Tari Barong merupakan satu diantara tari tradisional di Bali yang memiliki pesan moral yaitu kebajikan melawan kebatilan. Tarian ini dipentaskan pada malam hari di Sanggar Sari Wisata Budaya Suwung, yang terletak di Jalan By Pass dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari Kota Denpasar.

Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.

Tari Barong adalah tarian yang menggambarkan pertarungan antara Barong melawan Rangda. Tarian ini ditarikan oleh dua orang penari pria yang salah seorang memainkan kepala Barong serta kaki depan dan seorangnya lagi memainkan bagian ekor serta kaki belakang. Barong merupakan hewan mitologi Bali yang melukiskan Kebajikan, sementara Rangda adalah menggambarkan kebatilan. Wujud Barong berbagai macam, ada yang berbentuk singa, harimau, gajah, maupun lembu. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer di Bali yang berasal dari Gianyar.

Menurut legenda, adanya Tarian Barong ini bermula ketika seorang ratu yang memiliki wajah cantik tetapi memiliki kepribadian jelek, selalu iri hati terhadap orang lain. Akibat kepribadian yang jelek itu, dia dikutuk oleh dewa menjadi mahluk yang sangat menakutkan dengan dua taring runcing dimulutnya disertai rambut panjang hingga menyentuh tanah, sedangkan matanya besar dengan kuku yang panjang.

Pada tarian tersebut diceritakan bagaimana Barong melawan Rangda. Pertarungan sengit dan hebat selalu mewarnai konflik diantara keduanya yang berlangsung lama. Pertarungan sengit itu tidak menghasilkan pemenangnya ataupun pihak yang kalah. Hingga kini pertarungan tersebut masih berlangsung dan menurut kepercayaan masyarakat Bali pertarungan itu adalah antara kebajikan melawan kebatilan yang terus menerus berperang di dalam diri manusia.

Share on :

2 Responses to Tari Barong, Tari Yang Terkenal di Bali

  1. ceritatugu Says:
  2. trims, jadi tambah pengetahuan saya tentang tari barong."Lestarikan Budaya Indonesia"

     
  3. Sajakrerindu Says:
  4. Bangga dengan budaya2 daerah, sayang belum dikasih kesempatan untuk menyaksikan secara langsung di Bali -__-

     
.......................................