Kota Pontianak yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat terletak di garis khatulistiwa ini terkenal dengan namanya Lidah Buaya atau Aloe Vera. Namun jangan lupa bahwa selain Lidah Buaya ada nama yang sangat terkenal di Kota Pontianak ini yang hanya terdapat di bulan suci Ramadhan.
Meriam Karbit dan Sotong Pangkong itulah dua nama yang tak terpisahkan dari bulan suci Ramadhan di kota khatulistiwa ini.(Sotong pangkong dibahas pada edisi mendatang)

Foto Pontianak Post
Meriam ini terbuat dari kayu besar yang berdiameter kurang lebih 50 cm - 100 cm, dengan panjang antara 4 - 7 meter. Pada tengah-tengah meriam ini dibuat lobang yang berfungsi sebagai tempat penyulut api. Sebelum di sulut, meriam terlebih dahulu diisi dengan air dengan jumlah tertentu yang kemudian, didalamnya dimasukkan karbit.
Sumber foto disini

Meriam Karbit ini akan lebih kerasa ketika menjelang lebaran. Sepanjang sungai Kapuas, masyarakat yang bermukim dipinggiran sungai terpanjang di Kalbar itu memainkan meriam karbit tersebut. Suara ledakan meriam ini tak perlu diragukan lagi, jika berada dekat dengan meriam ini getaran akan dirasakan akibat ledakan yang dihasilkan reaksi karbit dengan air tersebut.

Meriam Karbit ini juga dimainkan ketika sahur. Biasanya meriam ini rutin dimainkan di Jalan Imam Bonjol, Gang Bansir Laut. Di sepanjang jembatan akan terlihat meriam karbit yang berbaris siap untuk dimainkan. Meriam karbit ini juga dimainkan ketika ulang tahun kota Pontianak yang kegiatannya diadakan di Taman Alun-Alun Kapuas.

Share on :

3 Responses to Meriam Karbit Pontianak

  1. busyeeett..gede sekali meriam karbitnya..tapi polesan-nya cantik benar...suaranya pasti menggelegar ya ..apa tidak takut kena razia polis tuch :)

     
  2. Unknown Says:
  3. hahah keren juga nih meriam karbitnya sobat, pasti bunyi duuuuuuarrrrrr kenceng banget nih sobat...

     
  4. Unknown Says:
  5. wow, unik banget banget meriamnya. jd pgen maen maen ksana,,,
    hehehe

     
.......................................