Foto diambil dari Facebook
Tahun baru Islam atau Tahun Baru Hijiriyah jatuh pada 1 Muharram selalu diperingati dan dirayakan dengan cara yang berbeda dan unik di setiap daerah di Indonesia. Di Kabupaten Sambas di Desa Sungaai Kumpai Dusun Semayong, perayaan Tahun Baru Islam ini dikenal dengan nama ''Hari Raya Ketupat''.

Pada satu Muharram di pagi harinya sekitar pukul 6 pagi, para laki-lakinya baik yang sudah tua maupun masih anak-anak di dusun tersebut secara berombongan berkunjung dari satu rumah kerumah lainnya. Dirumah yang dikungji tersebut dibacakan do'a selamat dan shalawat.

Rumah yang dikunjungi itu biasanya menyediakan kue yang beraneka ragam. Tiap rumah berbeda-beda dalam menyajikan hidangan, ada yang menyajikan lontong, sate, kue lapis, kari, dan sebagainya tergantung kemampun. Namun hidangan ketupat tidak pernah lupa untuk disajikan.

 Biasanya acara kunjung berkunjung ini hanya dilakukan oleh kaum prianya saja, sementara kaum wanita tinggal dirumah untuk menyediakan hidangan. Pada setiap rumah diharuskan pihak laki-laki dari keluarga tersebut untuk mengikuti rombongan lainnya mengunjungi setiap rumah. Acara kunjung berkunjung tersebut biasanya selesai dilakukan pada pukul 7 atau 8 pagi, tergantung jumlah rumah pada desa atau dusun tersebut.

Untuk mempercepat selesainya proses kunjung berkunjung itu biasanya dilakukan pembagian rombongan yang mana sebagian rombongan mengunjungi rumah warga dibagian hilir dusun tersebut dan sebagian rombongan lainnya mengunjungi rumah warga di bagian hulu. Perayaan dengan cara mengunjungi rumah warga secara berombongan ini hanya dilakukan pada 1 Muharram, sementara hari berikutnya masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa.

Tanggal 10 November setiap tahunya diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan Nasional. Asal muasal Hari Pahlawan terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 yang mana para pejuang mempertahankan kemerdekaan dan melawan para penjajah Inggris. Peristiwa tersebut mengobarkan semangat para pejuang di daerah lainnya di Indonesia untuk melawan para penjajah. Kini peristiwa tersebut selalu diperingati pada 10 November setiap tahunnya. Sayangnya dari peringatan tersebut, banyak masyarakat hanya mengenal peristiwa itu terjadi di Surabaya dan tidak mengetahui banyak para pahlawan dari daerahnya sendiri. Seperti Para Pahlawan di Kalimantan Barat yang rakyatnya sendiri masih banyak yang tidak mengetahui pahlawan yang berdari asal daerah mereka. Oleh karena itu untuk memberikan informasi, berikut ini beberapa nama pahlawan kemerdekaan asal Kalimantan Barat.

 1. Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan
Beliau lahir di Sintang pada tahun 1771 dan meninggal dunia di Tanjung Suka Dua, Melawi pada tahun 1875. Beliau adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Melawi. Beliau diangkat sebagai pahlawan pada Tahun 1999 melalui Surat Keputusan Presiden nomor 114/TK/1999 tanggal 13-10-1999

 2. Mr. Hamid Al-Qadri atau nama lengkapnya Syarif Abdul Hamid Al-Qadri ini dikenal sebagai Sultan Hamid II yang merupakan satu diantara sultan di kesultanan Pontianak. Beliau lahir di Pontianak pada 12 Juli tahun 1913 dan meninggal dunia pada 30 Maret tahun 1978 di Jakarta. Beliau juga pencetus lambang negara Indonesia yang saat ini digunakan yaitu Burung Garuda. Nama beliau diabadikan pada nama Jalan di Kota Pontianak yaitu Jalan Sultan Hamid II.

 3. Rahadi Oesman
 Beliau lahir pada 1 Agustus tahun 1925 di Pontianak dan meninggal dunia pada 7 Desember tahun 1945 di daerah Sungai Besar, Kabupaten Ketapang. Beliau meninggal akibat tertembak oleh pasukan Belanda dalam pertempuran di Sungai Besar Ketapang. Kini nama beliau juga diabdikan pada nama jalan yaitu Jalan Rahadi Oesman.

 4. Siradj Sood
Beliau merupakan tokoh pejuang dari Kabupaten Sambas. Beliau lahir pada 27 Muharram 1320 Hijriyah di kampung Tumuk, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dan meninggal dunia pada 23 Maret tahun 1972. Beliau dimakamkan di kampung Tumuk Kabupaten Sambas. 

5.J.C. Oevaang Oeray
 Beliau salah seorang tokoh pejuang dari Kapuas Hulu. Beliau lahir pada 18 Agustus tahun 1922 di Tanjung Kuda, desa Melapi I, Kabupaten Kapuas Hulu dan meninggal dunia pada 17 Juli 1986 di Sungai Jawi Pontianak. Nama beliau diabadikan pada salah satu tempat olah raga di Pontianak.

 6. Pangsuma
Pang Suma salah seorang pejuang dari suku Dayak yang tinggal di Dusun Nek Bindang di tepian Sungai Kapuas Desa Baru Lombak Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Nama beliau diabadikan pada Gedung Olah Raga Pontianak, GOR Pangsuma.

 7. Aliayang 
Beliau merupakan pahlawan asal Sintang. Beliau lahir pada 20 Oktober 1920 di desa Nanga Menantak,Ambalau Sintang dan meninggal pada 7 April 1970. Beliau dimakamkan di Makam Pahlawan Bambu Runcing, Kota Singkawang. Nama beliau diabadikan pada nama Jalan Alianyang, Pontianak.

 8. Bardan Nadi 
 Beliau salah seorang pahlawan asal Ngabang. Memiliki nama asli Sutrisno Sastrokusumo lahir di Magelang Jawa Tengah pada tahun 1912 dan meninggal dunia pada 17 April 1947. Nama beliau juga diabadikan pada nama jalan di Kota Pontianak.

Selain dari 8 nama pahlawan diatas, ada 11 pahlawan yang yang mendapat gelar PERINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/ KEMERDEKAAN dari Menteri Sosial pada tahun 1990.
Nama 11 pahlawan itu juga diabadikan pada sebuah monumen Perintis Kemerdekaan yang terletak di Jalan Ahmad Yani, di bundaran Universitas Tanjungpura Pontianak Kalimantan barat yang dikenal Tugu Digulis. Disamping itu , nama mereka juga diabadikan namanya pada salah satu jalan di Kota Pontianak.

Berikut 11 nama pahlawan tersebut;

1. Gusti Sulung Lelanang berasal dari Landak 
2. Mohammad Sohor berasal dari Landak 
3. Djaranding Abdurahman berasal dari Kapuas Hulu 
4. Gusti Situt Mahmud berasal dari Landak 
5. Ahmad Marzuki berasal dari Landak 
6. Ahmad Sood berasal dari Landak 
7. H. Rais Abdurrahman berasal dari Kota Pontianak 
8. Gusti Hamzah berasal dari Kerajaan Simpang 
9. Gusti Hambal berasal dari Landak 
10. Gusti Djohan Idrus berasal dari Landak 
11. Sabran berasal dari Landak 


Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_Kalimantan_Barat 
http://equatoronline.blogspot.com 
http://kerajaansimpang.blogspot.com

Jika berkunjung ke Kota Garut tentunya tidak sah jika tidak menikmati Cokelat Garut yang di kota tersebut lebih mengenal Chocodot Garut. Kota Garut yang sebelumnya terkenal dengan dodolnya beralih dikenal dengan Chocodotnya. Hal itu dikarenakan Cokelat yang dihasilkan sangat unik dan bervariasi.

Satu diantara cokelat yang tersedia di Chocodot Garut
Jika anda berkunjung ke Kota Garut maka di beberapa titikjalan akan menemukan toko yang diberi nama Chocodot yang tentunya menyediakan berbagai macam Cokelat. Beberapa coklat yang cukup unik dan dapat menarik perhatian pengunjung adalah Cokelat Anti Galau, Cokelat High Quality Jomblo, Cokelat Gawat Darurat, cokelat rasa kopi, rasa kunyit dan lain sebagainya. Selain menawarkan berbagai rasa dan nama yang unik, bungkusan cokelat di Chocodot Garut ini juga cukup menarik. Satu diantaranya pada bungkusannya terdapat gambar wayang. Di samping itu juga bungkusan cokelat terbuat dari anyaman bambu dan tanah liat. Untuk harga Cokelat tersendiri sangat bervariasi, ada yang Rp. 7000, Rp. 12000, tergantung rasa dan bungkusan. Jika anda berkunjung ke kota Garut dapat menyempatkan diri untuk membawa pulang oleh-oleh ini yang tentunya sesuai dengan isi kantong anda. Oya Cokelat ini juga sudah terdaftar di BPOM dan juga terdapat label dari MUI, sehingga tidak perlu kuatir akan kehalalan maupun keamanan cokelat tersebut.

.......................................