran serta masyarakat dan swasta kembali membuat rasa percaya wisatawan bahwa Pulau Bali<br />
aman untuk dikunjungi. Hal itu dapat dibuktikan sekarang ini bahwa Pulau Bali kembali menjadi<br />
Surga Pariwisata Indonesia.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-89088962047273671682019-11-23T17:40:00.000+07:002019-11-23T17:41:50.382+07:00Penemuan Meriam Zaman Sultan Abu Bakar Tajudin I Sambas<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigLl3fzOY0jQ54bsVI7vp-9xwYtoAOlZVNtK6Z5LGZnApoUiWVZA6EdsAoSREjrL3a69_IZ7TVaMREIz2SNNJa-EssuPm5pV58S6at1sRzhCveeOQR2V9t7L4Ns61ar558OrlOPtvwE0bj/s1600/IMG-20191123-WA0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="843" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigLl3fzOY0jQ54bsVI7vp-9xwYtoAOlZVNtK6Z5LGZnApoUiWVZA6EdsAoSREjrL3a69_IZ7TVaMREIz2SNNJa-EssuPm5pV58S6at1sRzhCveeOQR2V9t7L4Ns61ar558OrlOPtvwE0bj/s400/IMG-20191123-WA0001.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penemuan Meriam Kuno (sumber foto: Pontianak Post)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Koleksi meriam kuno di Istana Alwatzikhoebillah Kabupaten Sambas Kalimantan Barat kembali bertambah setelah meriam kuno yang ditemukan oleh warga Tangga Emas Desa Saing Rambi ini diserahkan kepada pihak keraton Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adalah Herman, Alim dan Misno yang menemukan meriam tersebut saat menyelam untuk mencari kayu di sungai Sambas Kecil, Tangga Emas pada 20 November 2019 lalu. Setelah meriam diangkat ke daratan, meriam kemudian diserahkan kepada pihak Istana Alwatizkhoebillah pada 21 November 2019 untuk diletakan berdampingan dengan meriam sebelumnya yang telah ada di halaman keraton Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meriam yang memiliki berat 3,1 ton dengan panjang kurang lebih 2,40 meter ini adalah meriam zaman pemerintahan Sultan ke-7 Sambas yaitu Sultan Abu Bakar Tadjuddin I. Meriam ini menjadi bukti perlawanan kesultanan Sambas saat melawan tentara Inggris yang menyerang Kerajaan Sambas pada 1812-1813 silam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti diketahui bahwa Sungai Sambas kecil merupakan benteng pertahanan kerajaan Sambas kala itu. Diperkirakan masih ada beberapa meriam di Sungai Sambas kecil yang belum ditemukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-51486061322942289322019-11-22T19:38:00.000+07:002019-11-22T19:38:04.874+07:00Bajra Sandi Bali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFSwOxEbJdYr4T0GUBXjRtA5eOwXMoEvHnlH6U5HZoKlCJhsT8iufgV40ExPhbvVIaFD471DWVWkM3Pd_E-XBEIXYoAigt9yUchIe0WXM2vdD_v_xrViPnZX13kdtuvTvu4FMI5zN0nN4p/s1600/Bajra+Sandi.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1322" data-original-width="991" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFSwOxEbJdYr4T0GUBXjRtA5eOwXMoEvHnlH6U5HZoKlCJhsT8iufgV40ExPhbvVIaFD471DWVWkM3Pd_E-XBEIXYoAigt9yUchIe0WXM2vdD_v_xrViPnZX13kdtuvTvu4FMI5zN0nN4p/s320/Bajra+Sandi.JPG" width="239" /></a></div>
Bajra Sandi atau Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini terletak di Renon, Jalan S. Parman,<br />
Denpasar, Bali atau terletak depan Gedung DPRD Provinsi Bali dan Kantor Gubernur Kepala<br />
Daerah Tingkat I Bali.<br />
<br />
Monumen Bajra Sandi didirikan untuk menghormati para pahlawan Bali yang telah gugur dalam<br />
melawan penjajah di masa kemerdekaan Republik Indonesia. Monumen ini juga sebagai<br />
lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari<br />
zaman ke zaman.<br />
<br />
<br />
Pembangunan Bajra Sandi ini tercetus pada tahun 1980 yang berawal dari ide Dr. Ida Bagus<br />
Mantra yang pada saat itu merupakan Gubernur Provinsi Bali. Kemudian pada tahun 1981<br />
diadakan sayembara untuk desain terbaik monuman tersebut. Dari hasil syembara yang digelar,<br />
Ida Bagus Yadnya yang merupakan seorang mahasiswa Jurusan Aristektur, Fakultas Teknik<br />
Universitas Udayana berhasil memenangkan syembara tersebut. Lalu pada tahun 1988 dilakukan<br />
peletakan batu pertama yang kemudian diikuti dengan pembangunan monument Bajra Sandi.<br />
<br />
Selama kurang lebih 13 tahun, pembangunan Bajra Sandi akhirnya dapat diselesaikan yang<br />
disertai dengan peresmiannya oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003 lalu.<br />
<br />
Lokasi berdirinya Monumen Bajra Sandi ini dulunya merupakan tempat pertempuran rakyat Bali<br />
dalam melawan pasukan penajajah. Perang tersebut dikenal dengan sebutan ‘’Perang Puputan’’<br />
yang bearti perang habis-habisan. Oleh karena itu untuk menghormati para pahlawan yang telah<br />
gugur itu, didirikanlah Monumen Bajra Sandi ini.<br />
<br />
Monumen Bajra Sandi memiliki luas bangunan 4900 m2 dengan luas tanah 138.380 m2. Di<br />
dalam Bajra Sandi ini dapat dilihat beberapa lukisan rakyat Bali yang sedang bertempur<br />
melawan penjajah, lukisan Gusti Ngurah Rai yang merupakan pahlawan nasional asal Bali, serta<br />
terdapat koleksi 17 diorama perjuangan rakyat bali yang memperlihatkan beberapa pertempuran<br />
seperti pertempuran di Pelabuhan Bulelang, Selat Bali, hingga perang Puputan Margarana.<br />
<br />
<br />
Fasilitas yang tersedia di dalam monumen Bajra Sandi antara lain perpustakaan, stan makanan<br />
khas Bali, kerajinan tangan, kolam ikan dan toilet. Selain itu, tangga yang terdapat di dalam<br />
monumen ini dapat digunakan untuk menaiki bagian atas monumen yaitu menara. Dari atas<br />
menara tersebut, pengunjung dapat melihat pemandangan taman di Monumen Bajra Sandi ini<br />
serta melihat pemandangan kota Denpasar.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-80169128587443747342019-11-21T19:49:00.003+07:002019-11-21T19:50:29.599+07:00Pesona Kintamani <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYrKywG1C-PkQmB9BkJIirTCEyvpS5pR3YeLVCDl-LZUo1QRUP1negmJxuMvUZz6ThxZbp_T7BP9MFcSXaLiQh06ujtF00rJ9BURhKzgFZF-z7YywLlzMF1XZWqZs86zrdc0KJ-WOzGB_e/s1600/Kintamani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1022" data-original-width="1364" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYrKywG1C-PkQmB9BkJIirTCEyvpS5pR3YeLVCDl-LZUo1QRUP1negmJxuMvUZz6ThxZbp_T7BP9MFcSXaLiQh06ujtF00rJ9BURhKzgFZF-z7YywLlzMF1XZWqZs86zrdc0KJ-WOzGB_e/s400/Kintamani.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kintamani (sumber foto/koleksi pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
Kintamani ini terletak di tengah-tengah Pulau Bali atau tepatnya di Kabupaten Bangli,<br />
Bali Selatan.<br />
<br />
Kintamani ini berasal dari kata cintia dan asmani. Kata cintia bearti tak terpikirkan yang<br />
menggambarkan kewujudan Tuhan. Sedangkan kata asmani bearti pendeta yang merujuk pada<br />
pengabdian kepada Tuhan. Sehingga Kintamani menjadi tempat untuk melakukan pertapaan oleh<br />
para pendeta Hindu.<br />
<br />
Kintamni terkenal karena pemandangan alamnya yang indah yaitu hamparan kaldera<br />
yang hitam dengan dua gunung serta satu danau yang terbesar di Pulau Bali. Gunung dan danau<br />
tersebut adalah Gunung Batur yang memiliki tinggi 1 717 m dan Gunung Abang dengan<br />
tingginya 2 152 m serta Danau Batur.<br />
<br />
Gunung Batur merupakan gunung berapi yang masih aktif<br />
dan pernah meletus dengan dahsyatnya pada tahun 1926. Akibat letusan itu terbentuklah kaldera<br />
seluas 13,8 x 10 m. selain itu letusan tersebut juga membentuk Danau Batur seluas 1.607,5 Ha.<br />
Semua keindahan akibat peristiwa alam itu menjadikan Kintamani terkenal di mata wisatawan<br />
nusantara maupun asing.<br />
<br />
Selain memiliki pemandangan alam yang eksotis, Kintamani juga masih menyimpan<br />
keunikan lainnya yaitu dipinggiran timur Danau Batur misalnya berdiri sebuah desa yang<br />
memiliki adat tradisi yang cukup menarik. Desa tersebut bernama Desa Trunyan. Desa ini<br />
memiliki adat tradisi yang berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya yakini dari segi<br />
kepengurusan mayat. Jika masyarakat Bali pada umumnya melakukan Ngaben maka masyarakat<br />
Desa Trunyan justru tidak. Jika ada masyarakat Desa Trunyan yang meninggal dunia, mayatnya<br />
tidak akan dibakar melainkan diletakan di atas batu di samping Pohon Tarumenyan. Pohon<br />
tersebut diyakini dapat menyerap bau busuk yang dikeluarkan mayat tersebut. Meskipun begitu,adanya perbedaan adat tersebut karena Desa Trunyan tidak mendapat pengaruh kebudayaan dari<br />
Kerjaan Hindu Majapahit.<br />
Kintamani ini sendiri dikelola oleh beberapa desa yaitu Desa Kedisan, Abang, Kintamani,<br />
dan Kuahan. Meskipun demikian, pengelolaan tersebut tetap di bawah perhatian Pemerintah<br />
Provinsi Bali. Saat ini pemerintah beserta desa adat tersebut sedang memperjuangkan kaldera<br />
yang menghampar luas itu agar diakui oleh UNESCO sebagai warisan sejarah dunia.<br />
<br />
Fasilitas yang tersedia di Kintamani ini antara lain area parkir yang cukup luas baik itu<br />
untuk kendaraan pribadi atau bus, restoran yang menyajikan makanan halal, mushola, toilet,<br />
penginapan, serta warung-warung kecil penyedia makanan kecil atau minuman.Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-90409776462134999692019-11-19T22:15:00.002+07:002019-11-19T22:15:39.343+07:00Pura Agung Besakih<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1JkweteHYqQo99z9u05qHqUJgZI8nEb5DujVYKLrPIy2UT9s04r4m6ERaqBxc7lL2TN_LO7t2i6qUjEdrcKrCXT61dnl-jVNPX_JZHRQnhOp57_rdCxtnou7dA1yaxwYUzNdsmUbPw1CV/s1600/Pura+Besakih.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1028" data-original-width="1371" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1JkweteHYqQo99z9u05qHqUJgZI8nEb5DujVYKLrPIy2UT9s04r4m6ERaqBxc7lL2TN_LO7t2i6qUjEdrcKrCXT61dnl-jVNPX_JZHRQnhOp57_rdCxtnou7dA1yaxwYUzNdsmUbPw1CV/s400/Pura+Besakih.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kompleks Pura Besakih merupakan komplek pura terbesar di Provinsi Bali yang terletak</div>
<div style="text-align: justify;">
di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karang Asem. Pura Besakih berjarak 60 Km</div>
<div style="text-align: justify;">
dari Kota Denpasar dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Kompleks Pura Besakih</div>
<div style="text-align: justify;">
terdiri 1 pura pusat yaitu Pura Penataran Agung Besakih yang merupakan pura terbesar dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
tinggi bangunan 17 meter serta 18 pura pendamping yakini 1 pura basukian dan 17 pura lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun pura pendamping tersebut antara lain, Pura Pesimpangan, Pura Dalem Puri yang</div>
<div style="text-align: justify;">
letaknya paling selatan dari Pura Penataran Agung, yaitu di sebelah barat sungai, Pura Manik</div>
<div style="text-align: justify;">
Mas, Pura Bangun Sakti, Pura Ulun Kulkul, Pura Merajan Selonding, Pura Goa, Pura Banua</div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan, Pura Merajan Kanginan, Pura Hyang Haluh (Pura Jenggala), Pura Batu Madeg, Pura</div>
<div style="text-align: justify;">
Batu Kiduling Kreteg, Pura Gelap, Pura Pengubengan, Pura Batu Tirtha, dan Pura Batu</div>
<div style="text-align: justify;">
Peninjoan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut sejarahnya, Hyang Resi Markandya yang merupakan seorang pendeta adalah</div>
<div style="text-align: justify;">
yang pertama kali menerima wahyu dari Tuhan. Sejak menerima wahyu tersebut, beliau mulai</div>
<div style="text-align: justify;">
menyebarkan agama Hindu di Bali. Hal itu menjadi asal muasal adanya agama Hindu di Bali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kononnya Hyang Resi Markandya juga membawa serta 8000 rombongannya dari Jawa Timur</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk menetap di Bali. Oleh karena itu beliau membangun Pura Besakih untuk memohon</div>
<div style="text-align: justify;">
keselamatan dan kesejahteraan warga setempat dan pengikutnya kepada sang Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kompleks Pura Besakih ini merupakan pusat semua kegiatan keagamaan di Bali. Satu</div>
<div style="text-align: justify;">
diantaranya perayaan Galungan yang diadakan setiap tahun sekali kala bulan Purnama. Perayaan</div>
<div style="text-align: justify;">
tersebut dilakukan selama satu bulan penuh secara meriah. Di dalam kompleks Pura Besakih</div>
<div style="text-align: justify;">
yang terdapat Pura Penataran Agung menjadi acuan dalam membangun suatu bangunan baik itu</div>
<div style="text-align: justify;">
tempat tinggal maupun tempat usaha. Bangunan yang akan dibangun tidak boleh melebihi tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
bangunan Pura Agung Besakih yaitu 17 m. Hal itu dikarenakan Pura Agung Besakih merupakanpura tertinggi yang dikhususkan untuk memuja Alam Atas (Dewa). Di kompleks Pura Besakih</div>
<div style="text-align: justify;">
ini juga terdapat 3 arca yang merupakan symbol dari sifat Tuhan Tri Murti yaitu, Dewa Brahma,</div>
<div style="text-align: justify;">
Wisnu dan Siwa Siwa yang merupakan perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara dan Dewa</div>
<div style="text-align: justify;">
Pelebur/Reinkarnasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pura Besakih masuk dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia</div>
<div style="text-align: justify;">
UNESCO sejak tahun 1995.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan fisik Pura Besakih, tidak hanya sebagai tempat pemujaan terhadap Tuhan</div>
<div style="text-align: justify;">
YME, namun di dalamnya juga memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung</div>
<div style="text-align: justify;">
Agung. Sebuah gunung tertinggi di pulau Bali yang dipercaya sebagai pusat Pemerintahan Alam</div>
<div style="text-align: justify;">
Arwah, Alam Para Dewata, yang menjadi utusan Tuhan untuk wilayah Pulau Bali dan sekitar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga tepatlah kalau di lereng Barat Daya Gunung Agung dibuat bangunan untuk kesucian</div>
<div style="text-align: justify;">
umat manusia, Pura Besakih yang memiliki makna filosofis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun makna filosofis yang terkandung di Pura Besakih tersebut didalamnya</div>
<div style="text-align: justify;">
mengandung unsur-unsur kebudayaan meliputi sistem pengetahuan, peralatan hidup dan</div>
<div style="text-align: justify;">
teknologi, organisasi sosial kemasyarakatan, ,ata pencaharian hidup, sistem bahasa, agama dan</div>
<div style="text-align: justify;">
upacara, dan kesenian.</div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-50040003682504981792019-11-19T15:40:00.001+07:002019-11-19T15:42:04.474+07:00Makam Datok Kullup Cagar Budaya Indonesia Yang Terlupakan<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/GXJ_K6R6gzA/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/GXJ_K6R6gzA?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Cagar Budaya adalah daerah yang kelestarian hidup masyarakat dan peri kehidupannya </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Menurut UU.No.11 tahun 2010, cagar </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>dan atau di air yang perlu dilestarikan keberadaanny karena memiliki nilai penting bagi </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan melalui proses </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>penetapan.</i>(Wikipedia)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kabupten Sambas memiliki banyak sekali cagar budaya yang patut dijaga kelestariannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
beberapa diantaranya telah ditetapkan sebagai <a href="https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/">Cagar Budaya Indonesia</a> untuk kategori Bangunan yaitu </div>
<div style="text-align: justify;">
Istana Alwatzikhoebillah dan Masjid Jamik Sultan Muhammad Tsafioedin II. Meskipun </div>
<div style="text-align: justify;">
demikian masih banyak situs cagar budaya yang tidak terawat seperti makam Komandan Overste </div>
<div style="text-align: justify;">
Sorg di Bukit Penibung Tanjung Batu, Pemangkat. Overste Sorg adalah komandan pasukan </div>
<div style="text-align: justify;">
belanda yang gugur saat membantu Sultan Abu Bakar Tadjuddin II dalam melawan </div>
<div style="text-align: justify;">
pemberontakan kongsi cina pada tahun 1850. Selain itu ada beberapa cagar budaya yang justru </div>
<div style="text-align: justify;">
hampir terlupakan seperti makam keramat Bujang Nadi dan Dare Nandung di Bukit Sebedang, </div>
<div style="text-align: justify;">
Kota Lama yang dulu pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Sambas yang bercorak hindu </div>
<div style="text-align: justify;">
yang dipimpin oleh Ratu Sepudak, serta makam datok Kullup di Bukit Piantus yang perlu </div>
<div style="text-align: justify;">
mendapat penanganan segera agar tidak punah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-G03PbHtRE8GdUFWmUgl-iMdaBvuiNQ9T6SvSN8opv0zZ9A9yL2V01p7XXF3HTI2TF0emyyNFR5O_rF-L4JtUFM1czDt1uv0Dpz7iTuqVaLVmxcnxXUKGt8dM4fzJRpLXxuoshLGFU3oH/s1600/IMG_20150711_094739.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="210" data-original-width="280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-G03PbHtRE8GdUFWmUgl-iMdaBvuiNQ9T6SvSN8opv0zZ9A9yL2V01p7XXF3HTI2TF0emyyNFR5O_rF-L4JtUFM1czDt1uv0Dpz7iTuqVaLVmxcnxXUKGt8dM4fzJRpLXxuoshLGFU3oH/s400/IMG_20150711_094739.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pendopo Makam Datok Kullup</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan kali ini adalah menyoroti Makam Datok Kullup yang berada di bukit Piantus yang </div>
<div style="text-align: justify;">
semakin hari semakin terlupakan. Datok Kullup adalah tokoh dalam legenda rakyat kabupaten </div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas. </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pengertian para ahli, legenda adala prosa rakyat yang dianggap benar-benar </div>
<div style="text-align: justify;">
terjadi tetapi tidak dianggap suci. Legenda ditokohi manusia walaupun ada kalanya mempunyai </div>
<div style="text-align: justify;">
sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu mahluk-mahluk ghaib. Datok Kullup adalah tokoh</div>
<div style="text-align: justify;">
legenda yang kebenarannya dikuatkan dengan adanya sebuah makam yang diakui sebagai </div>
<div style="text-align: justify;">
makam datok Kullup di bukit Piantus Sebedang, Desa Kenanai Kecamatan Sejangkung Kab. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas Kalbar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Datok Kullup adalah saudara kandung dari Bujang Nadi dan Dare Nandung yang dikubur hidup-</div>
<div style="text-align: justify;">
hidup di bukit Sebedang. Datok Kullup adalah anak dari Raja Tan Unggal yang berkuasa jauh </div>
<div style="text-align: justify;">
sebelum Ratu Sepudak (1550) dan Kesultanan Sambas (1631). Raja Tan Unggal mememerintah </div>
<div style="text-align: justify;">
dengan kejam dan bengis. Tidak diketahui pasti berapa lama sang raja memerintah kerajaan </div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas karena kurangnya catatan sejarah. Kekejaman sang raja tidak hanya kepada rakyat </div>
<div style="text-align: justify;">
melainkan juga kepada sang anak termasuk Datok Kullup. Peraturan raja bahwa anak raja tidak </div>
<div style="text-align: justify;">
boleh bergaul dengan anak yang bukan dari kalangan raja atau bangsawan. Oleh karena dididik </div>
<div style="text-align: justify;">
seperti itu, datok kullup yang sejak dari lahir tidak mendapat kasih sayang dari ibu (ibunya </div>
<div style="text-align: justify;">
meninggal saat melahirkan datok Kullup) dan ayah, akhirnya mengisi waktunya dengan berburu. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kegemarannya adalah berburu di bukit Piantus. Datok Kullup dikenal sebagai orang yang kebal </div>
<div style="text-align: justify;">
atau anti terhadap senjata tajam. hal itu bermula ketika beliau akan dikhitan pada masa itu </div>
<div style="text-align: justify;">
(menurut adat pada masa itu anak laki-laki harus dikhitan) namun pisau tidak mampu melukai </div>
<div style="text-align: justify;">
bagian kemaluannya. Bahkan dengan kapak sekalipun, tak mampu melukai kulitnya. Berita </div>
<div style="text-align: justify;">
tersebut menyebar ke seluruh penjuru negeri Sambas kala itu. Masyarakatpun menyebutnya </div>
<div style="text-align: justify;">
dengan nama Kullup. Mendengar nama panggilan tersebut, datok Kullup pun menjadi malu. </div>
<div style="text-align: justify;">
baginya gelar Kullup adalah Aib.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi098jhk-t3OjuQZPm1YInKLpjBOh9W5P-TK5E7JVI8PCzfrk4Sd4vYX3cDsVCvvLZOSfiqpdCF_GPc6KN3msahjnMFdPu0p9kqoy6QrA143P5GrBV5bhGcwzvGx_13NOl6eTqp_rgKEaLW/s1600/PO2017092700017-20170927113559.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi098jhk-t3OjuQZPm1YInKLpjBOh9W5P-TK5E7JVI8PCzfrk4Sd4vYX3cDsVCvvLZOSfiqpdCF_GPc6KN3msahjnMFdPu0p9kqoy6QrA143P5GrBV5bhGcwzvGx_13NOl6eTqp_rgKEaLW/s400/PO2017092700017-20170927113559.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makam Datok Kullup</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika, Datok Kullup berburu di bukit Piantus. Dia melihat seekor burung dan mencoba </div>
<div style="text-align: justify;">
memanahnya. Namun anak panah meleset dan tidak mengenai sasaran. Burung tersebut ternyata </div>
<div style="text-align: justify;">
bersuara dan mengeluarkan suara kullup-kullup. Datok Kullup yang mendengar namanya </div>
<div style="text-align: justify;">
dipanggil menjadi serta merta marah dan mengejar burung tersebut sambil mencoba </div>
<div style="text-align: justify;">
memanahnya. Dia merasa burung tersebut sengaja mengejeknya. Datok Kullup berlari mengejar </div>
<div style="text-align: justify;">
burung tersebut dan memanahnya namun anak panah tetap tidak mengenai sasaran. Dia berlari </div>
<div style="text-align: justify;">
dan terus mengejar burung tersebut, dan ketika berada diturunan bukit, Kaki Datok Kullup </div>
<div style="text-align: justify;">
tersandung dan jatuh sehingga bekas telapak kakinya jelas terlihat di atas batu. Datok Kullup </div>
<div style="text-align: justify;">
yang terjatuh itu lalu meninggal dan untuk menghormatinya sebagai anak raja yang gemar </div>
<div style="text-align: justify;">
berburu, akhirnya pihak istana menguburkannya di puncak Bukit Piantus. Kini makam datok </div>
<div style="text-align: justify;">
Kullup di puncak Bukit Piantus masih bisa kita lihat dan dibuatkan pendopo lengkap dengan kain </div>
<div style="text-align: justify;">
kuning. Selain Makam Datok Kullup, telapak kaki di atas batu yang diyakini sebagai telapak </div>
<div style="text-align: justify;">
kaki datok Kullup juga dapat ditemukan di kaki bukit yang tidak jauh dari makamnya. Area </div>
<div style="text-align: justify;">
telapak kaki tersebut kini dijadikan bak penampung air umum yang kondisinya juga sudah </div>
<div style="text-align: justify;">
mengering.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk7QHL4pmqzAcn2LF2AQNoIzSCi45LEmQ8wNH07VYEHI3anOR8i1STPsrzrbtkmemqpkF3Ver7XWb53amfX9P550qX2g8MRJBAwNSUhTODoQ_ytNIYxSZEKxuu9JTCItTf1tXqFsnuUA7Q/s1600/download.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="177" data-original-width="284" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk7QHL4pmqzAcn2LF2AQNoIzSCi45LEmQ8wNH07VYEHI3anOR8i1STPsrzrbtkmemqpkF3Ver7XWb53amfX9P550qX2g8MRJBAwNSUhTODoQ_ytNIYxSZEKxuu9JTCItTf1tXqFsnuUA7Q/s400/download.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Telapak Kaki Datok Kullup</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makam Datok Kullup dan telapak kakinya saling berkaitan dan perlu mendapat penelitian lebih </div>
<div style="text-align: justify;">
jauh dari pakar sejarah. Karena Datok Kullup adalah tokoh yang berkaitan langsung dengan Tan </div>
<div style="text-align: justify;">
Unggal, Raja Kerajaan Sambas sebelum Ratu Sepudak berkuasa. Selain itu keberadaan makam </div>
<div style="text-align: justify;">
dan telapak kaki Datok Kullup saat ini tidak begitu mendapat perhatian serius dari pihak terkait. </div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti akses menuju makam datok Kullup yang berupa tangga semen tidak dilakukan </div>
<div style="text-align: justify;">
perbaikan sama sekali. Padahal kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan </div>
<div style="text-align: justify;">
pengunjung. Pembangunan tangga tersebut dilakukan sekitar tahun 1997 silam dan hingga saat </div>
<div style="text-align: justify;">
ini belum dilakukan perbaikan. Begitu juga dengan makam datok kullup kondisinya juga perlu </div>
<div style="text-align: justify;">
mendapat penanganan segera. Pendopo tersebut masih berlantaikan tanah, didiami tawon dan</div>
<div style="text-align: justify;">
tidak terjaga kebersihannya serta dipenuhi debu. Selain itu tidak ada informasi atau catatan </div>
<div style="text-align: justify;">
mengenai Datok Kullup yang dipajang di area makam agar bisa dilihat pengunjung. Sehingga </div>
<div style="text-align: justify;">
pengunjung menjadi tahu nama asli Datok Kullup. Silsilahnya serta asal muasal nama Datok </div>
<div style="text-align: justify;">
Kullup. Akibatnya Datok Kullup dan keberadaan makamnya semakin hari semakin terlupakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan telapak kaki yang menyerupai telapak kaki manusia </div>
<div style="text-align: justify;">
namun berukuran besar dan di atas rata-rata ukuran kaki manusia biasa ini yang berada di atas </div>
<div style="text-align: justify;">
batu justru dijadikan bak penampung air. Beberapa waktu lalu, telapak kaki tersebut masih </div>
<div style="text-align: justify;">
tergenang air namun perubahan iklim yang terjadi membuat sumber air di area telapak kaki </div>
<div style="text-align: justify;">
Datok Kullup menjadi mengering dan tidak ada air yang tersisa. Akibatnya bak penampungan air </div>
<div style="text-align: justify;">
tersebut hanya menjadi bak penampung daun. Hal itu berdampak pada keberadaan telapak kaki </div>
<div style="text-align: justify;">
datok Kullup di atas batu yang juga ikut tertimbun daun. Belum ada langkah dari pihak </div>
<div style="text-align: justify;">
berwenang untuk melakukan pemugaran atau pelindungan terhadap bekas telapak kaki datok </div>
<div style="text-align: justify;">
Kullup ini. Bahkan ketika kita akan melihatnya langsung, kita harus ditemani orang yang faham </div>
<div style="text-align: justify;">
betul lokasi telapak kaki tersebut karena untuk menuju lokasinya tidak memiliki tanda atau arah </div>
<div style="text-align: justify;">
penunjuk sama sekali. Oleh karena itu, telapak kaki maupun makam Datok Kullup yang </div>
<div style="text-align: justify;">
memiliki nilai cagar budaya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak agar terawat</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan baik serta tidak punah dan musnah.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZxxGXLsfbgv3OgbF3DRauwmN1wYq3mvjuhdiLyqumaSz16vya-UFARL3osPMpoTGrWmioC81EGdH_OUeUNiHBb_-H4fCp28XaUb5Tj0dkpnGOzPnJTqWumkCCbf2VMi6vwNQaymAy-y-/s1600/IMG_20191119_151948.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1261" data-original-width="719" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZxxGXLsfbgv3OgbF3DRauwmN1wYq3mvjuhdiLyqumaSz16vya-UFARL3osPMpoTGrWmioC81EGdH_OUeUNiHBb_-H4fCp28XaUb5Tj0dkpnGOzPnJTqWumkCCbf2VMi6vwNQaymAy-y-/s400/IMG_20191119_151948.jpg" width="227" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Status Objek Benda Cagar Budaya Tidak Terawat</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan sampai cagar budaya yang ada mulai </div>
<div style="text-align: justify;">
terlupakan dan hilang ditelan zaman karena kealpaan kita untuk merawat dan melesatarikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal ia memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahun maupun budaya yang dapat menambah </div>
<div style="text-align: justify;">
khasanah kita semua. Biar lebih greget simak video youtube saya mencari jejak telapak kaki </div>
<div style="text-align: justify;">
Datok Kullup disini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/kvVQvONGRIk/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/kvVQvONGRIk?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Simak juga video youtube saya terkait pesona bukit piantus sebagai objek wisata alam, sejarah </div>
<div style="text-align: justify;">
dan budaya disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/GXJ_K6R6gzA/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/GXJ_K6R6gzA?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan ini diikutsertkan dalam lomba Blog Cagar Budaya: Rawat atau Musnah! Yuk ramaikan </div>
<div style="text-align: justify;">
lomba ini dengan menulis potensi cagar budaya atau kondisi cagar budaya di daerah kalian agar </div>
<div style="text-align: justify;">
semakin dikenal serta mendapat penanganan dari pihak terkait agar tidak punah dan terlupakan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukoYe-rJpa_OubC-ERpPz-Qnyyt0TThe1gBgWaFARzbFykStZ3ohCd46CVEvir6eHJIDeqrda639HmQFNIt2XUH1XoxYVyq9e0n9L4OYyP8azdD6Hbxps4gSYeAp1OXPwNU9sRu-rIU-4/s1600/unnamed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="384" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiukoYe-rJpa_OubC-ERpPz-Qnyyt0TThe1gBgWaFARzbFykStZ3ohCd46CVEvir6eHJIDeqrda639HmQFNIt2XUH1XoxYVyq9e0n9L4OYyP8azdD6Hbxps4gSYeAp1OXPwNU9sRu-rIU-4/s400/unnamed.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-20450790462217051572019-11-18T22:37:00.003+07:002019-11-18T23:15:58.644+07:00Mengenal Istana Alwatzkhioebillah dan Masjid Jamik Sultan Muhammas Tsafioedin II Sebagai Cagar Budaya Indonesia<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kabupten Sambas memiliki banyak sekali situs budaya yang dapat dijadikan sebagai cagar budaya. Beberapa diantaranya yang dimasukan dalam <a href="https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/">Cagar Budaya Indonesia</a> adalah kompleks Istana Alwatzikhoebillah dan Masjid Jami Sultan Muhammad Tsafioedin II yang berada di Jalan </div>
<div style="text-align: justify;">
Istana, Desa Dalam Kaum Sambas Kalimantan Barat.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCGRSLg0J4M9ZoPnM9wDfb6iZW5UxWRCP97IPI5HWCi1trS7iF3rbvETuimPNLCV2puWWTRFsP3kwBNRqgUtNKuXflCsJTeinu3Pk18fO0kDjNH7D2lmhPoQUcTbocoZYR1zItyXzbGclU/s1600/istana+sambas.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="210" data-original-width="280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCGRSLg0J4M9ZoPnM9wDfb6iZW5UxWRCP97IPI5HWCi1trS7iF3rbvETuimPNLCV2puWWTRFsP3kwBNRqgUtNKuXflCsJTeinu3Pk18fO0kDjNH7D2lmhPoQUcTbocoZYR1zItyXzbGclU/s400/istana+sambas.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Istana Alwatzikhoebillah (sumber foto : ciwir.blogspot.com)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua situs budaya ini masih mampu </div>
<div style="text-align: justify;">
bercerita tentang kejayaan kerajaan Sultaniyah Sambas pada zaman dahulu.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxraMY_iegoktYL-6nwbSsHdPbBQPL5QBJo8UA3edGbP_dRUCJq1j6za027_s0QixIqi_XVEQOe09DdEvuYefFjsyH-svbdKVl_leD3KvWgTnusuaMulI69D8g40hLwoLSeC3hkx8lygYf/s1600/IMG_20191118_223319.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1274" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxraMY_iegoktYL-6nwbSsHdPbBQPL5QBJo8UA3edGbP_dRUCJq1j6za027_s0QixIqi_XVEQOe09DdEvuYefFjsyH-svbdKVl_leD3KvWgTnusuaMulI69D8g40hLwoLSeC3hkx8lygYf/s400/IMG_20191118_223319.jpg" width="225" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istana Alwaztikhoebillh atau dikenal Keraton Sambas menyimpan banyak sejarah untuk kita </div>
<div style="text-align: justify;">
ketahui. seperti benda pusaka peninggalan sultan bahkan benda pusaka peninggalan raja zaman </div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Sambas yang bercorak Hindu yaitu Ratu Sepudak. Selain itu, istana ini juga menjadi </div>
<div style="text-align: justify;">
saksi peristiwa terbunuhnya pahlawan Sambas, Tabrani Ahmad di halaman istana, saat melawan </div>
<div style="text-align: justify;">
pasukan Belanda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istana Alwatzikhoebillah pertama kali dibangun pada masa pemerintahan sultan kedua dalam </div>
<div style="text-align: justify;">
sejarah Kerajaan Islam Sambas yaitu Muhammad Tadjuddin yang berkuasa pada tahun 1668-</div>
<div style="text-align: justify;">
1708. Kemudian, Istana Alwatzikhoebillah dibangun kembali oleh Sultan Muhammad Mulia </div>
<div style="text-align: justify;">
Ibrahim Syafiudin pada 3 September 1931. Selanjutnya pada tahun 1985 melalui Departemen </div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, pemerintah melakukan pemugran terhadap </div>
<div style="text-align: justify;">
Keraton Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1Il_PVNBN3lTCG70s97QQQqi7tddjkyBPUN4oL3fs3Yf0nFB-qRL2Y6nMbZ5BY8y33CvwhaofkCZ3Val-smQDOZ6mCoGBvqg0_p_-cGbaB3TR3RJzJxuhauZU-XEXp9_ECMrxg92AD-sD/s1600/IMG_20191118_215439.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="719" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1Il_PVNBN3lTCG70s97QQQqi7tddjkyBPUN4oL3fs3Yf0nFB-qRL2Y6nMbZ5BY8y33CvwhaofkCZ3Val-smQDOZ6mCoGBvqg0_p_-cGbaB3TR3RJzJxuhauZU-XEXp9_ECMrxg92AD-sD/s400/IMG_20191118_215439.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gapura Pertama</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum memasuki kompleks Istana Alwatzikhoebillah, pengunjung akan melihat gapura </div>
<div style="text-align: justify;">
pertama yang berdiri kokoh tepat di pinggir jalan raya dan menghadap ke sungai. Selanjutnya </div>
<div style="text-align: justify;">
setelah melewati gapura, kita akan melihat alun-alun istana dengan tiang bendera yang disangga </div>
<div style="text-align: justify;">
oleh tiga tiang. Tiang bendera dengan tiga tiang peyangga melambangkan bahwa dalam </div>
<div style="text-align: justify;">
menjalankan roda pemerintahan, sultan dibantu oleh wazir (abdi dalem kerajaan). Kemudian </div>
<div style="text-align: justify;">
terdapat tiga meriam yang disangga oleh tiang penyangga. Tiga meriam tersebut melambangkan </div>
<div style="text-align: justify;">
tiga buah sungai yang berada di depan istana yaitu Sungai Sambas Kecil, Sungai Subah dan </div>
<div style="text-align: justify;">
Sungai Teberau yang harus dijaga kelastariannya. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYE2dMONbggo-tKof5sE6Q0hMCpLB7e0J875HpFUl349QGFS1QqdP2naxdo1Rx9wjLf7OAxQ1Nn15GP6DmCevzCBenKZFZH96FVdOaCM-VhK_vU_IqRlhYIPyouSXnjgJrtrkhkU4MRe3S/s1600/IMG_20191118_215507.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="622" data-original-width="719" height="345" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYE2dMONbggo-tKof5sE6Q0hMCpLB7e0J875HpFUl349QGFS1QqdP2naxdo1Rx9wjLf7OAxQ1Nn15GP6DmCevzCBenKZFZH96FVdOaCM-VhK_vU_IqRlhYIPyouSXnjgJrtrkhkU4MRe3S/s400/IMG_20191118_215507.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gapura kedua </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sebelah kanan alun-alun pula terdapat masjid Jami Sultan Muhammad Tsafiodin II yang </div>
<div style="text-align: justify;">
dibangun pada tahun 1883. Sebelum memasuki istana utama, terdapat pendopo di sebelah kiri </div>
<div style="text-align: justify;">
dan kanan yang digunakan untuk tamu dan pertunjukan seni kala itu. Selanjutnya terdapat pula </div>
<div style="text-align: justify;">
gapura kedua yang bertingkat dan menghadap ke sungai. Gapura ini dulunya digunakan untuk </div>
<div style="text-align: justify;">
prajurit berjaga-jaga pada masa itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg47Qj6NPp9BrhYfaOIIi4q0cSTpw0OUsIVZbpz1adH2y9HkBGiMb9AKT4vdjTDhwTtumfevCSc28Lnodnh3gtrzZ6E8pKELWpCCQddCpZVni-6B0CUXo6C_lcCyGinqPInralmeZS6_BHK/s1600/IMG_20191118_215408.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="719" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg47Qj6NPp9BrhYfaOIIi4q0cSTpw0OUsIVZbpz1adH2y9HkBGiMb9AKT4vdjTDhwTtumfevCSc28Lnodnh3gtrzZ6E8pKELWpCCQddCpZVni-6B0CUXo6C_lcCyGinqPInralmeZS6_BHK/s400/IMG_20191118_215408.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melewati gapura kedua, kita akan melihat tiga buah istana. Istana utama bertuliskan </div>
<div style="text-align: justify;">
Alwatzikhoebillah yang memiliki arti berpegang teguh dengan tali Allah. Pada istana utama ini </div>
<div style="text-align: justify;">
kita dapat melihat simbol seperti bintang yang berjumlah tiga belas dengan angka 9 di </div>
<div style="text-align: justify;">
tengahnya. Bintang tiga belas memiliki arti bahwa pembangunan istana ini dilakukan oleh cucu </div>
<div style="text-align: justify;">
dari sultan ke-13. Sementara angka 9 melambangkan bahwa sultan yang membangun kembali </div>
<div style="text-align: justify;">
istana ini adalah keturunan ke Sembilan dari garis keturunan sultan pertama. Selain itu kita juga akan melihat lambang burung elang laut yang bearti bahwa kerajaan Islam Sambas pernah </div>
<div style="text-align: justify;">
memiliki armada laut yang Berjaya pada masa itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZUCWavy9S6V67bFTEbvE1RdjNGKI8Pau6ObWB3VZDG4Ptvs2U6h4jyYrhqMrRrJS9Q9ta2YRZ1k0TWno7GWbcFeQZn0vHbq_CgEzXjE7Vopqs8WyzL1O_A-ElSC-37ZiX6kXIgF6g3RHF/s1600/IMG_20191118_223045.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="723" data-original-width="650" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZUCWavy9S6V67bFTEbvE1RdjNGKI8Pau6ObWB3VZDG4Ptvs2U6h4jyYrhqMrRrJS9Q9ta2YRZ1k0TWno7GWbcFeQZn0vHbq_CgEzXjE7Vopqs8WyzL1O_A-ElSC-37ZiX6kXIgF6g3RHF/s400/IMG_20191118_223045.jpg" width="358" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Elang Laut</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut sejarawan burung elang laut yang terdapat di simbol Istana Alawatzikhoebillah adalah Burung Elang Laut Dada Putih. Elang Laut menggambarkan kekuatan Pangeran Anom (Sultan </div>
<div style="text-align: justify;">
Muhammad Ali Tsafioedin I) yang dikenal gesit, cepat dan bijaksana. Simbol Elang Laut ini </div>
<div style="text-align: justify;">
dibuat oleh Pangeran Anom dalam bentuk seperti seekor naga dalam versi asia. Simbol tersebut </div>
<div style="text-align: justify;">
menjelaskan bahwa sang pangeran seperti kuda yang berlari kencang di laut dan menerkam </div>
<div style="text-align: justify;">
layaknya burung elang. Simbol Elang Laut pada Istana Alwatzikhoebillah sudah dibuat oleh </div>
<div style="text-align: justify;">
Pangeran Anom sejak ia masih bergelar Raden (Belum diangkat menjadi Sultan). Simbol </div>
<div style="text-align: justify;">
tersebut juga sudah dipasang di kapalnya yang bernama kapal Keruis atau kapal induk. sejak ia </div>
<div style="text-align: justify;">
menjadi sultan di Kesultanan Sambas, simbol tersebut mulai dijadikan simbol istana </div>
<div style="text-align: justify;">
Alwatzikhoebillah, dan masih digunakan hingga saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melihat simbol dan mengetahui makna filosofi yang terkandung di dalamnya, saatnya kita </div>
<div style="text-align: justify;">
melihat arsitektur Keraton Sambas. Dari luar sebelum memasuki istana, kita bisa melihat warna </div>
<div style="text-align: justify;">
istana dengan kuning ke emasan yang merupakan ciri khas dari suku melayu. Atapnya yang </div>
<div style="text-align: justify;">
terbuat dari kayu dengan berlantaikan papan dan tiang kayu ini megah berdiri dan menyimpan </div>
<div style="text-align: justify;">
banyak peninggalan kerajaan Islam Sambas. Beberapa diantaranya dapat dilihat berupa foto </div>
<div style="text-align: justify;">
keluarga dan silsilah sultan, tempat tidur, sepatu, teko bertuliskan bahasa Belanda, serta baju </div>
<div style="text-align: justify;">
yang digunakan sultan pada masa itu. Semua peninggalan itu masih terjaga rapi dan terawat baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBY-eggyvCBteU0xZR8KE03pt_Hjk9K1ipy-fLNXsyZ8Ag13r7TVQ3v9P2ix5q1A3t6iV1l_DKLi7bxpmCSyw5o5RfZULseoTQU70agKYELRJhqtzdOkLV3RkY3LDerVYb5XKXDWvqWqVR/s1600/IMG_20191118_215539.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="506" data-original-width="719" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBY-eggyvCBteU0xZR8KE03pt_Hjk9K1ipy-fLNXsyZ8Ag13r7TVQ3v9P2ix5q1A3t6iV1l_DKLi7bxpmCSyw5o5RfZULseoTQU70agKYELRJhqtzdOkLV3RkY3LDerVYb5XKXDWvqWqVR/s400/IMG_20191118_215539.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menyimpan foto Sultan dan silsilahnya</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya di pavilion sebelah kanan pula merupakan ruangan yang digunakan untuk memasak. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan di pavilion sebelah kiri menyimpan berbagai barang pusaka zaman kerajaan Islam </div>
<div style="text-align: justify;">
Sambas. Diantaranya keris yang gagangnya terbuat dari tanduk hewan dan bertahtakan batu </div>
<div style="text-align: justify;">
zambrud serta delima. Ada pula payung ubur-ubur, payung keemasan, gendang, nobat, nekara, </div>
<div style="text-align: justify;">
kromong, serunai nafiri, gambang, gong, tombak, tempat duduk raja yang merupakan hadiah </div>
<div style="text-align: justify;">
dari Sultan Brunei pada zaman dahulu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menarik untuk diketahui bahwa tempat duduk sultan digunakan ketika sultan akan </div>
<div style="text-align: justify;">
mendengarkan keluhan rakyat. Pada zaman itu, istilah duduk sama rendah berdiri sama tinggi </div>
<div style="text-align: justify;">
benar-benar diterapkan oleh sultan, sehingga ketika rakyat datang dan mengadu kepada sultan, </div>
<div style="text-align: justify;">
sultan tidak duduk di singgahsananya melainkan duduk bersama rakyatnya dengan bearalaskan </div>
<div style="text-align: justify;">
karpet yang merupakan hadiah dari sultan Brunei itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya ada pula barang peninggalan berupa alat-alat kebesaran kerajaan yang diwariskan </div>
<div style="text-align: justify;">
oleh Ratu Sepudak (Raja Kerajaan Sambas yang bercorak Hindu) yang terdiri dari sebuah </div>
<div style="text-align: justify;">
meriam kecil berbentuk pendek dan gemuk. Uniknya meriam ini memiliki nama yaitu Raden </div>
<div style="text-align: justify;">
Mas. Selain meriam yang bernama Raden Mas, ada enam meriam kecil lainnya yang memiliki </div>
<div style="text-align: justify;">
nama; Raden Putri, Raden Sambir, Raden Fajar, Ratu Kilat, Pangeran Padjajaran dan Panglima </div>
<div style="text-align: justify;">
Guntur. Semua meriam yang memiliki nama tersebut dikenal dengan nama Meriam Beranak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konon meriam yang awalnya berjumlah tiga ini berkembang satu persatu hingga menjadi tujuh </div>
<div style="text-align: justify;">
buah inilah yang menjadikannya sebagai Meriam Beranak dan sangat terkenal di kalangan </div>
<div style="text-align: justify;">
masyarakat kabupaten Sambas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua barang peninggalan kerajaan Islam Sambas tersebut masih terjaga rapi di dalam lemari </div>
<div style="text-align: justify;">
kaca dan etalase di pavilion sebelah kiri istana utama Alwatzikhoebillah. Pengunjung dapat </div>
<div style="text-align: justify;">
melihatnya dengan meminta izin kepada Ibu Sumariyati yang merupakan juru kunci istana </div>
<div style="text-align: justify;">
sekaligus cucu dari Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiudin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk melihat barang peninggalan tersebut beberapa peraturan harus dipatuhi yaitu tidak boleh </div>
<div style="text-align: justify;">
memotret atau memvideokan barang peninggalan yang dianggap keramat. Selain itu, wanita </div>
<div style="text-align: justify;">
yang berhalangan atau sedang haid tidak diperkenankan untuk memasuki ruangan atau melihat </div>
<div style="text-align: justify;">
peninggalan kerajaan yang berada di favilion sebelah kiri istana utama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuc51yRJQxR22wJWs8cvlPkIL3kcbm4L1tUimgX53rrx0dz1qgFgNIUJn_Ly_2_baGWLVmP3iOqukcItSBNKItvk8TvEj8EiFwk5x5fZPQIQgc5SJHXwjwjhjKWfU4GIlOPeZ6Bxk5kLZ3/s1600/masjid-sultan-muhammad-syafiudin-ii-sambas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="600" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuc51yRJQxR22wJWs8cvlPkIL3kcbm4L1tUimgX53rrx0dz1qgFgNIUJn_Ly_2_baGWLVmP3iOqukcItSBNKItvk8TvEj8EiFwk5x5fZPQIQgc5SJHXwjwjhjKWfU4GIlOPeZ6Bxk5kLZ3/s400/masjid-sultan-muhammad-syafiudin-ii-sambas.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Jami Sultan Muhammad Tsafioedin II (sumber foto: infopromo.com)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kita melihat isi dalam istana Alwatzikhoebillah dan favilionnya, sayang jika melewatkan </div>
<div style="text-align: justify;">
bangunan bersejarah lainnya yaitu Masjid Jami Sultan Muhammad Tsafioedin II. Pembangunan </div>
<div style="text-align: justify;">
masjid ini pertama kali dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Ali Tsafioedin I </div>
<div style="text-align: justify;">
(Pangeran Anom) yang diberi nama Masjid Jami atau Masjid Jami Pangeran Anom. </div>
<div style="text-align: justify;">
Masjid tersebut memiliki ukuran bangunan yang tidak terlalu besar. Pembangunan kedua</div>
<div style="text-align: justify;">
dilakukan setelah Islam semakin berkembang pesat dan ukuran bangunan lebih besar dari </div>
<div style="text-align: justify;">
sebelumnya. Pembangunan kedua ini dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad </div>
<div style="text-align: justify;">
Tsafioedin II dengan nama Masjid Jami Sultan Muhammad Tsafioedin II. Masjid ini adalah satu </div>
<div style="text-align: justify;">
diantara masjid tertua di Kalimantan Barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Serupa dengan istana yang menyimpan banyak sejarah dan filosofi, begitu juga dengan masjid </div>
<div style="text-align: justify;">
ini. Di mulai dari warna dinding pada masjid yang kuning keemasan dengan bentuk atap taju </div>
<div style="text-align: justify;">
bertingkat menyerupai atap masjid Demak.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4mUdj5akYvsid_-qzEAwUgkoYZcbUg-LcPtdbrOMzrGzTvU96y-nZ97W1dTM0yZRgWl7YOuVTcR9NX3EDdGzgsgWgtkJmrF27O3TBvHGZtZ80nghlDPP9EmH180C1SGQRF5wCz-NJb7F/s1600/masjidsultanmuhammadsyafiudinii-sambas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="399" data-original-width="600" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4mUdj5akYvsid_-qzEAwUgkoYZcbUg-LcPtdbrOMzrGzTvU96y-nZ97W1dTM0yZRgWl7YOuVTcR9NX3EDdGzgsgWgtkJmrF27O3TBvHGZtZ80nghlDPP9EmH180C1SGQRF5wCz-NJb7F/s400/masjidsultanmuhammadsyafiudinii-sambas.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Delapan tiang penyangga berbahan kayu belian (infopromo.com)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Masjid yang memiliki dua lantai ini, menggunakan </div>
<div style="text-align: justify;">
bahan kayu belian sebagai tiang penyangganya dan lantainya. Tiang penyangganya yang terdiri </div>
<div style="text-align: justify;">
dari 8 buah juga memiliki arti dan simbolik dari Sultan Muhammad Tsafioedin II beserta Sultan </div>
<div style="text-align: justify;">
yang memerintah di Kesultanan Sambas. Makna delapan tiang penyangga adalah pendirinya </div>
<div style="text-align: justify;">
adalah keturunan ke delapan atau sultan ke-13 garis keturunan kesultanan Sambas.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN3rcUC0LM1p-tavMI8tKJAod_JOQf7-2WKazWU2WvlxLNx6v-IDdgLsoBDXtw2qStSzbHvBV9oYpE_chd8_r6a1xwJRb5K29SbHpI67aK0EKKKQ5Yw6T-Q_44_CjLNT3KQb06Mj4Ac-zJ/s1600/masjid-sultan-muhammad-syafiudin-ii-sambas-13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN3rcUC0LM1p-tavMI8tKJAod_JOQf7-2WKazWU2WvlxLNx6v-IDdgLsoBDXtw2qStSzbHvBV9oYpE_chd8_r6a1xwJRb5K29SbHpI67aK0EKKKQ5Yw6T-Q_44_CjLNT3KQb06Mj4Ac-zJ/s400/masjid-sultan-muhammad-syafiudin-ii-sambas-13.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kendi Raksasa (credit: infopromo.com)</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam masjid kita akan melihat kendi raksasa yang digunakan untuk menampung air wudhu </div>
<div style="text-align: justify;">
pada masa itu. Kendi raksasa tersebut merupakan hadiah dari Sultan Muhyidin (Sultan Brunei) </div>
<div style="text-align: justify;">
kepada Sultan Muhammad Tajuddin atas pelantikannya Sebagai Sultan Anom (Gelar yang </div>
<div style="text-align: justify;">
diberikan oleh Sultan Muhyidin ketika Sultan Muhammad Tajudin mengunjungi sanak </div>
<div style="text-align: justify;">
saudaranya di Brunei).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya ada juga mimbar antik dengan ukiran berwarna emas yang </div>
<div style="text-align: justify;">
diberikan oleh para pelaut dan pedagang yang berasal dari Palembang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain barang-barang bersejarah yang masih tersimpan rapi dan terawat dengan baik, di dalam </div>
<div style="text-align: justify;">
masjid ini terdapat pula perpustakaan mini yang dapat digunakan oleh Jemaah untuk membaca serta menambah ilmu pengetahuan. sehingga masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat </div>
<div style="text-align: justify;">
ibadah melainkan juga tempat menimba ilmu melalui membaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
istana Alwatzikhoebillah dan masjid jami Sultan Muhammad Tsafioedin II adalah saksi kejayaan </div>
<div style="text-align: justify;">
kerajaan Islam sambas pada zaman dahulu. kedua situs <a href="https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/">cagar budaya Indonesia</a> ini masih kokoh </div>
<div style="text-align: justify;">
berdiri dan terjaga dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk istana Alwatzikhoebillah sendiri saat ini ditempati oleh pewaris tahta kerajaan Sambas </div>
<div style="text-align: justify;">
yaitu Pangeran Ratu Muhammad Tarhan. Beliau adalah anak dari Pangeran Ratu H. Wiranata </div>
<div style="text-align: justify;">
Kesuma bin Pangeran Ratu Muhammad Taufik bin Sultan Muhammad Mulia Ibraham Syafiudin. </div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun ditempati oleh pewaris kerajaan beserta keluarganya, istana ini tetap terbuka untuk </div>
<div style="text-align: justify;">
umum dan pengunjung dapat melihat barang peninggalan kerajaan serta belajar sejarah darinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara masjid Jami Sultan Muhammad Tsafioedin II menjadi masjid yang sering didatangi </div>
<div style="text-align: justify;">
Jemaah untuk melakukan ibadah baik itu shalat fardu lima waktu, Jumat hingga shalat Id. Masjid </div>
<div style="text-align: justify;">
ini mampu menampung kurang lebih 1000 jemaah.<br />
<br />
Keberadaan Istana Alwatzikhoebillah dan Masjid Jamik Sultan Muhammad Tsafioedin II sebagai Cagar Budaya Indonesia perlu mendapat kerjasama dari semua pihak, tidak hanya pemerintah, keluarga sultan maupun masyarakat kabupaten Sambas serta pengunjung. Pemugaran yang dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen<br />
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar pada tahun 1985 menunjukan bahwa usaha pemerintah untuk memelihara warisan budaya telah dilakukan. Selanjutnya adalah upaya pengunjung untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar area Cagar Budaya ini agar tidak kotor serta ikut berpartisipasi untuk mematuhi peraturan saat mengunjungi cagar budaya ini seperti larangan untuk tidak duduk di kasur Sultan.<br />
<br />
<i>Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Cagar Budaya: Rawat Atau Musnah!</i><br />
<i>Yuk kita ramaikan lomba ini agar cagar budaya Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat luas.</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEile4XqrEN7FrcBE8jftKPE9kfrv0s-MSFQrSIHyhk03YCyhJ_RHeAIcls7EOLOyyTD5Tzko-sE23XTju_bJY_zoBaz-GX4NL4ZiESbuoQtI64L60WQRcwnUazS-YAF7-J6sUCFL549Q4PQ/s1600/unnamed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="384" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEile4XqrEN7FrcBE8jftKPE9kfrv0s-MSFQrSIHyhk03YCyhJ_RHeAIcls7EOLOyyTD5Tzko-sE23XTju_bJY_zoBaz-GX4NL4ZiESbuoQtI64L60WQRcwnUazS-YAF7-J6sUCFL549Q4PQ/s400/unnamed.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/wLj6rsQ92JE/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/wLj6rsQ92JE?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
Video Eklusif: Waktu berkunjung ke Istana Alwatzikhoebillah</div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-37098836513518003222018-04-01T10:51:00.003+07:002018-04-01T10:51:32.188+07:00Kondisi Bangunan SDN 30 Semayong Sangat Memprihatinkan.<div style="text-align: justify;">
Kondisi SDN 30 Semayong Desa Sui. Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dalam kondisi yang memperihatinkan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung bahwa inilah potret insfrastruktur dunia pendidikan di Indonesia tidak hanya di Kalbar melainkan juga di daerah lainnya yang tidak terekspose oleh media massa.
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiinsNEV6nP8JXW2UNYKCrK_ti54-ufaS0XYJGf6g86aOna6JMCOTGlnPBmLunkfhEOANGxnbH3zX57wiO_frtN11Xk0IN-PH2mSI3N4-4X0tzlPAOhbO5PkTqFkTpSH0jlpwjWgT8c8aVS/s1600/IMG_20170824_120021.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiinsNEV6nP8JXW2UNYKCrK_ti54-ufaS0XYJGf6g86aOna6JMCOTGlnPBmLunkfhEOANGxnbH3zX57wiO_frtN11Xk0IN-PH2mSI3N4-4X0tzlPAOhbO5PkTqFkTpSH0jlpwjWgT8c8aVS/s400/IMG_20170824_120021.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayo turun ke lapangan, aksi nyata sangat diperlukan bukan komentar manis di media massa. Jika aksi nyata sudah dilakukan, awasi proyek tersebut karena yang berkaitan dengan dana sangat rawan untuk diselewengkan.</div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-3095363798487742342017-04-08T22:29:00.001+07:002017-04-08T22:29:20.563+07:00Pustaka Unsyiah Kuala Gerbang Kreativitas Mahasiswa Masa Kini<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #0b5394; font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Perpustakaan adalah jendela dunia. Kalimat itu menjadi slogan perpustakaan pada umumnya. Meskipun demikian, tidak semua orang teringin mengunjungi perpustakaan bahkan pelajar dan mahasiswa sekalipun enggan sepertinya berkunjung ke perpustakaan yang memuat sumber informasi yang dibutuhkan. Namun tidak untuk Perpustakaan Unsyiah Kuala, Banda Aceh, Kota Banda Aceh ini. Pasalnya perpustakaan ini mampu menyesuaikan diri pada era teknologi masa kini. Dengan kata lain pustaka ini mampu tampil kekinian dengan inovasinya untuk menarik minat baca mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya . Makanya tidak heran jika pengunjungnya bisa mencapai 2500-3000 orang per harinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7CDrWWv5M5IfUlOTP7b7QgsuwYuW1Ae-wlF8EFzrRFapVjymbSURkncHd6t4t_K6hgYGyyQUvwHLJteW5W8MPVdvbf9IhZAYaBGrtPqLjmqodoNIG_vv2O33SCCvVmE-jD_giRkE1kYYB/s1600/gedung-rektorat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7CDrWWv5M5IfUlOTP7b7QgsuwYuW1Ae-wlF8EFzrRFapVjymbSURkncHd6t4t_K6hgYGyyQUvwHLJteW5W8MPVdvbf9IhZAYaBGrtPqLjmqodoNIG_vv2O33SCCvVmE-jD_giRkE1kYYB/s400/gedung-rektorat.jpg" width="372" /></a></div>
<span style="color: #0b5394; font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #0b5394; font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Terletak di Jalan Nyak Arief Kampus Unsyiah Banda Aceh, pustaka ini berdiri megah dengan lantai 3 yang memiliki arsitektur modern. Dengan warna putih yang mencolok dan lingkungan yang asri, pustaka ini menyediakan layanan akses buku secara online. Selain itu, di tiap lantainya pustaka ini menyediakan ruang diskusi, seminar dan ruang belajar bagi pengunjungnya. <a href="http://www.uilis.unsyiah.ac.id/">Pustaka Unsyiah</a> ini juga menyediakan ratusan ribu koleksi buku modern maupun klasik yang berjejer rapi di atas raknya, tempat fotocopy, meja informasi, layanan pengunjung, kantor layanan bank, kantor pos, toko buku, dan akses internet gratis.Tak hanya itu, pustaka ini juga menyediakan ruang kreativits seni yang cocok bagi pengunjung yang gemar berkreasi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLBB_-qpgAjGU4cKMnE1TU_ZrmLzlPkppLjtEU9K_Xn5dvBcjhis7X04SIGqjam-RpppzVeEI0ABSisXUYE5oqgcg6UpoQswVWQNieJyR8aUQxyJ-UxcqGqp87a40WnEn0eNu_cZqpwPDx/s1600/DSC07203.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLBB_-qpgAjGU4cKMnE1TU_ZrmLzlPkppLjtEU9K_Xn5dvBcjhis7X04SIGqjam-RpppzVeEI0ABSisXUYE5oqgcg6UpoQswVWQNieJyR8aUQxyJ-UxcqGqp87a40WnEn0eNu_cZqpwPDx/s400/DSC07203.JPG" width="400" /></a></div>
<span style="color: #0b5394; font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #0b5394; font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Dengan tampil kekinian, <a href="http://www.library.unsyiah.ac.id/">Pustaka Unsyiah</a> ini juga menyediakan warkop yang bernama Libri Cafe yang terletakdi lantai satu. sehingga perpustakaan ini menjadi tempat yang tidak membosankan. warkop ini bukan hanya sekadar warkop melainkan juga sebagai ajang pengenalan bisnis kepada pengusaha muda dan mengedukasi pengunjung agar lebih tahu tentang kopi. tak sampai di situ, pustaka ini juga menyediakan <span style="background-color: white; font-size: 12px;">l</span>ayanan <span style="background-color: white; font-size: 12px;">mesin </span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-size: 12px;">Electronic Data Capture</em><span style="background-color: white; font-size: 12px;"> (EDC) y</span>ang m<span style="background-color: white; font-size: 12px;">enggunakan kartu BRIZZI. K</span>artu ini dapat digunakan untuk membayar de<span style="background-color: white; font-size: 12px;">nda telat pengembalian buku, pengunjung umum perpustakaan, d</span>an f<span style="background-color: white; font-size: 12px;">oto kopi jurnal. Ini </span>adalah kerjasama antara <a href="http://www.etd.unsyiah.ac.id/">Pustaka Unsyiah</a> dengan BRI Wilayah Aceh.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8YYhQ7973d5dDKc67MYJ5VWMh7WJ2W7HIr-TcAk5poom2sWFjpuRnH2ZYK2XfV4ICD7pKlfCkQ1X4wN8cnPEWXE2TXI7cJW05ZtgFOL7ICNf9muL1AcvEZxFC7wkO55WLkFRynL3RFxDD/s1600/Grand-Opening-Libri-Coffe-Eka-Purnama-Sari-Ningsih-AM-DETaK+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8YYhQ7973d5dDKc67MYJ5VWMh7WJ2W7HIr-TcAk5poom2sWFjpuRnH2ZYK2XfV4ICD7pKlfCkQ1X4wN8cnPEWXE2TXI7cJW05ZtgFOL7ICNf9muL1AcvEZxFC7wkO55WLkFRynL3RFxDD/s400/Grand-Opening-Libri-Coffe-Eka-Purnama-Sari-Ningsih-AM-DETaK+%25281%2529.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Referensi <a href="http://www.unsyiah.ac.id/berita/perpustakaan-unsyiah-sediakan-warkop">disini</a> <a href="http://m.kompasiana.com/ikhwanulparis/perpustakaan-unsyiah-buat-mahasiswa-dan-masyarakat-lebih-dekat-dengan-buku_56f962f9127b619406cfede7">disini</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-28060520898799067542014-09-04T14:02:00.004+07:002014-09-04T14:02:38.391+07:00Gagalnya Pendaftaran Online CPNS 2014Pendaftaran online CPNS 2014 hingga saat ini masih mengalami kendala. Hal itu tampak dari banyaknya instansi daerah yang "Masih Dalam Proses" pendaftaran, sementara batas akhir pendaftaran untuk instansi pusat yaitu tanggal 7 September, sementara untuk instansi daerah berbeda-beda seperti tanggal 8, 9 dan 10 september.<br />
<br />
Hingga saat ini masih banyak instansi daerah yang belum "Siap Pendaftaran" tentu hal tersebut sangat mengecewakan bagi calon peserta. Bagaimana tidak, sejak resminya pendaftaran di buka, selalu saja ada kendala mulai dari downnya situs resmi Panselnas, ngadanya situs tersebut, sulitnya menemukan kolom pendaftaran, hingga belum siapnya instansi daerah untuk membuka pendaftaran online.<br />
<br />
Berkaca dari hal tersebut ada beberapa poin yang perlu diperhatikan oleh pihak instansi yang akan membuka pendaftaran CPNS.<br />
<br />
- Hendaknya pada tanggal resminya pendaftaran di buka yaitu tanggal 20 Agustus kemarin, semua instansi sudah "Siap Pendaftaran" bukan "Dalam Proses". Jika sudah "Siap Pendaftaran" tentu pelaksanaan test bisa dilakukan sesuai jadwal. Sepertinya mental "nanti saja atau ditunda" masih melekat dalam diri masyarakat Indonesia.<br />
- Untuk situs pendaftaran, hendaknya diperhatikan terutama untuk "ketahan" servernya dalam menampung antusias calon peserta CPNS.<br />
- Sulitnya menemukan kolom pendaftaran juga perlu menjadi bahan evaluasi bagi pihak panitia.<br />
- Informasi daftar formasi dan instansi yang buka tidak pernah diupdate di situs resminya panselnas.<br />
<br />
Melihat kejadian seperti ini, dapat diasumsikan bahwa panitia CPNS masih belum siap untuk menerapkan sistem pendaftaran online.....<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqNcVu6X9pZEUNUt8SkdMFU9K9swB0Ps9ELra6bUTBAcIWjB5o9uDLkTXVPhH8mHfRrbPcXEgBvd5XgIXZU7vHJGwiGemMclVxhhqwU6RP2zEfcneS0CmgrN9N0OUgj2zkXkiIsIthtWpA/s1600/jabar.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqNcVu6X9pZEUNUt8SkdMFU9K9swB0Ps9ELra6bUTBAcIWjB5o9uDLkTXVPhH8mHfRrbPcXEgBvd5XgIXZU7vHJGwiGemMclVxhhqwU6RP2zEfcneS0CmgrN9N0OUgj2zkXkiIsIthtWpA/s1600/jabar.png" height="281" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">j<span style="font-size: small; text-align: start;">ab</span><span style="font-size: small; text-align: start;">ar</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNCQh9eBpMAf6wCaAs8abkuZBJzSouV8otw_jffdTrrdv0YZzAH-Zwzfs0GZkQl7vJNFwmcas-mD5yaUadfZ6G1pOK0OElIukxwa7Bf_KnyObK3TicNmDpMJWl5-tqEfwbHDDNGCuGJw-4/s1600/tidak+update.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNCQh9eBpMAf6wCaAs8abkuZBJzSouV8otw_jffdTrrdv0YZzAH-Zwzfs0GZkQl7vJNFwmcas-mD5yaUadfZ6G1pOK0OElIukxwa7Bf_KnyObK3TicNmDpMJWl5-tqEfwbHDDNGCuGJw-4/s1600/tidak+update.png" height="261" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tid<span style="font-size: small; text-align: start;">ak diupd</span><span style="font-size: small; text-align: start;">ate</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-89366168449236291962014-08-26T10:54:00.001+07:002014-08-26T10:57:39.268+07:00Ribetnya Daftar CPNS Online!Pend<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an CPNS Online tel</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ah resmi dibuk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a p</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ad</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a t</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">angg</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">al 20 Agustus 2014 kem</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">arin setel</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ah melew</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ati m</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a penund</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an. Situs resmi Menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aitu menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an.go.id tel</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ah memberik</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an inform</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asi b</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ahw</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an dil</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">akuk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an di situs p</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">anseln</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as.menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an.go.id. N</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">amun m</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">al</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">angny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a tid</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak semu</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a c</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">alon pesert</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a CPNS y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang berh</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asil mend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar, term</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asuk penulis prib</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">adi.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Kesulit</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an untuk menc</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ari kolom pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an dit</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">amb</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ah deng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an ng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ad</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">atny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a situs pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an tersebut mem</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang membu</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at h</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ati c</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">alon pesert</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a mer</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a dongkol. B</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ag</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aim</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a tid</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak, kolom pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang dig</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aung-g</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aungk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an tersebut tid</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak terlih</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at di situsny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a p</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">anseln</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as.menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an.go.id. Tentu h</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">al tersebut h</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">arusny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a menj</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">adi bumer</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang b</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">agi menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an untuk menyedi</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an inform</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asi sejel</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as-jel</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a mengen</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ai h</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">al tersebut. Dit</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">amb</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ah pul</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a deng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an situsny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang semp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at ngedown d</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an ng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ad</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at h</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">arus menj</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">adi cermin</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an b</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ahw</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a Menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an mem</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang belum si</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ap untuk meng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ad</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an CPNS online.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Meskipun demiki</span></span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an, c</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">alon pesert</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a mer</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a terb</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">antu deng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an </span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ad</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">any</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a medi</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a sosi</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">al twitter. P</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">alny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a </span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ad</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a beber</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ap</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a </span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">akun y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang deng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an suk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a rel</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a memberit</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ahuk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an inform</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asi terk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ait kolom pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an tersebut. Y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a b</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">agi y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang kesulit</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an untuk mend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar sec</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a online CPNS 2014 bis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a mengklik </span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">au mengetik url </span><span style="color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">https://regpanselnas.menpan.go.id. Di link tersebut tersedi</span></span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a beber</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ap</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a kolom y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang h</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">arus di isi seb</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ag</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ai persy</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an....</span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Berikut pen</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">amp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">anny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQcdm4pPaliUSYvSKu79gHwAfTyBB53RaodAcNCy3KgwfR3kZGslrFHm-QPqxrFDuig0vS63gZWg5-vbihhraDrhxpr1r7_HpA0SPB4NC6trY4-1EGW3SH88p0Hqlff6jHwzjAZIQU8sz/s1600/2014-08-26_102903.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQcdm4pPaliUSYvSKu79gHwAfTyBB53RaodAcNCy3KgwfR3kZGslrFHm-QPqxrFDuig0vS63gZWg5-vbihhraDrhxpr1r7_HpA0SPB4NC6trY4-1EGW3SH88p0Hqlff6jHwzjAZIQU8sz/s1600/2014-08-26_102903.png" height="408" width="640" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">perh</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">atik</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an tulis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang di lingk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ari, b</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">andingk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an deng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an situs p</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">anseln</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as.menp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an.go.id y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang membu</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at c</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">alon pesert</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a cum</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a bol</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak b</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">alik mengut</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak ng</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">atik situs tersebut t</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">anp</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a menemuk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an kolom pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwgq9VlMuXwQnuAV7qOzDtNYFXMRYtNshGoilNWrSee7Gas3jieIraZRnIdBoNOIXoBIHCXSBaNEtlvkKhDasgh_9CWBnJ9fMwB6xHV3HL9MbyOwI93iwlzovxhbLru6fgmeVnwlalkB-a/s1600/2014-08-26_104731.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwgq9VlMuXwQnuAV7qOzDtNYFXMRYtNshGoilNWrSee7Gas3jieIraZRnIdBoNOIXoBIHCXSBaNEtlvkKhDasgh_9CWBnJ9fMwB6xHV3HL9MbyOwI93iwlzovxhbLru6fgmeVnwlalkB-a/s1600/2014-08-26_104731.png" height="452" width="640" /></a></div>
<span style="color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Perh</span></span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">atik</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an kolom tulis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an biru ''si</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ap pend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an''. berd</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ark</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an inform</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asi d</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ari blogger l</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ain k</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">any</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a bis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a mend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar d</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ari link tersebut. ketik</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a di klik tulis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an tersebut </span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an muncul t</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">and</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a ''mend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar/registr</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asi''. t</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">api keny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">anny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a tulis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an biru tersebut tid</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak bis</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a di klik </span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ali</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">as tid</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak memiliki link y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang diselipk</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an di d</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">al</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">amny</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">a......</span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Jadi bu</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at y</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ang ingin mend</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">at cpns online sil</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ak</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">an d</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aft</span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ar di </span><span style="color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">https://regpanselnas.menpan.go.id atau klik di sini <a href="https://regpanselnas.menpan.go.id/">pendaftaran</a></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><span id="goog_1693925067"></span><span id="goog_1693925068"></span><br /></span>Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-28041262797540374752014-07-14T13:49:00.000+07:002014-07-14T13:59:07.181+07:00Surat Pertama Untuk Bapak Prabowo-Hatta Dari Anak Pelosok Kalbar<h3 class="r" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
<b><span style="font-weight: normal;"> </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Assalamu'alaikum bapak Prabowo Subianto dan bapak Hatta Rajasa. Semoga bapak sekalian selalu dalam lindungan dan naungan Allah SWT.</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;"><br />Ini merupakan surat pertama saya untuk bapak berdua. Ini bukan surat terbuka atau juga surat cinta, ini hanyalah surat berisi ungkapan hati yang tak bisa bicara. Saat ini Indonesia sedang berada dalam kondisi yang hiruk pikuk tentang siapa pemimpin negeri ini, tentunya masing-masing pihak mengharapkan capres idola merekalah yang menang, termasuk saya ini. Meskipun demikian ya pak, kita juga harus berlapang dada untuk menerima hasil akhir nantinya. </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;"><br />Di dalam surat ini, saya bukan ingin menyampaikan soal itu pak! Saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat mengagumi bapak berdua dan teringin sangat bahwa bapaklah yang memimpin negeri ini. Saya kagum dengan sikap bapak Prabowo yang mampu menahan diri saat disuguhkan berbagai berita negatif. Saya salut dengan sikap sabar bapak saat berbondong-bondong manusia yang malas membaca dan menganlisa seenaknya mengatakan bapak Prabowo seorang "Pembunuh, penculik, pelanggar ham". Saya salut saat bapak bilang "Kita boleh semangat, kita boleh yakin, tapi tidak dengan menjelek-jelekan orang lain". Bapak pernah bilang itu ke pendukung bapak kan?</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Saya memang tidak dapat memahami apa yang bapak rasakan saat dikatakan "Seorang pembunuh" saya juga tidak dapat merasakan apa yang anak bapak rasakan saat bapaknya di tuduh sebagai seorang "Pembunuh dan pelanggar ham". Dan bapak tau apa yang saya pahami? Ya seorang bapak Prabowo adalah seorang manusia yang kuat, seorang bapak yang penyabar. Boleh saya bilang pak? Sikap bapak inilah yang harus dimiliki pemimpin ini..</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Ketika terjadi suatu tindakan anarkisnya pendukung dari kubu sebelah saat dituduh dengan kata-kata negatif, sang idola mengatakan "Jangan salahkan pendukung". Oh sebuah kalimat yang sebetulnya boleh saya bilang "Tidak cerdas". Dari kalimat tersebut saya bisa membandingkan mana sosok yang bersabar saat diterpa isu negatif dan mana yang tidak. Ah saya tidak bermaksud menjelek-jelekan ya, tapi itulah apa yang menurut pandangan saya, seorang anak pelosok Kalimantan Barat.</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Dulu saya menempuh pendidikan dari SD hingga Perguruan Tinggi di Kalbar, saat itu saya tidak mengenal namanya Prabowo Subianto, tapi tidak untuk pak Hatta Rajasa. Saya sempat bertemu dengan bapak Hatta Rajasa sekaligus ikut nimbrung dengan rekan-rekan wawancarai<i> </i>beliau. Tapi saya juga tidak kenal persis dengan bapak Hatta ini...</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Kemudian pada tahun 2012 lalu saya melanjutkan pendidikan S1 di Kota Bandung. Saat itulah saya mulai mengenal nama Prabowo Subianto. Dan harus bapak ketahui bahwa waktu itu yang saya kenal Prabowo Subianto adalah seorang "Pelanggar HAM" pelaku penculikan mahasiswa saat kerusuhan 98. Ya itulah yang pertama kali saya kenal tentang bapak, dan dari siapa saya tahu hal tersebut? Dari dosen saya pak! Bayangkan seorang dosen mengatakan demikian! Lantas bagaimana saya menanggapinya? Tentu saya percaya pak! Dan waktu itu saya termasuk manusia yang malas membaca dan menganalisa. </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Kemudian saya tanpa mencari tahu lebih jauh, langsung menjudge bapak. Tak hanya itu saya juga menulis status di facebook saya bahwa bapak Prabowo Subianto merupakan dalang di balik kerusuhan 98. Astafirullah al azhim, maafkan saya pak.. </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Alhamdulillah pak, status tersebut mendapatkan komentar dari seorang teman, dia mengatakan "Jangan sembarangan menulis jika tidak tahu kejadian sebenarnya". Komentar tersebut menggerakan hati saya untuk mencari tahu lebih jauh tentang bapak. Rasanya sangat berdosa, dan malu jikalau mengatakan seseorang begini tanpa mencari tahu hal sebenarnya.</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Setelah membaca dan menganlisa dari banyak referensi, saya menyimpulkan bahwa Bapak Prabowo BUKAN pelaku, pelanggar ham atau dalang kerusuhan 98. Bapak hanya dikambingkan hitamkan oleh seseorang yang ingin lepas dari tanggungjawabnya. Dan bapak tahu kan? Orang tersebut ternyata kembali menyerang bapak dan melimpahkan kesalahannya kepada bapak. Dan apa yang bapak lakukan ketika dikambinghitamkan? Bapak hanya diam, tidak membela diri. </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Terkadang saya geram sekali dengan bapak, kenapa bapak harus sediam itu? Sampai kapan bapak harus bersabar dengan tudingan-tudingan yang tidak terbukti itu? Mungkin itulah sifat penyabar bapak ya dan jujur saya salut dengan bapak...</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Oh ya pak perlu saya tegaskan kembali, bahwa waktu saya mengenal bapak itu ketika bapak masih belum mencalonkan diri sebagai capres.</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Beberapa waktu lalu saya sempat melihat foto bapak yang berkunjung ke rumah masyarakat, dan bapak pasti tahu kan bahwa waktu itu bukalah waktu dimana bapak mencalonkan diri sebagai presiden, bukan pak! </span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Bapak juga masih ingat dengan anak-anak papua yang berkat ketulusan bapak mereka bisa menjadi anak yang pandai lagi cerdas. Dan bapak pasti ingat juga bahwa itu bukan waktu dimana bapak mencalonkan diri sebagai presiden.. Ah seandainya mereka-mereka yang buta hati, mata dan pikiran ini bisa melihat sebutir berlian yang tersimpan diantara butiran pasir sedang di fitnah, diberitakan berbagai berita miring, sebenarnya bukan seorang yang gemar pencitraan lagi kepura-puraan. Bapak yang satu ini tulus apa adanya, penyabar dan tetap diam walaupun dihujani berbagai cemohan dan cacian...</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Bapak Prabowo yang saya kagumi, saya berharap bapaklah yang menjadi pemimpin negeri ini. Saya sangat berharap bapak yang memiliki sikap dan sifat seorang negarawanlah yang dulu berdiri sebagai pembela negara menjadi presiden Indonesia yang disegani rakyatnya dan negara asing... Saya selalu berdo'a agar bapak yang memimpin kami, membawa arti perubahan yang sebenarnya.......</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">Atas nama Allah SWT surat ini saya buat dengan sebenarnya, tulus dari hati seorang anak pelosok yang menginginkan perubahan pada negeri ini...</span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;"><br /></span></b></span></h3>
<h3 class="r" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-weight: normal;">-eL-</span></b></span></h3>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-46526903648869189782014-06-02T10:59:00.003+07:002014-06-02T10:59:58.461+07:00Desain Rumah Impian Menggunakan Sketchup 8Setiap orang tentu memiliki impian untuk memiliki rumah sendiri dengan desain yang menarik dan sesuai keingingan pribadi. Tentu impian tersebut sangat diharapakan bisa terwujud di masa mendatang. Nah bagi yang punya angan-angan untuk memiliki rumah sendiri dengan desain unik dan sesuai selera sendiri, bisa nih coba-coba mendesain sendiri bentuk rumahnya menggunakan aplikasi gratisan Sketchup 8. Cara penggunaannya lumayan mudah dan menyenangkan loh, jadi anda bisa sepuasny menyalurkan imajinasi desain rumah anda melalui sketcup ini. Mudah-mudahan bentuk rumah yang sudah kita desain sendiri ini bisa diwujudkan di masa mendatang, amiin.<br />
<br />
Betewe rasanya tidak sah kalau saya sendiri tidak menunjukan hasil dari belajar sketchup ini hehe. Berikut desain rumah impian yang ingin saya wujudkan di masa mendatang.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
1. Rumah Momo<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Bentuk rumah ini sengaja saya beri nama “momo” karena bentuknya yang menurut saya imut. Tidak terlalu sulit untuk mendesain bentuk rumah “momo” ini, pasalnya cukup menggunakan Rectangle untuk bagian temboknya, dan arc untuk atapnya, sementara circle bisa digunakan untuk ventilasi udara dan jendela. Selanjutnya tinggal tambahkan material sesuai fungsinya dan keinginan anda.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1JTogbdKcOR1BXuU6Bdk2cZJYoeO0Av0JiwmHZgI6qovaJ-OJVqiZOXS3LvjNxu_pxcZ4cGfLhaDxu3Hv8Tif4G7P4j3grthKuoMQH6umFkUbKuiLD8xzXXsW-R9Q8ptc4CmQMwjS4RZ1/s1600/rumah+momo+depan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1JTogbdKcOR1BXuU6Bdk2cZJYoeO0Av0JiwmHZgI6qovaJ-OJVqiZOXS3LvjNxu_pxcZ4cGfLhaDxu3Hv8Tif4G7P4j3grthKuoMQH6umFkUbKuiLD8xzXXsW-R9Q8ptc4CmQMwjS4RZ1/s1600/rumah+momo+depan.jpg" height="331" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tampak dari depan<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirK-JtFxi_oixk9kHB9BZ5Qwy_xD0Cw_bksheN0CRnvKPPZ6MKjcAAJZCuugQiWZ4AwVCQy_Md9iTMVvUWHjmmKqZvOWB4ohGrgEDSyzQQsFAgUALDMnborO8eBHHOZ1Qgc-vSb_yOQffg/s1600/rumah+momo+samping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirK-JtFxi_oixk9kHB9BZ5Qwy_xD0Cw_bksheN0CRnvKPPZ6MKjcAAJZCuugQiWZ4AwVCQy_Md9iTMVvUWHjmmKqZvOWB4ohGrgEDSyzQQsFAgUALDMnborO8eBHHOZ1Qgc-vSb_yOQffg/s1600/rumah+momo+samping.jpg" height="331" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tampak dari samping<br /></td></tr>
</tbody></table>
2. Rumah Kerucut.<br />
Bentuk rumah ini memang menyerupai bentuk kerucut, dan menurut saya rumah ini unik dan terkesan klasik. Perlu kehati-hatian untuk mendesain bentuk rumah kerucut ini. Karena bagi pemula seperti saya ini cukup sulit untuk membuat bagian atapnya. Untuk bagian dasar atau lantai dan temboknya ini menggunakan circle yang di push/pull, sementara untuk bagian atapnya menggunakan line.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrFe0vw1KvqHydRp7ONgdL8a0EMJ_7O_stT5f9fsJl6IwJpFDTf3LOncH9QOoCuy2h3HLeB3O1UEfoT2-jtzi9DwbAmk1PSp1l5K2UfSYGNEaVioKNBQNlJeM_DaZhv5ZMZYvdNfZSp_8G/s1600/rumah+kerucut+samping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrFe0vw1KvqHydRp7ONgdL8a0EMJ_7O_stT5f9fsJl6IwJpFDTf3LOncH9QOoCuy2h3HLeB3O1UEfoT2-jtzi9DwbAmk1PSp1l5K2UfSYGNEaVioKNBQNlJeM_DaZhv5ZMZYvdNfZSp_8G/s1600/rumah+kerucut+samping.jpg" height="331" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampak dari belakang<br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-mtzZS2FKLdug6_t26yt1olcxaSRvrSgXmsdtWuYdw6Dnd58tAcG614tW2tnwqFFyPp4M-vRqaKKNMYCbW64B3HuXlwE8u6wD6Ew9TIu4HqCGH1sUOMJi2UKXToBnBytf8zv1jcUlAlRc/s1600/rumah+kerucut+depan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-mtzZS2FKLdug6_t26yt1olcxaSRvrSgXmsdtWuYdw6Dnd58tAcG614tW2tnwqFFyPp4M-vRqaKKNMYCbW64B3HuXlwE8u6wD6Ew9TIu4HqCGH1sUOMJi2UKXToBnBytf8zv1jcUlAlRc/s1600/rumah+kerucut+depan.jpg" height="344" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tampak dari depan<br /></td></tr>
</tbody></table>
Nah itulah dua desain rumah yang ingin saya wujudkan, bagaimana dengan anda, tertarik untuk mencoba desain rumah sendiri?
<br />
<br />Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-81680875745603033782014-05-21T13:56:00.003+07:002014-05-21T14:27:19.195+07:00Mempersiapkan Hari Tua Dengan Menabung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCzG0uY1Ld75qeVb8Bc8i646cIREv6Ck03qGhbLEMCMmuC2TjeB7T5cu2RoVmQ2-VPMd7fzZggmUldhUyZ3o-XouA1VUxpgbkxPTkkPBGOGvL0VHai7pIrYTaDImZ4FD4QaT28Tdz1HQjs/s1600/2014-02-21-18-49-03_Cara+cepat+menabung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCzG0uY1Ld75qeVb8Bc8i646cIREv6Ck03qGhbLEMCMmuC2TjeB7T5cu2RoVmQ2-VPMd7fzZggmUldhUyZ3o-XouA1VUxpgbkxPTkkPBGOGvL0VHai7pIrYTaDImZ4FD4QaT28Tdz1HQjs/s1600/2014-02-21-18-49-03_Cara+cepat+menabung.jpg" height="242" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Banyak pertanyaan yang
muncul di benak saat mulai memasuki masa. Apa yang akan dilakukan setelah masa
tua nanti? Bagaimana dengan dana di masa tua nanti?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) tidak terlalu khawatir tentang dana di masa tua, pasalnya dana
pensiun memang berlaku untuk mereka, nah bagaimana dengan pegawai swasta? Tentu
hal itu menjadi momok yang menakutkan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan cepat
dan tepat untuk menghadapi masa tua nanti. Menabung adalah solusi dari momok yang
menakutkan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menabung merupakan suatu
tindakan perencanaan keuangan untuk masa depan. Dengan menabung, setiap orang
telah menyiapkan dana yang akan digunakan pada masa tua nanti. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menabung dapat dilakukan
sejak usia kita masih muda. Kita dapat mengambil contoh usia 17 tahun misalnya
(usia untuk memperoleh kartu identitas) sudah mulai menabung dengan rutin
perbulannya menabung sebesar Rp. 100.000 dan akan pensiun misalnya pada usia 60
tahun. Sehingga tabungan Rp. 100.000 perbulannya selama 43 tahun akan menjadi dana
masa tua dengan nilai Rp. 51.600.000. Nah
bagaimana jika tiap bulannya menabung senilai Rp. 500.000, Rp. 1.000.000 atau
dengan jumlah besar lainnya? Tentu dana
yang akan diterima di masa tua nanti juga akan besar. Jumlah tersebut belum
seberapa nilainya jika belum dijumlahkan dengan dana pensiun yang anda dapatkan
dari pemerintah (untuk PNS). Sehingga dengan demikian, anda tidak perlu khawatir
akan menjalani masa tua anda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Melihat kisaran nilai dari
tabungan sejak usia muda tersebut, sudah selayaknya menabung itu digalakan
untuk dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Hal itu mengingat
betapa pentingnya dampak menabung untuk masa tua anda. Semakin awal dan rutin anda
menabung, maka semakin besar pula hasilnya yang akan diambil nantinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam menabung tentu
memiliki masalah tersendiri yaitu “kebutuhan mendesak”. Untuk menghadapi situasi
tersebut diperlukan pula “tabungan rumah” yaitu dana yang disisihkan diluar tabungan
bank untuk persiapan kebutuhan mendesak. Di sini saya mengambil contoh gaji
perbulan yang diterima sebesar Rp. 2. 500.000 (untuk single). Kebutuhan hidup
perbulanya sebesar Rp. 1.500.000, sisanya Rp. 1.000.000 yang di bagi menjadi dua
satu untuk disimpan di bank sebesar Rp.
700.000 dan Rp. 300.000 untuk disimpan sebagai kebutuhan mendesak. Meskipun demikian,
nilai tersebut dapat diubah sesuai dengan pendapatan, pengeluaran, penghematan
yang anda lakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dengan menabung maka anda
sudah bertindak cepat dan tepat untuk membantu diri anda dalam menghadapi masa
tua anda nanti. Sehingga tidak perlu ragu lagi kan untuk memulai <a href="http://bit.ly/BNI_Simponi">menabung</a>?<b><o:p></o:p></b></span></div>
<br />
<br />
<strong style="background-color: white; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px;">link : http://bit.ly/BNI_Simponi</strong><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizksHNqX-auXVIYu4EGaNnGH3SzkHaYA6deYlU2jHIp_8lPytJuQ82Xmua1XqE-JBLrXiBiXwfoITN1tYIDvNZxeb2jMDYy4XYs5UJ-MYseStSM65a09LZ1nc2YL1zS91pw9OZ5KLbSt2E/s1600/BP_simponi-blogger-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizksHNqX-auXVIYu4EGaNnGH3SzkHaYA6deYlU2jHIp_8lPytJuQ82Xmua1XqE-JBLrXiBiXwfoITN1tYIDvNZxeb2jMDYy4XYs5UJ-MYseStSM65a09LZ1nc2YL1zS91pw9OZ5KLbSt2E/s1600/BP_simponi-blogger-2.jpg" height="105" width="400" /></a></div>
<br /></div>
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1762310141754113194.post-64142145116930099182014-05-17T19:10:00.000+07:002014-05-17T19:10:23.534+07:00Menginginkan Perang, Rasa Nasionalisme kah?<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiaQqECd7kJkfY1_KjPTTaNAWl4DMcqWArhEMx4gLh38YrqsMAsxm2jJmuJauGzAZz_uBXk2mWmhBaHxeF9TvT3Xb_ip4U77tIg6NGhS4P19ypjoDAQfmHm7-Pde_36SdGBllJKGhvLyuk/s1600/88020_suasana_pertempuran_gettysburg_pada_perang_saudara_di_as_juli_1863_663_382.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiaQqECd7kJkfY1_KjPTTaNAWl4DMcqWArhEMx4gLh38YrqsMAsxm2jJmuJauGzAZz_uBXk2mWmhBaHxeF9TvT3Xb_ip4U77tIg6NGhS4P19ypjoDAQfmHm7-Pde_36SdGBllJKGhvLyuk/s1600/88020_suasana_pertempuran_gettysburg_pada_perang_saudara_di_as_juli_1863_663_382.jpg" height="184" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">perang saudara di amerika</td></tr>
</tbody></table>
Menginginkan Perang, Rasa Nasionalisme kah?
Ketika kebudayaan Indonesia diakui oleh negara tetangga Malaysia, banyak pihak yang merasa marah terhadap Malaysia. Sebagain pihak ada pula yang kecewa dengan pemerintah yang saat itu masih adem-adem saja menghadapi sikap negara tetangganya. Bahkan ada pula yang menginginkan terjadinya perang atas dasar rasa “nasionalisme’’. Sekilas jika kita pikir tentu wajar-wajar saja jika rakyat menginginkan perang, karena merasa sebagai rakyat, sangat marah ketika negaranya terlihat “cengeng dan pengecut’’ menghadapi sikap negara lain.<br />
<br />
Ketika isu penyadapan yang dilakukan pihak Australia terhadap pemerintah Indonesia, konflik dan ketegangan pun terjadi. Lagi dan lagi, ada sebagian yang menginginkan perang. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah menginginkan perang itu merupakan sebuah rasa nasionalisme….?<br />
<br />
Jika kita pikir lebih jauh, tentu perang bukanlah hal yang hanya melibatkan dua pihak yaitu pemerintah yang merasa benar, dan pihak yang dianggap salah. Perang bukanlah duel diantara pemimpin A dengan pemimpin B, bukan pula tentara A dengan tentara B, melainkan duel antara dua negara yang di dalamnya semua elemen ikut terlibat terutama rakyatnya.<br />
<br />
Jika perang terjadi, penulis teringin sangat tahu apakah mereka yang menginginkan perang siap untuk menghadapi segala kehancuran, kehilangan orang-orang tersayang? Kehilangan harta dan kenangan indah? Siapkah kehilangan orang tua, adik-kakak, suami-istri, teman, rekan kerja, , sekolah, kantor, dan semuanya?<br />
<br />
Banyak pihak yang mengatakan pemerintah negeri ini pengecut, tidak tegas dan antek karena tidak mengeluarkan tindakan tegas yang dalam hal itu adalah “perang’’. Jika diteliti lebih jauh, kita akan memahami bahwa menjaga rakyatnya tetap selamat, hidup dan terhindar dari marabahaya dan menghindari kehancuran negeri ini merupakan tujuan dari sifat pengecut yang telah dilontarkan oleh para manusia “penggila perang’’.<br />
<br />
Rasa nasionalisme kah itu….?<br />
Jika perang merupakan rasa nasionalisme, seharusnya tiap diri manusia-manusia penggila perang itu bertanya “Sudahkah aku berperang dengan diriku sendiri?”, “Sudahkan aku berperang dengan pemerintahku sendiri?”, “Sudahkah aku berperang dengan orang-orang ku sendiri…?” Ya yang menjajah negara ini, yang mempermalukan negeri ini adalah diri kita sendiri, baik itu rakyatnya sendiri, maupun pemerintahnya sendiri…..<br />
<br />
Membenci dan mengatakan pengecut, tetapi apakah selama kita sudah berani membela kebenaran yang terjadi di depan mata?<br />
Membenci para koruptor, tetapi apakah selama ini kita benar-benar bersih dari yang namanya korupsi waktu? Pengambilan hak orang lain?<br />
<br />
Jika manusia-manusia penggila perang menginginkan terjadinya perang, sebaiknya perangilah dulu dirimu sendiri………………..
Eel Pecidasasehttp://www.blogger.com/profile/01542506193736249707noreply@blogger.com2