Kompleks Pura Besakih merupakan kompleks pura terbesar di Provinsi Bali yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karang Asem. Pura Besakih berjarak 60 Km dari Kota Denpasar dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Kompleks Pura Besakih terdiri 1 pura pusat yaitu Pura Penataran Agung Besakih yang merupakan pura terbesar dengan tinggi bangunan 17 meter serta 18 pura pendamping yakini 1 pura basukian dan 17 pura lainnya. Adapun pura pendamping tersebut antara lain, Pura Pesimpangan, Pura Dalem Puri yang letaknya paling selatan dari Pura Penataran Agung, yaitu di sebelah barat sungai, Pura Manik Mas, Pura Bangun Sakti, Pura Ulun Kulkul, Pura Merajan Selonding, Pura Goa, Pura Banua Kawan, Pura Merajan Kanginan, Pura Hyang Haluh (Pura Jenggala), Pura Batu Madeg, Pura Batu Kiduling Kreteg, Pura Gelap, Pura Pengubengan, Pura Batu Tirtha, dan Pura Batu Peninjoan.

Menurut sejarahnya, Hyang Resi Markandya yang merupakan seorang pendeta adalah yang pertama kali menerima wahyu dari Tuhan. Sejak menerima wahyu tersebut, beliau mulai menyebarkan agama Hindu di Bali. Hal itu menjadi asal muasal adanya agama Hindu di Bali. Kononnya Hyang Resi Markandya juga membawa serta 8.000 rombongannya dari Jawa Timur untuk menetap di Bali. Oleh karena itu beliau membangun Pura Besakih untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan warga setempat dan pengikutnya kepada sang Tuhan.

Kompleks Pura Besakih ini merupakan pusat semua kegiatan keagamaan di Bali. Satu diantaranya perayaan Galungan yang diadakan setiap tahun sekali kala bulan Purnama. Perayaan tersebut dilakukan selama satu bulan penuh secara meriah. Di dalam kompleks Pura Besakih yang terdapat Pura Penataran Agung menjadi acuan dalam membangun suatu bangunan baik itu tempat tinggal maupun tempat usaha. Bangunan yang akan dibangun tidak boleh melebihi tinggi bangunan Pura Agung Besakih yaitu 17 m. Hal itu dikarenakan Pura Agung Besakih merupakan pura tertinggi yang dikhususkan untuk memuja Alam Atas (Dewa). Di kompleks Pura Besakih ini juga terdapat 3 arca yang merupakan symbol dari sifat Tuhan Tri Murti yaitu, Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa Siwa yang merupakan perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara dan Dewa Pelebur/Reinkarnasi. Pura Besakih masuk dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995.

Keberadaan fisik Pura Besakih, tidak hanya sebagai tempat pemujaan terhadap Tuhan YME, namun di dalamnya juga memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung. Sebuah gunung tertinggi di pulau Bali yang dipercaya sebagai pusat Pemerintahan Alam Arwah, Alam Para Dewata, yang menjadi utusan Tuhan untuk wilayah Pulau Bali dan sekitar. Sehingga tepatlah kalau di lereng Barat Daya Gunung Agung dibuat bangunan untuk kesucian umat manusia, Pura Besakih yang memiliki makna filosofis.

Adapun makna filosofis yang terkandung di Pura Besakih tersebut didalamnya mengandung unsur-unsur kebudayaan meliputi sistem pengetahuan, peralatan hidup dan teknologi, organisasi sosial kemasyarakatan, ,ata pencaharian hidup, sistem bahasa, agama dan upacara, dan kesenian.

Share on :
.......................................